lima puluh tiga

5.4K 241 6
                                    

Hola...maaf ya Author baru update sekarang, soalnya author baru ada ide dan karna author mau pulkam jadi suka gak ada sinyal deh😢. Tapi semoga kalian suka dengan bagian kali ini.

Oke, back to the story...
¤¤¤¤¤

'Pengumuman, bagi seluruh anggota OSIS. Harap berkumpul diruangan Osis sekarang. Sekali lagi, bagi seluruh anggota Osis harap berkumpul di ruang Osis sekarang. Terimakasih'

Setelah mendapat pengumuman itu, semua siswa dan siswi anggota Osis pergi menuju ruang Osis.

Sementara itu, di kelas 11 ipa 1. Nina sedang sibuk membujuk Vannesa agar ikut keruang Osis.

"Van ayoooo!!!" Ucap Nina sambil menarik tangan Vannesa tetapi Vannesa tetap tidak bergerak dari tempat duduknya.

"Gak mauuuuu!!" Rengek Vannesa sambil menahan tangan Nina agar tidak menarik dirinya.

"Ayooo!! Itu udah pada kesana!!" Ucap Nina sambil terus menarik tangan Vannesa.

"Ihhh...lagian ngapain sih, orang waktu istirahat malah disuruh kesana!!" Protes Vannesa.

Tiba-tiba saja seseorang memegang pergelangan tangan Vannesa, itu membuat Nina dan Vannesa terkejut.

"Ayo" ucap Febrian dengan nada dingin lalu menarik tangan Vannesa.

Vannesa hanya bisa mengikutinya karna tarikan Febrian yang sangat kuat.
¤¤¤¤¤
Semua OSIS membicarakan tentang acara yang akan diadakan saat ulang tahun SMA mereka nanti.

"Gimana kalo drama? Soalnya kan tahun kemarin gak ada tuh" ucap Ririn yang merupakan salah satu anggota Osis.

"Nah bener juga tuh, gw setuju" ucap Nina menyetujui usulan Ririn barusan.

"Kalo gitu, gimana kalo kita ngadain drama romeo and juliet? Kan pasti seru tuh" ucap Yuli yang juga anggota Osis.

"Oke, kita akan ngadain drama itu. Van, lo tulis siapa aja yang ikut dramanya" ucap Febrian yang hanya mendapat anggukan pasrah dari Vannesa.

"Pemerannya siapa aja nih?" Tanya Vannesa

Semua anggota Osis berunding untuk semua pemerannya, dan Vannesa yang menyatatnya.

"Oke, sekarang tinggal romeo and julietnya" ucap Vannesa sambil menulis pemeran yang ditentukam.

"Tentu aja lah Romeo and Julietnya sekolah" ucap Rio tertawa jahil.

"Siapa?" Tanya Siska penasaran.

"Ya Febrian sama Vannesa lah, siapa lagi" ucap Rio sambil menaik turun kan alisnya.

"Gw setuju" ucap Nina antusias.

Semua orang yang berada di ruangan setuju dengan pendapat Rio barusan, kecuali Vannesa dan Siska yang menjadi diam.

"Gw gak setuju" ucap Vannesa yang membuat semua orang menoleh kepadanya.

"Kenapa?" Tanya Yuli bingung.

"Gw gak mau ikut acara kayak gituan" ucap Vannesa sambil melipat kedua tangannya.

"Tapi Van-" ucapan Nina langsung dipotong oleh Febrian.

"Lo harus ikut, itu perintah mutlak dari gw" ucap Febrian sambil menatap Vannesa.

"Gw rasa atsmofer bakalan jadi berubah" bisik Rio kepada Rian yang berada disebelahnya.

Vannesa membalas tatapan Febrian dengan tatapan tajamnya.

"Gw bilang gw gak mau" ucap Vannesa dengan penuh penekanan disetiap kata-katanya.

"Oke, semuanya besok kita latihan besok. Nina, jangan lupa cetak naskahnya. Gw serahin acara drama ini ke lo" ucap Febrian yang membuat Vannesa terkejut.

"O-oke" ucap Nina sambil melirik ke Vannesa.

'Maaf Van' batin Nina.
¤¤¤¤
Disepanjang jalan menuju kelas Vannesa terus saja marah-marah karna Febrian tidak mau mendengarkan perkataannya.

"Tapi harusnya lo seneng Van, kan lo jadi bisa adu peran ama Febrian" ucap Nina sambil menyenggol tangan Vannesa bermaksud menggodanya.

"Tapi kan tetep aja, gw gak suka ikut acara kayak gituan" ucap Vannesa sambil melipat kedua tangannya lalu menoleh kearah lain dengan wajah sedikit memerah.

"Bayangin, sang Romeo berjuang demi cintanya. Seorang Febrian berjuang demi cintanya. Oh romeo..." ucap Nina dengan dramatis namun dapat membuat wajah Vannesa tambah memerah.

Vannesa berfikir sejenak, bagaimana dia memerankan perannya dengan baik jika hubungannya dengan Febrian sedang tidak baik-baik saja.

'Apa gw bisa meraninnya?' Batin Vannsa khawatir.

Tiba-tiba saja ada yang menarik tangan Vannesa, dan membuatnya otomatis menoleh kepada si pemegang.

Orang itu mendorong Vannesa ketembok lalu mengurungnya dengan dua tangan.

Nina yang menyadari Vannesa tidak lagi dibelakangnya segera menoleh, namun dia dikejutkan oleh adegan yang didepan matanya.

Tiba-tiba saja handphone Nina berdering, dia langsung mengangkatnya setelah melihat nama Rian disana.

"Halo?"

"Nin, apa bener Vannesa lagi sama cowok?"

Nina memandangi Vannesa yang sedang berbicara dengan laki-laki yang menariknya dari jauh.

"Iya kenapa emang?"

"Waduh gawat nin, sekarang lo ajak Vannesa pergi jauh dari cowok itu. Soalnya si Febrian habis nerima pesan langsung pergi sambil emosi"

"I-i-iya gw ajak Vannesa pergi"

Setelah itu Nina menutup panggilannya dan segera menghampiri Vannesa.

"Van, ayo pergi" ajak Nina sambil menarik tangan Vannesa namun Vannesa tetap tidak bisa keluar dari kurungan itu.

"Lo apa-apaan sih? Lepasin Vannesa sekarang" ucap Nina sambil menarik tangan kiri orang yang mengurung Vannesa namun hasilnya nihil.

Tiba-tiba saja ada tangan seseorang yang memegang tangan sebelah kanan laki-laki itu.

"Lepasin dia sekarang" ucap Febrian dengan tatapan tajamnya.

"Gw lagi ngobrol sama dia, lo pada kenapa ganggu sih" ucap orang itu dengan nada kesal.

"Lepasin sekarang atau gw patahin tangan lo" ucap Febrian sambil mencengkram kuat tangan orang itu.

Orang itu melepaskan kurungannya, dan Febrian langsung menarik kasar Vannesa.

"Feb, apaan sih. Sakit tangan gw" ucap Vannesa sambil berusaha melepaskan tangannya namun tidak bisa karna cengkraman Febrian yang kuat.

Febrian tidak menghiraukannya dan tetap menariknya menuju taman belakang sekolah.
¤¤¤¤¤
Febrian melepaskannya saat sampai disana.

"Lo ngomongin apa sama dia?" Tanya Febrian dengan nada dingin.

"Gak ngomongin apa-apa, orang dianya yang narik gw duluan. Lo kenapa sih?" Tanya Vannesa yang kesal karna Febrian menarik kasar dirinya.

Febrian menghela nafas kasar lalu menatap mata Vannesa dan memegang kedua bahu Vannesa.

"Itu karna gw gak mau kehilangan lo"

Vannesa terpaku ditempat karna perkataan Febrian barusan.

"Gw gak mau kehilangan juliet gw"

Bad girl & the prince of school [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang