PART 4

48.3K 2.5K 18
                                    

"Entah kenapa, tapi aku merasa masalah kali ini serius, berhati-hatilah di jalan ok. Selalu waspada!"

Kata-kata yang Iren sampai kan sukses membuat Zahra merasa was-was. "Tuh kan! Kok sekarang aku jadi parnoan gini, semoga aja enggak ada yang punya niat jahat sama aku ya Allah!" Ucap Zahra dengan sedikit takut.

Gadis itu melangkah kan kaki nya menuju ke arah halte bus.

Raga nya memang bergerak menuju ke arah halte bus, namun pikiran Zahra sudah berterbangan entah kemana. Perkataan Iren cukup membuat nya merasa takut, di tambah beberapa waktu ini Zahra juga merasakan jika dirinya tengah di awasi seseorang.

Sesampainya di halte bus, Zahra duduk dengan tenang, pandangannya berubah menyendu.

Tin tin.

Lamunan gadis itu buyar setelah mendengar suara klakson dari bus yang baru saja datang. Dengan cepat Zahra segera masuk ke dalam nya, di dalam bus Zahra mengambil tempat duduk di belakang kali, karena kali ini ia ingin sekali menyendiri dan menjauh dari keramaian.

10 menit bus itu melaju dengan kencang, tiba-tiba benda beroda itu berhenti. Rupa nya supir bus mengatakan bahwa ia akan berhenti di halte yang kebetulan dekat dengan sebuah masjid.

Tak beberapa lama mereka berhenti, azan ashar berkumandang dengan lantang, memecah keheningan hari menjelang sore itu.

Niat awal Zahra tadi yang ingin cepat pulang kini berbelok menuju ke arah rumah suci Allah. Waktu masih banyak, tak apa jika ia solat berjamaah di masjid dan baru pulang ke rumah. Lagipula jika nanti dia mengundurkan waktu telah solat, pasti bibi nya akan marah.

Zahra tahu bibi nya itu sangat cerewet, galak, pemarah! Namun, beliau marah demi kebaikan Zahra, agar Zahra tak berbelok ke jalan yang salah.

Zahra segera masuk ke dalam masjid, meletakkan tas nya di atas sajadah dan segera melangkah ke arah tempat pengambilan wudhu, ia lalu mulai melaksanan ibadah nya dengan khusu.

Setelah selesai melaksanakan ibadah nya, rasa tenang Zahra rasakan. Setidak nya saat ini ia masih punya Allah untuk membuat nya tenang.

Zahra lalu segera sedikit membenahi penampilan nya, setelah selesai gadis itu segera melangkah ke arah luar masjid. Zahra lalu memasang kaos kaki dan sepatu milik nya, gadis itu mengiringi kegiatan nya sembari bersenandung kecil.

"Huaaa!"

Zahra mendongakkan kepalanya dengan cepat, ia cukup terkejut ketika mendengar suara teriakan anak kecil.

Zahra segera berdiri, gadis itu lalu menoleh ke arah sekitar sambil mencari ke arah sumber suara.

"Bunda! Uncle nya kemana!"

Semakin kemari, Zahra semakin mendengar suara tangisan itu dengan jelas. Detik berikutnya Zahra berlari ke arah seorang bocah laki-laki yang sedang menangis sambil memegang lututnya yang mengeluarkan darah.

"Ya Allah sayang! Kamu kenapa?" Cemas Zahra lalu menggendong tubuh kecil itu.

Bocah laki-laki itu lalu tambah merengek karena mendapat perlakuan lembut dari Zahra. "Bunda! Rafa mau bunda! Uncle jahat gak jemput Rafa!" Teriak bocah itu lalu memeluk erat leher Zahra.

MAFIA VS MUSLIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang