Pertama masuk kelas gadis ini sudah berkutat dengan bukunya, anak gadis ini sedang sibuk dengan bukunya. Membalik halaman berkali-kali dibuku tersebut, hingga datang seorang gadis cantik yang langsung duduk di samping gadis yang sedari tadi sibuk dengan bukunya.
"Sal." Steffi menyapanya, gadis yang baru datang tadi. Salsha yang sedari tadi sibuk dengan bukunya hanya terlihat menaikan satu alisnya sampai datang lelaki berbadan tinggi, kurus, dan berwajah tampan menghampiri keduanya.
Steffi tersenyum melihat kedatangan lelaki tersebut namun tidak dengan Salsha yang hanya melirik sebentar kemudian fokus kembali pada bukunya yang sepertinya itu tugas.
Lelaki tadi langsung duduk di meja steffi dan Salsha yang kebetulan duduk berdua. Di hadapan Steffi lelaki itu sangat manis. Terlihat sesekali ia mengelus pucuk kepala Steffi dan sesekali juga Salsha melirik kearah keduannya. Resah dengan sikap keduannya yang bermesraan di depannya, ingin sekali Salsha berteriak.
"Gue lagi ngerjakan tugas, nggak liat apa?!"
Namun Salsha tak ingin langsung membuat keduanya sadar dan ia hanya memilih menghentakkan tangan di meja dengan keras membuat seisi kelas menatapnya. Namun ia tak menghiraukan tatapan teman-temannya yang menggambarkan tanya di mata mereka yang melihat.
Melihat itu, Steffi lalu mengajak Iqbaal keluar. Ya, lelaki tadi bernama Iqbaal. Ia juga sebenarnya tau jika Salsha paling tidak suka jika ada orang yang mengganggunya saat sedang fokus-fokusnya. Sebelum keluar Steffi meminta Salsha mengerjakan tugasnya juga dan saat itu Salsha hanya bisa pasrah sambil menghela napasnya kasar.
Sudah sangat mengenal Steffi, jika sudah bersama pacar lupa sahabat. Itulah Steffi ia tak segan meminta Salsha mengerjakan PRnya. Ya, Iqbaal adalah pacarnya. Iqbaal kelas 12-3 sementara ia dan Salsha kelas 12-1.
Steffi dan Iqbaal keluar, entah mau pergi kemana mereka.
***
Di lain tempat terlihat sekelompok anak yang bercampur cewek cowok. Terdapat 3 cowok dan 2 cewek disana.
"Hay." suara seseorang yang tak asing bagi sekelompok anak tadi yang spontan menghadap ke asal suara.
Dan itu adalah suara Iqbaal yang di sampingnya terdapat Steffi. Mereka langsung duduk di bangku di antara teman temannya. Namun disana tidak terlihat Salsha, karna Salsha sedang sibuk dengan PRnya di kelas.
"Hey kamu, pagi-pagi sudah pacaran saja. PR pasti kamu belum kerjakan? Dan sekarang kamu kerjakan!!!" ucap Cowok berbadan kurus dengan ekspresi konyolnya itu mengikuti gaya bicara guru dengan bahasa baku dan dia adalah Bastian. Semua tertawa melihat Bastian berbicara dengan nada guru yang selalu menegur Iqbaal di kelas.
"Apaan sih lo, Bas," ucap Steffi disamping Iqbaal, lalu tiba-tiba satu anak cowok bertanya mengenai Salsha yang tak ia lihat sedari tadi, semua juga terlihat mengedarkan pandangan ke sekeliling, benar saja tak ada Salsha diantara mereka.
Lalu cowok berbadan gemuk itu ikut bertanya. "Iya, Salsha mana Steff, Bell, Cass?" tanya cowok berbadan gemuk itu.
Steffi langsung berdiri.
"Kalian kaya nggak tau aja, dia pasti ngerjakan PRnya," ucap Steffi lalu berjalan pergi.
Iqbaal baru saja mau menanyakannya. Namun tak sempat karena Steffi yang sudah berjalan lebih dahulu dan Iqbaal pun menyusulnya.
Tak lama kemudian Salsha datang dan langsung mengambil posisi duduk ditengah di antara Bella dan Cassie, ia sempat menanyakan keberadaan Iqbaal dan Steffi. Dan mereka yang mendengar hanya menaikan bahunya.
Selang berapa lama, datang satu anak yang baru datang dan memanggil Salsha. "Eh Sal, lo dipanggi tuh ke kelas 12-3."
Belum sempat menanyakan siapa yang memanggil, anak gadis itu langsung pergi.
Mereka yang mendengar nama kelas mereka di sebut langsung menanyakannya pada Salsha dan Salsha menjawab tidak tau, karena ia memang benar-benar tak tau siapa yang memanggilnya.
Bella dan Cassie berniat mau menemani Salsha, namun Salsha menolaknya. Jadi Salsha pun pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya.
Kini Salsha berjalan di koridor sekolah dan akan menuju kelas yang di sana terdapat seseorang memanggilnya.
Saat sudah sampai, Salsha pun melangkahkan kakinya masuk namun baru satu langkah, Salsha berhenti saat mendapati.Ya, Iqbaal dan Steffi. Salsha yang tak mau menjadi obat nyamuk di sana lalu memutuskan kembali. Namun saat Salsha sudah berbalik steffi memanggilnya
"Sal."
Salsha pun menoleh dan menatap malas kepada keduanya
"Lo di panggil sama Bu Dwi ke ruang TU, kok lo malah kesini sih? hahaha," ucap Steffi diiringi tawanya bersama Iqbaal.
"Mungkin laras nggak ngasih tau ya Sal, padahal tadi kita suruh dia ngasih tau lo kalo dipanggil Bu Dwi." Salsha hanya menaikan bahunya saat Iqbaal berbicara, tanpa banyak tanya yang hanya akan menghabiskan waktu dan membuatnya muak, ia pun memilih menjauh dan meninggalkan keduanya.
"Nyebelin banget sihhh!"
Salsha terlihat berjalan di koridor menuju ruang TU dengan perasaan kesal. Dan tanpa ia sadari Bastian sudah berada di sampingnya.
"Kenapa lo, Sal?" tanya Bastian yang justru membuat Salsha sontak menoleh kesamping.
"Nggak papa, Bas." jawab Salsha ketus. Ia sangat cemburu dengan Iqbaal dan Steffi tadi.
"Nggak, nggak mungkin gue suka sama Iqbaal. Hilangi rasa cinta ini." Salsha membatin, sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
Bastian yang melihat pun semakin yakin bahwa ada apa-apa dengan Salsha.
"Lo kenapa sih Sal? cerita ke gue." Bastian kini sangat kepo pada Salsha yang tidak biasanya.
Mungkin ini adalah yang Salsha sering rasakan dan yang sering Salsha lamunkan. Tapi mengkin ini pertama kalinya Bastian mendapati Salsha seperti ini yang malah akan membuat Bastian semakin penasaran.
"Nggak papa Bas," ucap Salsha kembali meyakinin Bastian bahwa ia memang tidak apa-apa.
Saat sudah berada di depan ruang TU, Salsha pun melangkahkan kakinya. Namun ia berhenti saat melihat Bastian yang masih setia mendampinginya
"Bas, nggak perlu gue bisa sendiri." Bastian pun mengernyitkan dahinya saat mendengar ucapan Salsha.
"Ada yang mau gue urus Sal," ucap Bastian masih bingung dengan ucapan Salsha tadi, Salsha pun dengan malu lalu pergi meninggalkan Bastian.
Ia mencari guru yang memanggilnya. Terlihat Salsha bercakap-cakap dengan seorang guru, namun tepatnya hanya orang yang bertugas di ruang TU, bukan mengajar. Setelah itu Salsha lalu pergi meninggalkan Bastian yang masih berurusan.
"Bego, bego.. kalo gini terus, yang ada semua tau. Salsha lo bego!" gumam Salsha saat sudah keluar dari ruang TU meninggalkan Bastian.
"kapan sih gue bisa milikin lo, Baal."
_________________
Hai.
khusus chapter 1 ya, jadi sorry pendek. Hayoo siapa yang baca? keep vomment yaa, guys.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You •IQSHA•
Fanfic[S E L E S A I] ✔ Sebuah pertemanan yang singkat itu mengantarkannya pada rasa cinta dan membuat ia benar-benar mencintai sosok Iqbaal. Salsha tahu, berada diposisinya sekarang memang tidak mudah. Terlebih harus mencintai kekasih sahabatnya sendiri...