"Akhhhh!"
Tubuh Zahra terasa remuk saat ia diri nya di hempas kuat.
Bodyguard dan pelayan yang sedang berada di sana hanya bisa menunduk dan yang berani melihat pemandangan keji yang Jordi lakukan.
"Kalian semua bisa pergi!" Teriak Jordi lalu menatap nyalang ke arah semua orang yang sedang menunduk takut ke arah Jordi.
Sontak semua yang berada di sana langsung melangkahkan kaki nya meninggalkan mansion.
Para pelayan pergi ke dapur dan para bodyguard pergi keluar dari mansion lalu mulai menjaga keamanan mansion.
Zahra terbatuk sambil menutup mulut nya, kepala gadis itu terasa pusing. Darah segar mengalir deras dari hidung nya, mata memandang sayu ke arah sekitar.
"Kau tahu, aku tidak suka jika kau tidak berada dalam pengawasan ku! Siapa yang menyuruhmu keluar dari mansion!"
Zahra hanya menunduk takut, ia meremas ujung hijab panjang nya sambil menormalkan nafas sesak nafas nya. "Jawab jalang! Apa yang ada di dalam otak kecil mu ini ha!" Bentak laki-laki itu, ia lalu mencengkam kuat hijab Zahra, dengan hentakan yang kuat ia melepaskan hijab Zahra dan membuangnya sembarang tempat.
"Tatap wajah ku jalang!" Teriak Jordi lalu menjambak kuat rambut Zahra.
"M-maaf." Gumam Zahra dengan lemah, gadis itu menatap sayu ke arah Jordi.
"Ampun mas!" Teriak Zahra.
Tubuh kecil itu di seret dengan paksa, dengan sisa tenaga nya Zahra berusaha melepaskan jambakan Jordi. Laki-laki itu menyeret tubuh Zahra menuju ke arah lantai dua mansion megah itu.
Rasa pening menyerang kepala Zahra, rasanya Zahra rambut gadis itu telah lepas dari dari kepala nya. "S-sakit mas." Rintih nya sambil memegang rambutnya yang di tarik dengan kasar oleh Jordi.
"Akhh!" Ringis Zahra saat merasakan punggung nya yang beradu kasar dengan anak tangga. Gadis itu memejamkan matanya untuk menahan sakit yang amat sakit.
Jordi sudah kehilangan kendali emosi nya. Dengan keji ia menyeret tubuh Zahra di tangga dan mengeraskan cengkraman tangan nya di rambut gadis yang ia jadikan istri itu.
Brak.
Pintu kamar terbuka dengan keras, dengan cepat Jordi membawa tubuh lemah Zahra ke dalam kamar mandi mereka.
Bruss.
Suara pancuran air mengisi keheningan kamar mandi mereka.
Bugh.
Lagi-lagi Zahra menahan teriakan sakit nya saat tubuh gadis itu di lempar dengan kencang ke arah dinding kamar mandi mereka. Zahra memejamkan matanya saat pancuran air membasahi tubuh nya.
"Jangan berusaha untuk beranjak dari sini! Jika tidak kau akan mendapat kan yang lebih dari ini!" Desis Jordi.
Laki-laki itu lalu meninggalkan tubuh Zahra di bawah guyuran air yang dingin.
Blam.
Pintu kamar mandi nya tertutup dengan kencang, Zahra hanya memandang sedih ke arah punggung Jordi yang menghilang dari pandangan nya.
Hingga detik berikutnya, kegelapan menemani Zahra.
* * *
"Bagaimana bisa kalian tertipu bodoh! Bukan kah sudah aku bilang untuk mengecek keaslian uang nya!"
5 orang pria yang berbadan kekar itu menunduk takut ketika menatap ke arah bos mereka.
"Remo! Laporkan kepada ku kerugian yang kita peroleh!" Bentak Jordi dengan geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA VS MUSLIMAH
Spiritual⚠ Cerita mengandung adegan kekerasan. (SUDAH TERBIT) beberapa part sudah di hapus. "Aku mengira bahwa kisah kita akan menjadi bahagia, aku mengira kau hanya menyimpan sedikit rasa bersalah karena telah memilih ku menjadi istri mu. Namun, kini panda...