PART 2

55.5K 2.9K 44
                                    

Sesampai nya Zahra di kampus, gadis itu melangkahkan kaki nya menuju ke dalam gedung fakultas yang ia tekuni. Banyak pasang mata yang sesekali memandang ke arah nya, ada yang sinis, penasaran ataupun tersenyum manis ke arah Zahra.

Dan Zahra? Dia hanya berusaha untuk mengabaikan orang-orang yang memandang sinis atau bahkan secara terang-terangan menghina diri nya. Maklum, mungkin karena cara berpakaian Zahra berbeda dengan mereka. Lagipula, apa ada yang salah jika anak muda seperti nya menjadi gamis dan hijab yang panjangnya hingga ke paha gadis itu?

Memakai hijab? Mereka juga pakai kok, tapi mereka hanya memakai nya untuk fashion atau pun sekedar untuk menutup kepala, tapi mereka tak tahu fungsi dan kegunaan hijab sesungguh nya.

Hijab adalah benda yang wajib bagi setiap perempuan yang sudah baligh, hijab memang sebuah kain, namun kegunaan dan manfaat nya sangat besar. Dan juga banyak orang yang salah mengartikan cara memakai nya, karena di zaman Zahra tinggal, banyak perempuan yang memakai hijab namun malah menampakkan dada nya, dan ada juga yang memakai hijab namun pakaian nya ketat.

Zahra diam bukan berarti mulut nya tak gatal ingin menasehati perempuan-perempuan yang masih salah dalam penggunaan hijab, namun gadis itu terpaksa harus diam karena ia sadar akan posisi nya.

Dulu umi nya pernah bilang, ‘Perempuan itu kerja nya bersih-bersih rumah, tapi bukan berarti perempuan tidak bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi. Kasihan rasul kita tercinta sudah capek-capek menaikkan derajat wanita dan juga Allah SWT yang meninggikan derajat wanita, contoh lah ibu Kartini, beliau anak pejabat, orang berada, tapi hampir menjadi wanita yang hanya kerja di rumah, beliau mampu berdiri dan mengemukakan emansipasi wanita, jadi jangan sia-siakan perjuangan mereka, dan jangan buat harga diri perempuan rendah di mata masyarakat maupun dunia’

Zahra tau ia hanya anak yatim-piatu, namun bukan berarti ia harus pasrah dengan kehidupan. Dulu Zahra hampir saja hanya tamatan dari SMA, namun dengan tekat yang kuat, gadis itu memaksa bibi nya untuk menguliahkan dirinya, di tambah bibi nya adalah orang yang keras dan tak suka bermain-main. Zahra berjanji pada bibi nya untuk serius belajar, dan akhir nya wanita parubaya itu luluh juga.

Dulu, bibi Zahra adalah orang yang sangat lembut dan penyayang. Hingga suatu peristiwa membuat semua nya berbeda.

Mungkin bibi nya sedikit kejam, namun kejam nya demi kebaikan Zahra. Zahra tau bibi nya sayang kepada nya, namun cara wanita itu agak berbeda, Zahra tau bahwa bibi nya ingin menjadikan nya gadis yang kuat, tahan banting dan tak mengenal takut.

Bukti nya Zahra sudah di didik keras dari umur 12 tahun, gadis itu di paksa bangun pagi, di paksa untuk tidak membolos dalam hal ibadah, dan buktinya hingga kini ajaran dari bibi nya tak sia-sia. Gadis itu tumbuh menjadi pribadi yang Solehah. Yah walaupun kadang perkataan bibi Zahra bisa sangat pedas, dan membuat siapa saja sakit hati mendengar nya. Namun, Zahra tahu bahwa bibi nya sangat sayang terhadapnya.

Kelas demi kelas telah Zahra lalui, gadis itu sedikit merasa aneh saat melangkahkan kaki nya saat menaiki tangga dan menuju ke arah kelas milik nya. Detik selanjutnya Zahra menghela nafas panjang, ia tahu bahwa saat ini dirinya sedang di ikuti oleh seseorang. Dan hal itu sudah biasa bagi Zahra.

Kadang Zahra heran, dirinya sudah memakai busana muslim dan insyaallah dengan pakaian nya ini ia akan terlindungi, namun apa? Para laki-laki masih saja betah menggangu nya dan melontarkan berbagi macam rayuan dan gombalan nya. Untung saja Zahra memiliki seorang sahabat yang bisa melindungi dan menasehati Zahra tentang modus nya laki-laki.

MAFIA VS MUSLIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang