WFLO Part 8

8 1 0
                                    

"Untuk selanjutnya kita mengumpulkan data dari tempat bersejarah di Osaka" tutur Yami menjelaskan tugas mereka hari ini.

"Jadi itulah kenapa sekarang kita ada disini ?" tanya Rosa memastikan

"Yap, apa kau tidak nyaman ?" tanya Yami saat melihat raut Rosa yang berubah menjadi sedikit murung

"Ah tidak tidak, hanya saja tempat seperti ini terasa horor bagiku hehe"

"Kau terlalu banyak menonton film"

"Mm.. Apa kau sudah survey ke Tempozan ?" tanya Rosa gugup dengan sedikit nada harapan didalamnya

"Sudah, kema- aah maafkan aku Oca, kau sangat ingin kesana ya ?" ucap Yami sedih.

Bagaimana bisa Yami lupa bahwa Rosa sangat ingin pergi ke Tempozan. Padahal sebelum Yami berangkat ke Osaka, Rosa selalu menceritakan ketertarikannya untuk berkunjung ke sana. Sebenarnya jadwal survey ke berbagai tempat Yami buat saat pertama ia sampai di Osaka. Mengetahui bahwa Rosa akan menyusulnya ke Osaka, Yami lupa untuk mengubah jadwalnya. Seharusnya Tempozan menjadi destinasi Yami hari ini bersama Rosa. Bukan kemarin.

"Tidak apa-apa, lagipula ketertarikanku saat ini adalah Dotonbori" balas Rosa dengan senyum mengembang dan raut wajah senang seperti sedang membayangkan sesuatu di alam bawah sadarnya sana.

"O-ow aku tau ekspresi itu, Ya Allah tolong selamatkan diriku ini" mohon Yami dengan nada seperti sedang menangis. Miris memang, seperti saat ini dirinya lah yang memiliki nasib kurang baik.

"Hey hey tunggu aku ! Kebiasaan kau ini sering meninggalkanku !! Hey ! Yamyaaam !!" teriak Rosa saat melihat Yami yang meninggalkannya begitu saja

"Cepatlah kita harus mulai berburu di Sumiyoshi Taisha ini... " balas Yami yang masih terus berjalan jauh di depan Rosa.

"Aku tidak mau tahu ! Pokoknya kau harus menemaniku berbelanja di Dotonbori !!" Oceh Rosa dibelakang Yami masih sedikit berteriak.

"... Data yang kita kumpulkan di tempat budaya seperti ini akan sangat banyak Oca" ucap Yami yang masih mengabaikan ocehan Rosa.

Yami tahu kalau sahabatnya itu akan terus berbicara dan memaksa untuk menemaninya sebelum Yami mengiyakan ajakannya. Tapi jahilnya Yami, ia malah menggoda Rosa dengan mengabaikannya. Entah mengapa kadang ada waktu Yami sangat suka mendengarkan ocehan Rosa yang cepatnya setara dengan kereta api. Mendengarkan Rosa yang cerewet itu bisa membuat Yami sedikit melupakan masalahnya.

.

.

"Wah menang banyak nih kita hari ini"

"Ini belum semua, lusa kita harus survey lagi kesini"

"Aku heran, bagaimana kau tau kalau data ini sudah cukup atau belum.."

"Feeling saja.."

"Tak percaya, apapun itu alasannya kau memang masternya Yamyam, aku bangga"

"Terimakasih"

"Kau sedang ada masalah ? Kau tak seperti biasanya"

"Tidak ada"

"Kau tak bisa membohongiku Yamyam"

"Oca.. Aku hanya.. hanya sedang lelah"

'Kau berbohong Yami, kau selalu begini.. Menyimpan kesulitanmu sendiri tanpa berbagi, dengan alasan hanya tidak mau merepotkanku dan membuatku khawatir'

"Ceritalah kapanpun kau siap, istirahatlah.. aku ke kamarku dulu, Assalamu'alaikum" pamit Rosa lalu menutup pintu apartemen Yami setelahnya.

We Found Love in OsakaWhere stories live. Discover now