PART 27

44.2K 1.9K 37
                                    

"Astaghfirullah!"

Zahra terbangun dari tidurnya.

Seperti biasa, wanita itu selalu tersentak bangun tepat di waktu sepertiga malam. Zahra mengusap wajah nya dengan kasar, wanita itu membaca doa bangun tidur nya dan menatap ke arah jam dinding lalu menoleh ke arah sekitar nya.

"Bukannya tadi malam aku tidur di balkon ya?" gumam Zahra dengan kebingungan. Wanita itu lalu menoleh ke arah samping dan melihat suami nya yang sedang tidur dengan nyenyak.

"Bangunin mas gak ya? Eh tapi gak deh."

Zahra lalu berdiri, wanita itu langsung melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Ia lalu mencuci wajah nya dan mengambil air wudhu, seperti biasa Zahra akan melaksanakan solat Sunnah tahajjud nya.

Setelah selesai, Zahra lebih memilih untuk membawa Al-Qur'an nya dan duduk di balkon kamar nya. Pasti segar jika menghirup udara pagi hari sambil membaca kitab suci.

Wuss...

Angin menghembus dengan kencang saat Zahra membuka pintu balkon nya, wanita itu sedikit meringis pelan saat dirinya merasa menggigil.

Dengan mood yang berubah-ubah, Zahra lalu membatalkan rencana nya untuk membaca Al-Qur'an di balkon, wanita itu lalu kembali masuk dan menutup pintu balkon nya.

Zahra lalu melepaskan mukena yang ia pakai, wanita itu merapikan alat ibadah nya dan kembali masuk ke dalam selimut, dengan cepat Zahra mencari kenyamanan di atas kasur.

Tubuh kecil nya menggeliat tak nyaman, Zahra menghela nafas kasar nya saat merasa tak menemukan posisi yang pas. Pandangan gadis itu lalu jatuh ke arah tubuh Jordi yang tidur menghadap ke arah nya. Senyum manis Zahra merekah dengan lebar, wanita itu lalu membelakangi Jordi, ia lalu memegang tangan Jordi dan menuntun nya untuk memeluk tubuh Zahra.

Dan pada akhirnya Jordi yang sedang tidur nyenyak pun juga ikut menggeliat. Laki-laki itu lalu mengeratkan pelukannya di tubuh kecil Zahra, ia lalu mencari posisi nyaman nya dan berakhir tertidur sambil memeluk erat tubuh istri kecil nya.

Zahra bersorak gembira di dalam hati nya. Wanita itu lalu ikut memejamkan mata nya, ia lalu terlelap di dalam pelukan Jordi.

* * *

"

Laki-laki atau perempuan ya, hmm tapi kalau boleh sih Zahra mau kedua nya ya allah."

"Nyonya! Telur nya nanti gosong!"

Tubuh Zahra lalu tersentak kaget saat Maria berteriak panik sambil menepuk pelan bahu nya.

"Eh maaf." rintis Zahra sambil yernyum bodoh, wanita itu lalu segera mematikan kompor dan meletakkan telor ceplok nya di piring.

"Nyonya kenapa, kenapa melamun. Untung saja telurnya belum gosong."

"Ah itu, hmm tidak apa-apa." bohong Zahra.

"Baiklah nyonya, tuan sudah dimeja makan, nyonya kesana saja, nanti saya akan membawa makanan ini."

"Baiklah."

Zahra lalu beranjak dari dapur, gadis itu lalu melangkahkan kaki nya menuju ke meja makan yang sudah di isi oleh Jordi.

Kemudian Zahra duduk. Tak lama kemudian Maria datang membawa sarapan pagi. "Selamat makan tuan nyonya." ucap Maria lalu meninggalkan sepasang suami-istri itu untuk menikmati sarapan pagi nya.

Jordi mulai melahap makanannya, laki-laki itu tampak terburu-buru sementara Zahra adalah kebalikan nya. Bahkan wanita itu tak menyentuh makanan nya sama sekali, ia masih melamun dan fokus dengan pemikiran nya.

"Apa yang kau pikirkan, makan."

Zahra tersentak kaget, wanita itu lalu mengangguk pelan. Ia memakan sarapan nya dengan tak berselera, dengan cepat Zahra mendorong piring sarapan nya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jordi dengan bingung.

"Zahra gak mau makan, gak enak!" ucap nya itu sambil menatap enggan ke arah piring sarapan nya.

"Seharusnya kau bersyukur masih bisa merasakan makanan yang enak, dan apa kau tidak tahu betapa banyak orang yang tak bisa makan, bahkan sampai berhari-hari, dan kau menolak makan hanya karena makanan nya tak enak."

Mata Zahra berkaca-kaca, wanita itu menatap sendu ke arah suami nya. Zahra lalu menundukkan kepalanya dengan cepat, wanita itu menghapus air mata nya yang sudah keluar.

Jordi lagi-lagi menghela nafas lelah nya, laki-laki menghela nafas agar tak tersulut emosi. "Kau ingin apa hmm, ganti sarapan nya?"

Brak.

Zahra berdiri dari duduk nya. Wanita itu berlari ke arah kamar mandi.

Blam.

"Zahra! Buka pintu nya, kau kenapa ha!"

Jordi mengedor pintu kamar mandi yang Zahra masuki dengan keras, laki-laki itu cukup terkejut dengan sikap yang Zahra lakukan. Tiba-tiba saja wanita itu berdiri dan meninggalkan dirinya yang masih duduk di meja makan.

"Zahra gak papa kok, mas lanjut aja makan nya!"

"Huekk!!!"

"Apa yang terjadi pada mu Zahra! Buka pintu nya atau ku dobrak!"

Ceklek.

Zahra membuka pintu kamar mandi, wanita itu melihat bahwa Jordi tampak khawatir dengan kondisi nya.

"Kau tidak apa-apa!"

"Hmm Zahra baik-baik aja kok mas, cuma pusing aja." ucap nya sambil memijit pelipisnya yang terasa sangat pusing.

"Aku tidak percaya, kau istirahat di kamar. Aku akan menghubungi dokter untuk mu."

Deg.

"J-jangan!"

* * *

Wahyu retsyafani
21:46 WIB.

MAFIA VS MUSLIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang