Tubuh Zahra mendadak menjadi lemas saat baru turun dari pesawat, kaki gadis itu terasa sangat lemah karena perjalanan jauh yang ia tempuh dari Korea ke Indonesia.
Mungkin itu karena faktor kelelahan yang ia rasakan.
“Eh!”
Zahra terkejut saat merasakan tangan tengah merangkul lembut pinggangnya, gadis itu lalu mendongak dan melihat ke arah sang pemilik tangan.
“Pulang nanti jangan lupa istirahat.”
Zahra hanya mengangguk dengan paham, gadis lalu kembali melangkahkan kakinya.
“Zahra.” panggil Jordi.
Istri kecil nya itu lalu menatap ke arah suami nya. “Apa kau sudah di beri tahu oleh bibi dan sahabat mu itu tentang,-”
“Zahra, ya ampun akhirnya kamu pulang juga.”
Zahra menoleh cepat ke arah seseorang yang sedang berteriak sambil memanggil nama nya.
“Kakak, bibi?” heran Zahra saat melihat bibi dan kakak nya sedang menunggu kedatangan nya di luar pagar pembatas.
“Hmm a-assalamualaikum bibi.” Ucap Jordi dengan gugup. Laki-laki itu lalu menyalami tangan dari wanita yang juga merupakan ibu mertua nya.
“Waalaikumsalam, hmm Zahra udah tau kan kabar yang baru saja kakak kamu sampai kan kepada suami kamu?” tanya bibi sambil merangkul bahu gadis itu.
“Kabar apa?” heran Zahra lalu menatap bingung ke arah bibi nya.
“2 hari yang lalu bang Faris melamar sahabat kamu Iren. Dan hari ini rencana nya bibi mau ngajak kamu dan Nala untuk belanja seserahan untuk Iren nanti nya. Kamu mau ikut nak?”
Mata Zahra membulat dengan lebar, ia jadi teringat dengan percakapan nya bersama Iren saat di bandara dulu. Jadi itu urusan penting nya! Ternyata sahabat nya itu sedang di lamar oleh Abang nya sendiri.
“Kok Zahra baru di kasih tahu sekarang sih!”
Nala dan bibi hanya menatap gemas ke arah Zahra. “Bibi gak mau ganggu waktu liburan kamu sama Jordi.” Zahra hanya mengangguk pelan, entah kenapa rasanya ia ingin menangis dengan keras.
Jordi melihat bahu Zahra yang bergetar itu lalu menangkup wajah cantik istri nya. “Kamu kenapa hmm.”
Bugh.
Tubuh Jordi terhuyung ke belakang saat Zahra memeluk nya dengan erat, jantung laki-laki itu berdetak keras. Ia bingung kenapa tiba-tiba istri nya menjadi sangat sensitif seperti ini.
“Mau pulang, bibi sama kakak jahat.”
Nala dan bibi lalu menatap bingung ke arah Zahra.
“Hmm kalau begitu kami pulang dulu saja bi, mungkin Zahra sangat kelelahan maka nya jadi begini.” ucap Jordi lalu merangkul bahu istri nya.
Bibi dan Nala hanya mengangguk dengan pelan, mereka berdua sedang sibuk dengan pemikiran nya masing-masing. Bibi dengan pengetahuan hidup nya dan Nala dengan pengetahuan kedokteran nya meneliti tingkah aneh yang Zahra lakukan.
“Nanti siang jangan lupa ajak Zahra ya, awas kalau kalian gak ngajak zahra.”
Kedua wanita itu hanya mengangguk dengan aneh, sesuatu tengah terjadi di dalam diri Zahra.
Sepasang suami-istri itu lalu pergi meninggalkan bibi dan Nala yang masih mematung.
“Mama mikirin yang aku pikirin?”
“Iya sayang, mama sepemikiran dengan kamu.”
* * *
“Ok semua nya, katakan Cherry!”
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA VS MUSLIMAH
Spiritual⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. (SUDAH TERBIT) beberapa part sudah di hapus. "Aku mengira bahwa kisah kita akan menjadi bahagia, aku mengira kau hanya menyimpan sedikit rasa bersalah karena telah memilih ku menjadi istri mu. Namun, kini panda...