Seperti sedikit terbang Yami menggunakan kesempatan menendang siapa saja yang berada didekatnya. Walaupun tubuhnya masih terkunci oleh laki-laki besar dibelakangnya.
Yami mengigit lengan laki-laki besar itu. Benar saja, laki-laki itu kaget lalu melepaskan lengannya di tubuh Yami. Yami terbebas , tapi tetap saja mereka menyerang tidak ada hentinya.
BUGH !
AARGH !
.
.
Tiba-tiba ada yang mendorong Yami dari belakang lalu seseorang memukul punggung Yami dengan balok kayu.
'Tolong jangan punggung' ringis Yami merasakan nyeri di area punggungnya.
Nafas Yami tercekat dan menjadi tidak beraturan. Yami sulit bernafas. Ia terus meraup oksigen dengan rakus seakan oksigen itu akan habis.
'Tidak, tidak jangan sekarang !' teriak Yami dalam hati
Yami benar-benar tidak bisa bertahan lagi saat ini. Tubuhnya sudah terasa sangat pegal. Jantungnya berdetak tak beraturan. Ia juga sulit bernafas. Semua terasa berat. Dadanya sakit dan kepalanya mulai pening.
Yami jatuh dengan dua tangan yang masih menopang tubuhnya. Seharusnya para komplotan itu pergi saja karena Yami sudah terlihat tak berdaya saat ini. Sebenarnya Yami masih kuat jika saja titik lemahnya tidak kena. Hanya sedikit lebam yang didapat oleh Yami. Ingat ia banyak bertahan dengan menahan pukulan demi pukulan para pria yang menyerangkan.
"Sudah, dia sepertinya sudah tak berdaya.. Mungkin sebentar lagi juga ia akan mati. Kita pergi saja bisa-bisa kita kepergok polisi jika berlama-lama disini" seru laki-laki itu.
Semua temannya aka komplotannya pun mengikutinya pergi meninggalkan Yami sendirian yang duduk lemas diatas tanah.
"Siapa saja.. Tolong aku.. Aku sudah tidak tahan"
Yami semakin merasakan nyeri didadanya. Tangannya lemas tak kuat lagi menopang tubuhnya. Kepalanya mulai sangat pening. Yami berusaha keras untuk tetap sadar.
"Ya Allah.. Tolong hamba"
Yami mencoba berdiri lalu meraih ponselnya yang sempat terjatuh saat perkelahian tadi.
Satu langkah..
Dua langkah...
Tiga langkah...
DUGH
Yami terjatuh tak sadarkan diri
.
.
Yami mengerjapkan matanya saat mendengar samar pembicaraan dua orang laki-laki dewasa dibalik pintu.
"Untungnya daya tahan tubuh pasien kuat jadi tidak terlalu fatal. Hanya saja bagian punggungnya itu sangat fatal jika benar-benar terkena benturan sangat kuat. Ia harus beristirahat total"
"Baik dok, Arigatou gozaimasu"
CEKLEK
Seseorang muncul dibalik pintu lalu mendekati Yami yang tengah terbaring diatas ranjang rumah sakit.
"Kau sudah sadar ?" tanya Hinoto
"Tentu, jika tidak aku masih tertidur" jawab Yami
"Kau ini bisa-bisanya bercanda disaat seperti ini" Hinoto tertawa kecil
"Bagaimana kau bisa tidur diatas aspal ?" Hinoto terlihat khawatir meminta penjelasan.
"Bagaimana aku bisa disini ?" tanya Yami
YOU ARE READING
We Found Love in Osaka
RomanceJika kau tidak mampu untuk tidak membuat seorang perempuan menunggu lama, maka suruh dia bersama yang lain . . . Warn : Alur sulit dimengerti !