WFLO Part 21

2 0 0
                                    

"Kita tunggu saja sebentar lagi dia sampai" Arata membulak balik buku menu mencari minuman yang pas untuk dipesan.

"Apakah orang itu yang ingin bertemu denganku ?" Yami melihat seorang laki-laki yang ia kenal celingukan di pintu depan cafeterania.

"Huh ?" Arata selesai dengan oesanannya lalu menoleh ke arah yang Yami maksud.

Mata laki-laki itu bertemu dengan mata Yami dan Arata. Lalu laki-laki itu pun menghampiri meja keduanya.

"Assalamu'alaikum Yami-kun, Arata-san" ucap laki-laki itu lalu duduk di kursi yang masih kosong.

.

.

.

"Wa'alaikumussalam.." jawab Yami dan Arata.

"Kau telat" ucap Arata singkat menyeruput Capucino Foam yang sudah datang sejak satu menit yang lalu.

"Ya Maaf.. Yami ada yang ingin aku tanyakan kau bisa ikut aku ?" ucap Hinoto

"Katakan saja disini" Yami memutar gelas berisi Caramel Macchiato pesanannya lalu meminumnya.

Hinoto diam bingung karena jujur saja dia merasa malu kalau harus mengatakannya didepan Arata.

"Baiklah.. " Arata bangkit lalu hendak beranjak pergi saat satu suara menghentikannya sesaat.

"Kau mau kemana Arata ?" tanya Yami

"Aku akan ke toilet. Kalian selesaikan saja urusan kalian" Arata pun pergi meninggalkan dua orang yang masih belum memulai pembicaraannya itu.

Suasana hening, belum satupun dari mereka mencoba memulai pembicaraan. Hinoto yang pada awalnya ingin mengatakan sesuatu pada Yami pun hanya berdiam diri.

'Ayolah Hinoto kau pasti bisa. Daripada salah paham lebih baik kau mengkonfirmasinya langsung kan' batin Hinoto mempersiapkan mentalnya untuk memulai pembicaraan dengan Yami.

'Jantung.. huuuft kenapa dia jadi bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya. Ayolah Yami relaaaax' batin Yami menenangkan dirinya yang mendadak gugup.

"Jadi.. apa yang akan kau katakan padaku ?" akhirnya Yami membuka suara memecah keheningan diantara keduanya.

Hinoto yang masih menyemangati dirinya tersentak karena suara Yami.

"Mmm.. itu.. ano... emm" gugup Hinoto 'Bagaimana aku harus memulainya' pikir Hinoto menimang dua kali sebelum ia mulai berbicara

"Tenanglah kau tidak sedang dites masuk militer Hinoto wkwk" ucap Yami terkekeh masih mencoba menenangkan dirinya didepan Hinoto.

'Santailah jantung.. santai.. aaargh aku bisa gila' jerit Hinoto didalam hati

"Ish lama sekali dasar amatiran. Apa susahnya tinggal mengatakan, Yami ada hubungan apa kau dengan Mamoru ? Yami apa kalian adalah sepasang kekasih ? Yami kau dan Mamoru sedang tidak berencana menikah kah ? atau Yami aku menyukaimu.. Selesai" monolog Arata yang bersembunyi di balik dinding terbuka pintu masuk menuju toilet, ternyata sedari tadi ia menyaksikan kecanggungan situasi yang dialami Yami dan Hinoto. Saat Arata bilang akan ke toilet, ia tidak bersungguh-sungguh. Arata hanya ingin memberi waktu untuk keduanya nyaman mengobrol tanpa merasa tidak enak kepadanya.

"Sudah berapa lama aku berdiri disini ? Ish pegalnyaa kalian cepatlah" gumam Hinoto menghentak-hentakkan kakinya yang sudah hampir setengah jam berpijak disana.

Hinoto menarik nafasnya dalam lalu membuangnya secara kasar. Sangat terlihat bahwa saat ini ia sedang gugup.

"Ano, aku ingin menanyakan ada hubungan apa kau dengan Mamoru ?" Hinoto memberanikan diri padahal dibawah meja tangannya sudah meremas lutut yang berbalut celana bahan itu dengan kuat.

We Found Love in OsakaWhere stories live. Discover now