Hai guys.
Oke mungkin buat kalian yang merhatiin updatean ini atau mungkin kalian yang udah baca pasti heran kenapa masih di chapter sebelas.Tapi baca dulu aja ya, aku bakal jelasin di author note bawah.
Ada typo, komen ya. Happy reading!
_______________
Sesampainya dikantin, Salsha lagi-lagi mendapat tatapan aneh dari semua sahabatnya. Begitulah reaksi mereka semua, jika salah satu dari mereka bersikap aneh mereka juga akan menatap aneh. Tapi Salsha lah yang selalu mendapatkan tatapan itu, mungkin karena dirinya yang memang terkadang bersikap aneh.
Namun Salsha tak menanggapinya, ia memilih memakan pesanannya yang sudah datang dan mencoba memulai pembahasan.
"Bella mana?"
"Ke ruang guru, ngurus surat pindah," jawab Steffi.
Bella memang akan pindah sekolah, di karenakan rumahnya yang juga pindah dan lumayan jauh dari sekolah ini. Maka ia juga akan pindah di sekolah dekat rumahnya nanti.
"Kalo Bastian nemenin Bella." Kiki menambahkan.
Salsha padahal tak bertanya dan memang tidak ingin tahu mengenai Bastian.
Semua hening menikmati makanannya masing-masing, tapi tak dipungkiri jika Salsha resah dengan tatapan mereka secara bergantian menatapnya aneh.
"Kalian kenapa coba?" tanya Salsha menatap sahabatnya dan menghentikan aksi makannya.
"Lo aneh, Sal," ucap Aldi.
"Hah? Aneh gimana coba?"
"Ya semenjak semalem," ucap Cassie.
"Gue ngerasa gue biasa aja, emang gue kenapa? Aneh gimana?" tanya Salsha tak ingin kalah.
"Udah-udah, Salsha nggak aneh," ucap Steffi membela.
Salsha terdiam. Semua pun kembali menikmati makannya.
"Sal Sal, lo itu-"
"Apa?" tanya Salsha memotong ucapan Cassie, ia sedikit kesal dan emosi sekarang. Bukan dirinya yang aneh, menurutnya malah Cassie sahabatnya ini yang sekarang bersikap aneh padanya.
Cassie terdiam.
"Please kalian jangan-"
"Jangan bilang kita kepo," potong Iqbaal, Salsha terdiam.
"Iya, gue tau kalian kepo karna kalian-"
"Peduli? Nggak Sal, kita nggak peduli sama lo," ucap Iqbaal.
Salsha menelan ludahnya, lagi-lagi ucapan Iqbaal membuatnya sakit hati. Inilah yang Salsha benci, hal yang mungkin biasa tapi jika Iqbaal yang lakukan itu membuatnya selalu sakit hati.
"Kepo nggak selalu peduli Sal," ucap Cassie membuat semua menatapnya.
"Why? Gue salah?"
"Nggak, lo bener Cass," ucap Iqbaal membuat Cassie tersenyum.
Salsha langsung menatap Iqbaal dengan sorot mata marah. Kemudian beranjak berdiri yang bahkan belum menyelesaikan makannya.
"Gue duluan." Salsha berjalan keluar kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You •IQSHA•
Fanfiction[S E L E S A I] ✔ Sebuah pertemanan yang singkat itu mengantarkannya pada rasa cinta dan membuat ia benar-benar mencintai sosok Iqbaal. Salsha tahu, berada diposisinya sekarang memang tidak mudah. Terlebih harus mencintai kekasih sahabatnya sendiri...