spesial part(2)

8.2K 229 4
                                    

Seorang gadis kecil berlari sambil membawa hadiah dilorong rumah sakit, dia berlari menuju kamar pasien VIP diujung lorong dengan wajah cerianya.

Sesampainya diambang pintu, wajah cerianya berubah menjadi wajah bingung karna melihat beberapa anggota keluarga yang menangis.

Mata kecil itu menyelusuri ruangan, dan berhenti pada satu ranjang.

Seketika mukanya berubah menjadi pucat pasih, kado yang dia bawa terjatuh dan dia membiarkannya.

"Ma-Mama!!" Teriaknya sambil menangis.

Dia ingin sekali menghampiri orang diatas ranjang yang dia sebut mama, orang yang sudah ditutupi wajahnya dengan kain, tetapi sebuah tangan menahannya.

Gadis itu menoleh kearah orang yang menahannya, pria disampingnya itu menatapnya dengan mata sayu.

"Papa...mama kenapa pa...suruh mama bangun pa...Vannesa udah nyiapin kado buat mama..." ucap Vannesa kecil sambil menangis kepada pria yang ia sebut papa.

Daniel tidak bisa berkata apa-apa lalu memeluk Vannesa, dia hanya bisa menahan tangisnya agar Vannesa tidak bertambah nangis.

Dikejauhan, seorang anak laki-laki menatap Vannesa dengan wajah sedihnya.

Dia menggenggam erat tangan mamanya, sambil sesekali mengeluarkan air mata.

Mamanya menunduk menyesuaikan tinggi badan mereka lalu menghapus air mata anak kesayangannya.

"Ian...sekarang kamu harus jagain Vannesa ya" ucap Mira kepada Febrian kecil.

Febrian mengangguk sambil mengusap air matanya.
¤¤¤¤¤
Semua anggota keluarga adinata dan beberapa sahabat pergi mengantar almarhum Rossa ke pemakaman, kecuali Vannesa yang sedang menangis dibalkon kamarnya sambil memandangi foto mamanya.

"Ma..mama kenapa...tinggalin... Vannesa...mama bilang...mama bakalan...tungguin...Vannesa...bawa kadonya..." ucap Vannesa disela sela isakkannya.

"Hey liat, putri jahil lagi nangis"

Vannesa menoleh kesumber suara yang ternyata berasal dari boneka tangan yang muncul dipinggir ambang pintu.

"Wah, benar. Putri cantik, kenapa kamu nangis?" Ucap boneka tangan perempuan.

Boneka tangan laki-laki mengetok kepala boneka perempuan.

"Kamu bodoh ya, dia itu lagi sedih kenapa malah ditanya" ucap boneka laki-laki.

Boneka perempuan mengetok kepada boneka laki-laki.

"Jangan mengetok kepala orang sebarangan"

Boneka itu saling berdebat lalu berkelahi, itu membuat Vannesa tertawa kecil.

"Dia tertawa, dia tertawa!!" Ucap boneka laki-laki dengan nada gembira.

"Nah gitu dong, kamu cantik kalo senyum" ucap boneka perempuan.

"Hey, kamu. Cepat kesini" ucap boneka laki-laki sambil menunjuk kedalam kamarnya.

"Iya cepet kesini" ucap boneka perempuan lalu menarik rambut seseorang dibantu oleh boneka laki-laki.

Ternyata itu Febrian, yang memainkan boneka tadi adalah Febrian untuk menghibur Vannesa.

"Lihat dia sudah ketawa" ucap boneka laki-laki.

"Bener?" Tanya Febrian.

"Iya" ucap boneka perempuan.

Boneka laki-laki mengetuk kepala Febrian.

Bad girl & the prince of school [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang