Sinar mentari masuk melalui sela-sela gorden, membangunkan Vannesa yang tertidur diatas meja dengan beberapa kertas disampingnya.
Dia menguap lalu merenggangkan otot-ototnya, dia berbalik dan mengecek suhu tubuh Febrian yang masih tertidur lelap.
"Masih panas, apa gw kompres aja ya" gumam Vannesa, lalu berdiri dan berjalan kearah dapur untuk minum sekaligus mengambil sebaskom air untuk mengompres dahi Febrian.
Setelah itu, dia kembali kekamar Febrian dengan air sebaskom. Lalu mengambil handuk kecil dilemari Febrian, dan kembali duduk disamping sofa.
Dia mencelupkan handuk itu kebaskom lalu memerasnya dan menempelkan ke dahi Febrian, Febrian yang merasakan ada sesuatu yang dingin menyentuh dahinya bergumam lalu membuka matanya.
Dia melihat wajah Vannesa yang dekat dengannya, dia memperhatikan setiap detai wajah Vannesa. Lalu tatapan mereka bertemu, hening beberapa saat. Mereka berdua sama-sama terpaku ditempatnya.
"Eee...B-badan lo masih panas, jadi gw kompresin pake air" ucap Vannesa dengan gugup.
"Lo salah minum obat ya?" Tanya Febrian sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Salah minum obat? Maksud lo?" Tanya Vannesa sambil menaikkan satu alisnya bingung.
"Baik banget sama gw, perhatian lagi. Kemana gadis nakal sekaligus jahil yang biasa berantem ama gw?" Ucap Febrian sambil kembali menatap Vannesa.
"Emangnya salah, gw baik sama lo? Gw baik salah, gw jahat salah. Harusnya itu, cowok yang selalu salah. Bukan cewek yang selalu salah" ucap Vannesa protes.
Febrian terkekeh mendengar jawaban dari Vannesa yang tak pernah dia duga.
"Lagipula, gw gak mau nanti tante Mira sedih gara-gara anaknya sakit cuman karna gak gw jagain" ucap Vannesa sambil berbalik dan melanjutkan kerjanya.
Febrian terdiam sejenak, dia menatap Vannesa yang begitu serius mengerjakan pekerjaannya.
Febrian menghela nafas kasar, lalu mengambil handphonenya yang berada disamping Vannesa.
Dia melihat handphonenya yang hampir mati, untung saja dia selalu menaruh charger disamping sofa, karna memang disana terdapat stopkontak. Dia mengecharge handphonenya lalu melihat pesan line yang sudah mencapai 400 pesan, dan itupun hanya dari satu grub percakapan yang Rio bikin khusus untuk dirinya, Rian dan Rio.
Febrian menscrol dengan cepat hingga sampai ke bagian bawah karna malas membaca semua percakapan itu.
Boys✌(3)
Riofzy: Febrian mana ya?
Rianfzn: yaelah yo, lo kyk kgk tau aja. Kan skrg dirumahnya udh ada si Vannesa, lagi berduaan pasti mereka.
Febrian berdecak kesal, untuk apa mereka berdua saling chatt kalau tinggal dalam satu rumah. Udah gitu, mereka berdua selalu saja menyindirnya jika sedang
kompakBoys✌ (3)
Febrian_01: apa?! Jangan yang aneh-aneh deh.
Rianfzn: wisss....santai bos, canda kali elah...
Riofzy: gw yakin, yang diomongin Rian tadi pasti bener. Lo lagi berduaan sama Vannesa kan sekarang. 😆😆😆
Febrian melirik Vannesa sebentar, lalu dia kembali menatap layar handphonenya.
Boys✌(3)
Febrian_01: Sotoy lo!! Orang gw lagi dikamar.
Riofzn: hah?! Dikamar? Lo apaan anak orang tuh 😲😲
Febrian_01: njirrr...gw dikamar gw sendiri bego, dasar burung beo.
Riofzn: wissss.....hati2 klo ngomong bos, nama gw itu Rio. R-I-O bukan Beo.
Rianfzy: itu karna mulut lo kayak burung beo, berisik.
Febrian_01: 👍
Riofzn: astagfirullah, jahat sekali mulut kau bang. Jangan gitu ama ade sendiri bang.😢😢
Rianfzy: gak usah lebay deh 😑😑
Febrian memutuskan keluar dari grub chat itu, lalu menaruh handphonenya disamping sofa.
"Ayo bangun, lo harus makan" ucap Vannesa yang membawa semangkuk bubur ditanganya.
Dia menaruh mangkuk itu dimeja, lalu menyingkirkan kompresan dari dahi Febrian.
Kali ini Febrian memakan makanannya sendiri, dia sekarang sudah merasa sedikit tidak lemah lagi.
Setelah makanannya habis, Vannesa memberikannya obat, lalu mengecek suhu tubuhnya.
"Bagus, udah mulai turun panasnya. Kemungkinan besok lo udah sembuh" ucap Vannesa sambil tersenyum.
Febrian menatap lama wajah Vannesa.
"Apa?" Tanya Vannesa bingung.
"Thanks ya, lo udah ngerawat gw" ucap Febrian.
"Selow aja, tugas lo tinggal dikit. Nanti malam pasti selesai" ucap Vannesa lalu kembali mengerjakan tugas milik Febrian.
'Dasar gadis nakal yang keras kepala, dari dulu sifatnya gak pernah berubah' batin Febrian sambil menutup matanya dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl & the prince of school [Completed]
Teen Fiction[Febrian pratama] "Dasar cewek tomboy jahil" [Vannesa Juliet adinata putri] "Dasar ketos tukang ngatur" ♡~☆~♡~☆~♡~☆~♡~☆~♡~☆ Vannesa Juliet adinata putri adalah satu-satunya siswi yang paling sering mengerjai guru dan paling sering masuk ruang bk,mes...