PART 28

44.9K 1.9K 50
                                    

“Perkenalkan nama saya Felisa nyonya, mulai hari saya di tugaskan sebagai dokter pribadi anda.”

Zahra hanya mengangguk pelan, wanita itu lalu menoleh sebentar ke arah Jordi yang sedang berdiri sambil menatap tajam ke arah nya.

“Hmm baiklah, bagaimana jika kita mulai saja pemeriksaan nya nyonya?”

Wanita parubaya itu lalu meletakkan tas nya di atas kasur dan mulai mengeluarkan alat-alat yang akan memeriksa kesehatan Zahra.

“Jika tidak keberatan, bisa kah nyonya turunkan gamis nya sebatas perut, supaya saya lebih leluasa.”

Wajah Zahra memerah malu, bagaimana bisa dia menurunkan gamis nya jika Jordi masih di berada di depan nya.

“A-aku akan keluar, hmm permisi.”

Hati Zahra berterimakasih kepada Allah, untung saja Jordi sangat peka dan keluar dengan sendirinya tanpa ia suruh.

Blam.

Pintu tertutup dan hanya menyisakan mereka berdua di dalam kamar.

Dokter itu mulai menjalankan tugas nya, ia melanjutkan pemeriksaan secara teliti kepada Zahra, sesekali dia bertanya kepada Zahra tentang keluhan wanita itu.

“Jadi, usia kandungan nyonya sudah memasuki waktu 3 minggu.”

Deg.

Jantung Zahra berdetak dengan kencang, gadis itu menatap bahagia ke arah perut rata nya. Berkali-kali ia mengucapkan kalimat penuh pujian kepada sang pemberi rezeki, yaitu Allah SWT.

“Dan yang nyonya alami tadi pagi itu wajar di rasakan oleh ibu-ibu yang hamil muda. Dan sebagai pengganti nya, nyonya harus selalu makan makanan yang bergizi, dan jangan lupa olahraga ringan.”

Kepala wanita itu hanya mengangguk pelan, Zahra menangis sambil mengelus lembut perut nya.

Dulu Zahra cukup ragu dengan hasil alat yang ia gunakan pada saat acara pernikahan Faris. Saat itu bibi nya membawa Zahra masuk ke dalam kamar, dengan tergesa-gesa bibi menyuruh Zahra untuk mengetes alat yang baru saja ia beli. Wanita parubaya itu bilang jika dia merasa bahwa Zahra hamil, dan itu dapat dia lihat dari perubahan sikap yang wanita itu tunjukan.

Kini hati nya terobati sudah, keraguan yang ia simpan sejak dulu sudah terjawab. Buah hati nya sedang berada di dalam perut nya, Zahra sangat senang, akhirnya ia menjadi seorang ibu. Hati wanita itu berbunga-bunga.

“Kalau begitu saya permisi dulu nyonya, pasti tuan akan senang mendengar kabar ini.”

Deg.

Jantung wanita itu berdetak dengan kencang, tangan Zahra menahan tubuh dokter yang baru saja memeriksanya.

Wanita parubaya itu lalu membalikkan tubuhnya dan menatap bingung ke arah Zahra.

Tatapan mata nya masuk ke dalam diri Zahra.

“K-kumohon, j-jangan!”

Tok tok tok.

“Apa kah sudah selesai, aku akan masuk.” ucap Jordi dari luar.

Zahra memandang dokter itu dengan tatapan sedih nya, jiwa gadis itu berteriak memohon agar wanita parubaya ini tak memberi tahu kebenaran nya pada Jordi.

“Baiklah nyonya, saya mengerti.”

Zahra menghela nafas lega nya, gadis itu lalu menghapus air mata nya. Ia menormalkan deru nafas nya. “Udah kok mas, masuk aja.”

Ceklek.

Tubuh jangkung laki-laki itu masuk ke dalam kamar nya. Mata elang milik nya menatap tajam ke arah Zahra, ia cukup penasaran dengan sakit yang di derita Zahra, apakah itu parah atau hanya penyakit ringan.

MAFIA VS MUSLIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang