"Ciee, Ari mana Salsha? Salsha Ari kok kemarin ditinggal? Salsha Ari kan kemarin jadi nyamuknya gue sama Steffi. Salsha kok jahat sih ninggalin Ari?"
Salsha sebelumnya masih diam membiarkan Iqbaal berbicara dengan menyebut-nyebut nama Ari yang bahkan membuat Bastian dan Cassie terheran-heran, juga dengan teman-teman sekelasnya.
Tapi ucapan Iqbaal semakin membuat Salsha kesal, terlebih dengan menyebut nama Salsha tanpa kata 'lo" persis seperti gaya bicara Ari padanya.
Salsha beranjak berdiri dengan niat ingin mendatangi Iqbaal dan ingin menghajarnya sekuat tenaga Salsha. Tak Salsha sangka Iqbaal ternyata berlari, mau tak mau demi memuaskan dirinya yang memang ingin memberi pelajaran Iqbaal, Salsha pun memilih berlari di koridor mengejar Iqbaal.
Iqbaal berlari ketangga rooftop, awalnya Salsha ragu mengejarnya atau tidak, membuatnya terhenti sebentar kemudian mulai menaiki satu persatu anak tangga menuju rooftop.
"Aww!" Salsha terjatuh di anak tangga kedua dari bawah. Iqbaal yang mendengar pun menoleh kebawah.
"Haha.. Lo nggak osah bohong deh Sal." Iqbaal terhenti dan menertawakan Salsha yang kini malah meringis memegangi kaki kanannya.
"Sal, nggak lucu deh." Iqbaal memasang wajah paniknya sekarang, Salsha masih terus meringis memegangi kakinya.
"Sal Sal." Iqbaal berlari cepat turun menghampiri Salsha yang terduduk di anak tangga kedua.
Iqbaal juga memilih duduk disamping Salsha. "Sal serius?"
Salsha menatap Iqbaal tajam, disaat seperti ini Iqbaal masih menganggapnya bercanda. Ia ingin memukul Iqbaal namun Iqbaal menahan tangannya.
"Ish kesel gue sama lo, Baal!"
Salsha mulai menjatuhkan air matanya.
"Ish Sal, jangan nangis. Sakit ya?" Iqbaal memegangi kaki Salsha yang sepertinya terkilir.
"Enggak!" Salsha menjauhkan kasar tangan Iqbaal yang memegang kakinya.
"Ish Sal, maaf."
Salsha diam dan malah menangis.
"Sal Sal, jangan nangis. Maaf." Iqbaal menghapus air mata Salsha.
Salsha menangis bukan hanya karena kakinya yang sakit, tangisannya kali ini mewakili rasa kecewanya beberapa hari ini.
"Hey, maaf. Lo marah ya gue olok gitu? Gue cuma becanda Sal."
"Apa gunanya sih lo minta maaf setiap kali becanda. Gue nggak suka."
"Sal."
Salsha memegangi kakinya sambil meringis dan mencoba untuk tidak mengeluarkan air matanya lagi.
"Baal, lo gitu tadi buat Bastian Cass-"
"Kenapa?" potong Iqbaal. "Lo mau jaga perasaan Bastian? Iya?"
"Bukan. Lo malah buat Bastian Cassie sama temen-temen dikelas gue jadi heran siapa Ari yang lo maksud. Lo kenapa sih? Gue bahkan nggak mau yang lain tau dan gue harap Bang Kiki sama Aldi nggak bakal tau."
"Iya-iya maaf, Sal."
"Kenapa sih lo selalu nganggep gue suka Bastian?" tanya Salsha heran.
"Ya karna lo selalu nanya dia. Setiap gue yang ngomong sama lo, lo selalu tanya balik tentang dia."
Salsha diam dan kembali memegangi kakinya.
Salsha mulai mencoba berdiri. Iqbaal juga berdiri dan merangkulnya.
"Gue bisa sendiri!"
Iqbaal kali ini pasrah, ia hanya mengikuti Salsha dari belakang. Salsha berjalan pelan dan tahu bahwa Iqbaal ada dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You •IQSHA•
Fanfiction[S E L E S A I] ✔ Sebuah pertemanan yang singkat itu mengantarkannya pada rasa cinta dan membuat ia benar-benar mencintai sosok Iqbaal. Salsha tahu, berada diposisinya sekarang memang tidak mudah. Terlebih harus mencintai kekasih sahabatnya sendiri...