PART 13

43.5K 2.1K 64
                                    

Hai, sebelum lanjut baca, saya mau ngingetin nih kalau revisi sudah di mulai. Nanti takut nya kakak-kakak semua yang baca kebingungan karena part sebelumnya kok gak nyambung sama part yang lain.

Semua nya sih seterah kakak mau baca cerita ini sekarang atau pun nanti, tapi kalau kurang nyambung itu resiko nya. Soal nya saya belum merevisi semua nya.

Mohon di maklumi cerita saya yang apa adanya, soal nya cerita ini karya ketiga saya dan juga dulu saya menulis nya masih amatir. Belum mengerti apa-apa.

Enjoy.

Jam tiga pagi Zahra tersentak tadi tidur nya. Sama dengan hari-hari yang lalu, mata gadis itu akan otomatis terbangun di jam 3 pagi. Mungkin karena sudah terbiasa dan menjadi rutinitas nya.

Zahra mengucek mata nya, gadis itu lalu membuka mata nya sambil mengumpulkan nyawa nya.

Setelah di rasa mata nya segar, Zahra lalu bangkit dari tidur nya. Namun, gadis itu merasa benda berat tengah menahan pinggang nya, Zahra lalu menoleh dan sontak wajah nya memerah dengan lekat.

Jantung gadis itu berdetak lebih cepat dari sebelumnya, mata Zahra lalu menutup kembali, gadis itu berteriak di dalam hati nya. Ia ingin bangkit, tapi pelukan tangan kekar Jordi di pinggang nya sangat erat. Tapi, dia ingin menunaikan solat Sunnah tahajjud nya.

Dengan tarikan nafas panjang, Zahra menyingkirkan tangan Jordi dengan pelan-pelan. Gadis itu bahkan menahan nafas nya karena takut Jordi akan bangun.

Setelah berhasil keluar dari pelukan Jordi, Zahra segera pergi menuju ke kamar mandi, gadis itu lalu mengambil wudhu. Sejenak Zahra terdiam sambil menatap pantulan wajah nya di kaca.

Dia masih memakai hijab dari tadi malam hingga bangun tidur saat ini.

Rasa nya Zahra ingin membuka hijab nya dan memperlihatkan mahkota yang ia rawat dari kecil dulu kepada suami nya. Tapi ketika mengingat sifat Jordi yang agak arogan kepada nya, Zahra lagi-lagi mengurungkan niatnya.

"A-apa Zahra akan berdosa ya Allah?"

Gadis itu lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, ia lalu mencuci muka nya terlebih dahulu lalu mengambil wudhu.

Setelah selesai dengan kegiatan bersuci nya, Zahra segera melangkah ke luar.

Brak.

Tubuh kecil itu terpental ke lantai kamar mandi dengan keras.

Kaki Zahra tak sengaja terpeleset karena lantai kamar mandi yang sangat licin.

Gadis itu memekik kesakitan sambil memegang pinggang dan pergelangan kaki nya yang sangat terasa sangat sakit.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka dengan kuat, seseorang menatap Zahra dengan khawatir, wajah nya terlihat sangat cemas.

"Apa yang kau lakukan gadis bodoh." Ucap Jordi dengan cemas, laki-laki itu lalu menggendong tubuh Zahra dan membawa nya ke kasur.

Zahra hanya menunduk takut, ia cukup terkejut dengan suara bentakan Jordi. "M-maaf." Gumam Zahra dengan takut. Gadis itu hanya menunduk dan tak berani menatap wajah nyalang milik Jordi.

MAFIA VS MUSLIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang