Sepuluh

7.2K 324 0
                                    

Mereka mengerjakan tugas itu sampai malam, Vannesa merasa lelah lalu tanpa sadar dia tertidur.

Febrian menatap Vannesa yang terlihat sangat lelap, lalu tersenyum.

'Ternyata mukanya lebih lucu pas tidur' batin Febrian.

Dia tidak tau apa yang sekarang dia rasakan, dia belum menyadari perasaannya kepada Vannesa.

Akhirnya pekerjaan Febrian sudah selesai, dia melihat jam didinding.

'Udah jam 10:00, ternyata lebih lama dari perkiraan gw, Vannesa juga udah tidur lelap gw gak mungkin bangunin dia, apa gw bawa dia pulang aja ya, tapi nanti apa yang dipikirin tante Dona?' batin Febrian sambil melihat kearah Vannesa (Dona adalah ibu tiri Vannesa)

Saat sedang menatap Vannesa tidak sengaja Febrian mendengar gumaman Vannesa.

"Mama..."

"Mama...jangan tinggalin Vannesa.."

"Vannesa kesepian..."

"Vannesa takut ma..."

Vannesa mengigau sambil mengeluarkan air matanya.

"Dia lagi kangen sama mamanya ya, gw tidurin di tempat tidur gw aja deh" gumam Febrian.

Sebenarnya Febrian merasa kaget saat Vannesa mengeluarkan air matanya biarpun saat Tidur. soalnya selama dia kenal Vannesa, gadis itu tidak pernah sekalipun terlihat menangis.

Febrian membopong tubuh Vannesa ala bridal style.

Dia membawa Vannesa ketempat tidurnya, lalu menurunkan Vannesa dengan hati-hati.

Dia menatap wajah Vannesa sejenak, lalu menarik selimut sehingga menutupi tubuh Vannesa.

Febrian berjalan kearah sofanya, dia tidur disofanya karna Vannesa tidur dikasurnya.

Sebelum tidur, dia melihat sms yang masuk ke handphonenya.

From: mama

Febrian, tolong jaga rumah ya. Mama pulangnya agak diundur karna masih ada acara sama teman-teman mama, jadi tolong ya sayang.

Setelah membaca pesan dari mamanya, Febrian menghembuskan nafas lega.

'Untung aja mama pulangnya diundur' batin Febrian.

Lama kelamaan dia akhirnya tertidur.
                         •••••
Paginya Vannesa terbangun duluan, dia mengusap-ngusap matanya lalu melihat disekelilingnya.

'gw ketiduran disini ya' batin Vannesa.

Dia turun dari kasur Febrian, dan berjalan kearah Febrian yang masih tertidur di sofa.

Dia ingin pulang, jadi dia membangunkan Febrian.

"Feb, bangun" ucap Vannesa sambil mengguncang-guncangkan tubuh Febrian.

Febrian bergumam, lalu membuka matanya. Yang pertama dia lihat adalah wajah Vannesa, dia langsung mengganti posisinya dengan posisi duduk.

"Kenapa?" tanya Febrian.

"Gw mau pulang" ucap Vannesa.

"Gw mandi dulu" ucap Febrian sambil berdiri.

"Gw bisa pulang sendiri" ucap Vannesa.

"Gw anterin, biar sekalian gw tunggu lo. Hari inikan kita mau ke mal" ucap Febrian sambil berjalan kearah kamar mandi.

Mau tidak mau Vannesa harus menunggu Febrian, dia tidak bisa kabur karna kunci rumah ada pada Febrian. Dia duduk disofa untuk menunggu Febrian, dia merapihkan seragamnya kedalam tas.

Setelah beberapa saat, Febrian akhirnya keluar dari kamar mandi.

Vannesa berdiri lalu memakai tasnya, dia berjalan kearah pintu kamar Febrian.

Febrian mengikuti Vannesa dari belakang, setelah sampai lantai bawah rumahnya Febrian menghentikan langkah Vannesa.

"Tunggu!!" ucapnya sambil menarik tangan Vannesa, Vannesa menoleh kearahnya.

"Kita makan dulu" ucap Febrian sambil menarik tangan Vannesa.

Vannesa mendesah kesal, pasalnya Febrian selalu saja menarik tangannya tanpa seijinnya.

Setelah sampai diruang makan, Febrian menyuruh Vannesa duduk lalu berjalan kearah dapur.

Dia memasak nasi goreng untuk mereka berdua, setelah siap Febrian membawa dua piring nasi goreng kemeja makan.

"Nih, makan dulu" ucapnya sambil menaruh piring didepan Vannesa.

"Lu gak ngeracunin gw kan?" tanya Vannesa sambil menatap Febrian tajam.

"Nggak" ucap Febrian singkat.

Bad girl & the prince of school [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang