PART 10

42.5K 1.9K 19
                                    

Setelah pulang dari acara jalan-jalan nya, Zahra di antar pulang oleh Aisyah. Gadis itu berpamitan kepada calon ibu mertua nya.

"Kalau gitu bunda pulang dulu ya sayang, sampai jumpa besok pagi," ucap Aisyah lalu memeluk Zahra. "Duh bunda udah gak sabar mau jadiin kamu menantu, padahal kan kamu nikah nya besok lagi."

Zahra langsung merona ketika Aisyah mengatakan tentang pernikahan, dia sendiri pun jadi gugup. "Iya juga ya, besok kan aku akan menikah."

"Yaudah, bunda pergi ya. Assalamualaikum." Ucap Aisyah lalu naik ke atas mobil. "Waalaikumsalam, hati-hati di jalan ya bunda."

Mobil yang membawa Aisyah lalu melaju dan mulai hilang dari pandangan Zahra. Gadis itu lalu memilih duduk di teras rumah sembari menunggu Jordi untuk sayang menjemput nya.

"Cie cie, gimana tadi jalan-jalan nya. Ngomong-ngomong calon mertua kamu kayak nya bahagia tuh bisa dapat menantu kayak Zahra."

Zahra lalu menoleh ke arah sumber suara, gadis itu kembali merona ketika Nala mengejek nya. "Kakak ngapain sih! Udah ah sana masuk!" Ucap Zahra dengan malu, dia lalu menunduk dan menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah.

"Loh, udah pulang nih calon pengantin, uhuy gimana tadi jalan-jalan nya."

"Ih kalian berdua ngapain sih ganggu Zahra, udah jangan ejek Zahra lagi." Ucap Zahra dengan kesal, gadis itu lalu menutup wajah nya dan menunduk. Dia sangat malu!

"Assalamualaikum."

Ketiga kakak adik itu lalu mendongakkan kepalanya.

"Waalaikumsalam, kenapa kamu kesini?" Ucap Faris dengan nada datar nya. Ia ramah hanya untuk sekedar berbasa-basi ke arah calon adik ipar nya.

"Menjemput Zahra, kami akan segera pergi untuk fitting baju pernikahan." Ucap Jordi tak kalah datarnya.

Bahkan Nala dan Zahra dapat melihat bahwa secara tak langsung Faris dan Jordi sedang berperang di dalam batin mereka masing-masing.

"Eh iya, hmm kalau begitu Zahra pamit dulu ya kak, bang. Assalamualaikum." Ucap Zahra dengan cepat, ia lalu menyalami tangan Faris dan Nala.

"Waalaikumsalam, tolong jaga adik saya." Ucap Faris sambil menatap dingin ke arah Jordi.

"Tentu saja, dia adalah calon istri ku bukan." Ucap Jordi tak kalah dingin nya.

Jordi lalu segera melangkahkan kakinya menuju ke arah mobil nya. Zahra hanya bisa mengekori laki-laki es itu dari belakang. Di dalam hati nya Zahra mendumel dengan kesal. "Gak ada lembut-lembut nya."

Blam.

Pintu mobil tertutup, Jordi mengerutkan keningnya saat menyadari bahwa Zahra tak berada di samping nya. Dengan heran, laki-laki itu lalu menoleh kebelakang dan melihat Zahra yang duduk tenang di sana.

"Kau pikir aku ini supir mu?"

Zahra lalu mendongkak kan kepala nya dengan pelan.

"Pindah!"

Deg.

Jantung gadis itu berdetak dengan kencang saat mendengar suara bentakan yang Jordi lontarkan.

MAFIA VS MUSLIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang