Nina menceritakan semua perbuatan Siska selama ini, dan menunjukkan semua bukti yang dia dan Vannesa kumpulkan.
Siska hanya bisa berdiam diri karna perbuatannya yang sudah memiliki bukti.
Raut wajah Febrian langsung berubah terkejut, dia menatap tajam Siska.
"Gw mau bicara sama lo berdua aja nanti" ucapnya dengan dingin lalu lari mengejar Vannesa kerumahnya.
Febrian mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, dia harus meminta maaf atas perbuatannya kepada Vannesa.
Dia berhenti didepan gerbang rumah Vannesa lalu menekan bel beberapa kali, akhirnya setelah lama menunggu ada yang keluar dari rumah itu dan membuka pagar.
"Den Febrian? Ada apa?" Tanya bi Isma karna bingung dengan kedatangan Febrian dengan tiba-tiba.
"Bi, Vannesa nya ada gak?"
"Non Vannesanya belum pulang den, kan sekarang masih jam sekolah. Den Febrian juga kan sama" ucap Bi isma yang membuat Febrian berfikir dimana lagi tempat yang akan didatangi Vannesa.
'Bukit dipinggir kota!!' Pekiknya dalam hati.
"Yaudah bi makasih ya" setelah itu Febrian bergegas menaiki motornya dan pergi menuju bukit dipinggir kota.
¤¤¤¤
Sesampainya disana, benar saja. Vannesa sedang ada disana, dan sepertinya dia menangis.Febrian turun dari motornya lalu menghampiri Vannesa.
"Lo ngapain ke sini?" Tanya Vannesa yang membuat Febrian berhenti melangkah.
Vannesa menghapus air matanya lalu berbalik menatap Febrian tajam.
Febrian memilih mengabaikan tatapan itu dan berjalan mendekatinya.
"Udah gw duga, lo kalo gak ada dirumah pasti disini" ucap Febrian sambil menatap pemandangan didepannya.
Vannesa hanya diam dan juga menatap pemandangan didepannya.
Febrian melirik Vannesa sambil menyiapkan kata-katanya.
"Maaf" ucap Febrian, Vannesa terkejut namun langsung menetralkannya dan tetap menatap kedepan.
"Gw tau gw salah. Maaf karna gw berlaku kasar ke lo akhir-akhir ini. Maaf udah bikin tangan lo sampe kayak gitu. Maaf karna tadi gw udah ngebentak lo"
"Gw bener-bener minta maaf" ucap Febrian sambil menatap Vannesa disebelahnya.
Vannesa tersenyum miring lalu menatap Febrian.
"Jadi Nina udah bilang?" Ucap Vannesa yang membuat Febrian menunduk menyesal.
"Oke gw maafin, gw juga mau minta maaf udah nampar lo tadi. Tapi gw gak bisa ikut drama itu lagi" ucap Vannesa tersenyum tipis.
Febrian terkejut dengan kata-kata Vannesa dibagian akhir.
"Tapi kenapa? Kenapa lo gak bisa ikut drama itu?" Tanya Febrian bingung.
Vannesa hanya menggeleng lalu kembali melihat pemandangan didepan.
Febrian berfikir sejenak, sepertinya dia harus melakukannya, meskipun itu akan sangat memalukan.
Febrian berdehem lalu berlutut disamping Vannesa, Vannesa yang melihatnya terkejut.
"Lo ngapain?" Tanya Vannesa bingung.
"Wahai Juliet, apakah engkau ingin pergi bersamaku?" Ucap Febrian yang membuat Vannesa tertawa kecil.
"Apaan sih" ucap Vannesa sambil tertawa kecil.
Febrian mengambil tangan Vannesa lalu menatapnya.
"Pergilah bersamaku, juliet" ucap Febrian yang membuat Vannesa berfikir sejenak.
"Oke, gw ikut drama lagi"ucap Vannesa yang membuat Febrian berteriak senang.
"Tapi jangan ngelakuin itu lagi, lo buat gw geli. Dan, kasih alasan kenapa yang jadi Juliet harus gw?"
Febrian berdiri lalu menatap mata Vannesa.
"Karna cuman lo yang bisa jadi Juliet gw, lo itu Juliet gw selamanya" ucap Febrian yang membuat Vannesa salah tingkah.
Febrian memegang puncak kepala Vannesa lalu tersenyum.
"Mangkanya, Juliet gak boleh nakal. Romeo gak suka ngeliat Juliet sama Reno" ucap Febrian sambil tersenyum.
Vannesa hanya bisa menunduk, dia tidak berani menatap Febrian, jantungnya sudah tidak normal.
"Oh iya" ucap Febrian sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
"Mana tangan kanan lo" ucap Febrian, Vannesa menatapnya bingung namun tetap mengulurkan tangannya.
Febrian memasangkan gelang cantik disana, gelangnya memiliki hiasan biru dan putih dengan liontin berbentuk hati.
"Gw tau lo gak suka pake gelang, tapi ini gw kasih buat drama besok. Selesai drama, terserah lo mau disimpen atau nggak" ucap Febrian sambil tersenyum.
Vannesa menatap senyuman itu, itu adalah salah satu senyuman yang paling Vannesa suka dari Febrian.
"Thanks" ucapnya dengan nada kecil.
"Feb" panggil Vannesa.
"Hm?" Gumam Febrian.
"Makasih karna udah ngubah gw" ucap Vannesa sambil tersenyum.
Febrian terlihat salah tingkah, dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Feb, bisa ulang kata-kata lo pas nembak gw dikoridor?"
"Mmm..."
"plisss"
Febrian menyetujui perkataan Vannesa, dia berdehem lalu menatap Vannesa.
" Van, gw sayang sama lo dari dulu. Gw suka sama lo dari dulu. Lo itu cinta pertama gw" ucap Febrian dengan sedikit gugup.
Vannesa menarik napas lalu membuangnya perlahan dan menatap Febrian.
"Gw juga ternyata udah suka sama lo dari dulu. Maaf gw baru sadar, lo salah satu orang yang paling gw sayang"
Febrian terpaku ditempat dia tak percaya dengan apa yang dia dengar sekarang.
"Van, lo gak bercandakan?" Tanya Febrian memastikan.
Vannesa menggeleng lalu menatap Febrian dengan senyuman manisnya.
"Gw sayang sama lo"
Febrian berteriak senang, dia sangat bahagia sekarang ini.
"Jadi sekarang kita resmi pacaran?" Tanya Febrian.
"Mm...gimana ya" ucap Vannesa berpura-pura berfikir.
Febrian menatap Vannesa dengan penuh harap, tatapan itu terlalu lucu bagi Vannesa.
"Hahaha iya iya" ucap Vannesa yang membuat Febrian dua kali lebih senang.
Tiba-tiba saja Febrian memeluk Vannesa karna saking senangnya, itu membuat Vannesa terkejut.
"Makasih" bisiknya.
Vannesa tersenyum, dan kali ini dia membalas pelukan Febrian.
Kini tempat dimana mereka pernah bermain bersama, tempat kesukaan Vannesa. Sekarang menjadi saksi cinta mereka.
~Tamat~Horeeee....akhirnya ceritanya selesai. Tapi jangan sedih dulu, soalnya masih ada epilog dan author bakalan buat part spesial khusus untuk kalian.👏👏👏
Terima kasih sudah mau membaca dan mendukung cerita ini.🙆🙆
Author akan membuka sesi tanya jawab, jadi bagi kalian yang ingin bertanya silahkan tulis dikomentar.
Terakhir, author mau nanya. Kira-kira author bikin squel cerita ini gak ya?
Thank you all 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl & the prince of school [Completed]
Fiksi Remaja[Febrian pratama] "Dasar cewek tomboy jahil" [Vannesa Juliet adinata putri] "Dasar ketos tukang ngatur" ♡~☆~♡~☆~♡~☆~♡~☆~♡~☆ Vannesa Juliet adinata putri adalah satu-satunya siswi yang paling sering mengerjai guru dan paling sering masuk ruang bk,mes...