Tidak dipratinjau.
Maaf kalo ada typo.
Selamat membaca:)________________
Ari: gue jemput Salsha nanti ya...
Itu adalah pesan yang sama sekali tidak Salsha harapkan.
***
Bel pulang berbunyi, Salsha memilih untuk tetap diam dikelas dan menunggu pesan dari Ari. Salsha tak ada membalas pesan Ari yang menawarkan jemputan padanya tadi dan sekarang pun Salsha tak memberitahu jika ia sudah pulang. Ia rasa Ari sudah cukup tau hal itu terlebih jika Ari sudah bertanya pada Steffi. Salsha juga yakin sebelum menjemputnya, Ari sudah berkomunikasi dengan Steffi atau pemikiran lain, Steffi-lah yang menyuruhnya.
"Gue duluan ya," ucap Steffi lalu berlalu. Masih menunjukan sikap persahabatan, walau sikapnya tadi lebih kepada seorang teman.
Salsha diam memandang kepergian Steffi, tak lama Salsha dibuat terkejut dengan Iqbaal yang tiba-tiba datang padahal sang kekasih benar-benar baru dari kelas dan Salsha rasa Iqbaal menyadari itu atau mungkin Steffi juga menyadarinya yang sempat Salsha lihat menoleh saat keluar pintu kelas.
"Hay Sal." Iqbaal duduk disamping Salsha. Sementara Salsha memilih diam pada pikirannya.
"Lo pulang sama siapa? Sama Ari ya?" Salsha mengangguk.
"Lo masih sakit?" tanya Iqbaal lalu meletakkan tangannya dikening Salsha.
"Apaan sih!" Salsha melepas tangan Iqbaal dari keningnya.
"Yaelah, gue cuma mastiin kali."
"Mastiin apa?!"
"Kalo lo masih Salsha yang gue kenal."
"Udah bukan Salsha yang dulu," ucap Salsha pelan.
"Apa?"
"Apa sih lo?! Udah sana, Steffi udah nunggu tuh."
"Eh lo tau aja sih, yaudah gue pulang dulu. Lo hati-hati ya." Iqbaal beranjak berdiri. "Sama Ari kan?"
"Iya."
"Lo serius nggak papa? Masih sakit?"
"Ish apaan sih, Baal? Gue nggak papa."
"Yaudah, yang penting bener ya lo udah nggak sa-"
"Lo yang sakit!" potong Salsha karena sudah muak dengan Iqbaal.
"Dih sakit apaan gue?"
"Sakit jiwa! Udah sana!"
Iqbaal pun melangkah pergi, "cowok seganteng gue dibilang sakit jiwa," ucap Iqbaal lebih kepada dirinya sendiri dan Salsha masih mendengarnya setelah pada akhirnya Iqbaal benar-benar menghilang dari kelasnya.
Salsha memeriksa pesan dari Ari tadi, ia tak begitu mau jika harus dijemput Ari tapi sepertinya membiarkan pesannya tanpan harus membalas adalah salah satu jawaban yang Salsha yakin Ari akan tahu itu, terlebih selama ini memang selalu begitu.
"Oh inikah cinta, oh inikah cinta. Cinta pada jumpa-- eh Salsha?"
Salsha tersentum tipis mendapati Bastian yang terhenti didepan pintu kelas juga dengan nyanyian yang ia hentikan. Bastian pun kembali berjalan masuk.
"lho, belum pulang Sal?"
"Nunggu jemputan. Lo sendiri?"
"Ini mau ngambil tas," ucap Bastian mengambil tas-nya lalu memakainya. Tadi sebelum bel pulang memang ada panggilan untuk Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You •IQSHA•
Fanfiction[S E L E S A I] ✔ Sebuah pertemanan yang singkat itu mengantarkannya pada rasa cinta dan membuat ia benar-benar mencintai sosok Iqbaal. Salsha tahu, berada diposisinya sekarang memang tidak mudah. Terlebih harus mencintai kekasih sahabatnya sendiri...