Twenty Six : Fight

1.1K 103 0
                                        

"Apa pantas seorang gadis yang sudah bertunangan masih bermesraan dengan lelaki lain?"

Gue baru aja duduk waktu Shawn tiba-tiba nyeplos begitu. Entah darimana Shawn datang, tapi gue sekarang lagi ada di rumah pohon gue yang ada di belakang rumah.

Seenaknya banget dia main ke sini!

Ini kan tempat keramatnya gue sama si Bang Brian sama Rania. Dan apa tadi?

Mesra-mesraan sama lelaki lain? Kurang ajar banget dia! Gue pun noleh dan natap dia tajam.

"Sejak kapan kau di sini?"

"Lebih dulu daripada kau tentunya."

"Siapa bilang kau boleh ada di sini?"

"Ibumu bilang anggap saja seperti rumah sendiri. Aku juga calon suamimu, kan? Sekarang jawab pertanyaanku. Kenapa tadi kau bermesraan dengan lelaki lain?"

Gue bisa merasakan ada penekanan di sana. Maksudnya apa? Mesraan apaan sih?

Atau... bentar! Cowok yang gue temuin hari ini hanya Bian. Yang paling banyak skinship sama gue juga Bian doang karena kita pelukan.

Jadi, kesimpulannya dia nuduh gue mesra-mesraan sama Fabian.

What the f*ck?!

"Memang apa urusannya denganmu, hah?!" Gue memutar bola mata malas. Lagi sedih gini, masih aja dituduh-tuduh.

Shawn terdiam sejenak. Gue menghela nafas berat. "Kau menyalahi kontraknya. Kau curang karena tidak mematuhinya."

Ada rasa kekecewaan di dalam diri gue. Karena kontrak doang? Persetan!

"Aku tidak peduli." jawab gue dingin. "Kau tau resikonya?"

"Aku bahkan belum menandatanganinya." Gue natap dia yang terkejut dengan menantang.

"Belom menikah saja kau sudah suka selingkuh begini, apalagi nanti jika sudah menikah dan  ku kenalkan dengan para teman bisnisku yang muda dan kaya? Kau mau selingkuh dengan mereka juga?"

Gue tercengang.

Dia.. nuduh gue sebagai jalang?

Air mata gue pun jatuh lagi. "Dengar, Shawn. Aku tidak peduli dengan uang. Aku bisa mencarinya sendiri, bahkan kau lihat kalau keluargaku juga lebih dari berkecukupan."

Gue dengan susah payah nelen saliva gue karena tiba-tiba tenggorokan gue kering banget. Gue juga angkat tangan nyuruh Shawn buat diam saat dia mau membalas ucapan gue.

"Fabian, laki-laki yang kau sebut selingkuhanku pun adalah sahabat terbaikku! Dia meminta untuk menjadi  best man di pernikahan kita, apa itu yang akan dilakukan oleh seorang selingkuhan?"

Shawn keliatan kaget gitu tapi dia tetap diam. "Dan soal kontrak. Jika, kau tidak menjadikan ibumu sebagai alasan pernikahan kita, aku akan menolaknya dari awal dan bukan membuat kontrak itu.

"Aku akan lebih memilih pulang dan menikahi Fabian daripada kau! Dia memang tidak sekaya dan sesukses dirimu, Shawn, tapi hatinya juga tidak semiskin hatimu!"

Shawn terlihat tidak suka. "Kalau begitu jangan jadikan Fabian best man di pernikahan kita! Aku tidak mau melihatnya."

"Suka atau tidak, aku akan tetap menjadikannya best man." kata gue dengan rendah dan tajam.

"Supaya kau bisa bermesraan dengannya?!"

"Karena dia sahabat terbaikku! Jangan suka mengaturku! Belum menikah saja kau sudah seperti diktaktor begini, apalagi nanti jika sudah menikah!? Kau mau mengurungku!?"

DA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang