Perasaan ini timbul begitu saja kala Dio melihat Viona tertawa bahagia dengan lelaki lain. Perasaan asing yang rumit untuk didefinisikannya. Dio tak pandai untuk urusan lawan jenis. Hanya kepada Viona ia merasakan perasaan yang sedahsyat ini semenjak 7 tahun lalu. Pernyataan itu meluncur begitu saja dari mulutnya. Ia hanya mengikuti kata hatinya saat ini.
Ia memang tak suka melihat Viona yang seakan menikmati kedekatan dengan lelaki selain dirinya. Dio sendiri juga tak mengerti dengan apa yang dirasakannya sekarang. Viona masih mematung di tempatnya dengan raut terkejut dan tak percaya atas apa yang dikatakan lelaki itu barusan. Dio mengambil tempat di sisi Viona dan memandang intens wajah cantik itu.
"Aku tak suka melihatmu begitu dekat dengannya, Viona."
Viona mengerjapkan matanya mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya. Apa ia baru saja bermimpi mendengar Dio tak suka melihatnya dekat dengan lelaki lain yang artinya lelaki itu tengah cemburu?
"Ke-kenapa?" Kalimat itulah yang terlontar dari bibir manisnya. Dio menggeleng.
"Aku juga gak tahu. Tapi aku tak berbohong."
Viona menatap manik hitam itu. Ia mencoba menyelami tentang apa yang sedang dirasakan oleh lelaki itu padanya. Jantungnya berdegup kencang. Detak ini yang selalu ia rasakan kala ia asyik memandang Dio dulu. Hanya keheningan yang tercipta di antara mereka. Keduanya hanya saling berkomunikasi lewat tatapan dan rasa yang abstrak, hingga Dio tak sadar mendekatkan wajahnya ke wajah Viona.
Wanita itu tak bisa bergeming dari tempatnya kala terasa hembusan nafas hangat di wajahnya. Ia seakan mati rasa dan lupa segalanya saat benda kenyal itu menyentuh bibirnya. Sebuah lumatan lembut yang mengulum bibirnya membuatnya seakan melayang tinggi. Ini seperti mimpi. Bahkan Dio bisa merasakan manis dan lembutnya bibir Viona.
Mereka terbuai akan percikan gairah yang mulai menyerang keduanya. Rasa ini yang selalu Dio alami kala mimpi-mimpi liar penuh gairah dan perasaan itu menghantui tiap malamnya yang panjang. Mimpi yang membuatnya terjaga dan tak ingin bangun kembali. Mimpi tentang gadis yang menjadi saksi bisu perubahan dalam hidupnya secara mendadak. Dan kini ia menikmati rasa itu dengan kesadaran penuh dengan sosok gadis dalam mimpinya yang kini telah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Angin malam nan dingin yang berhembus dari jendela menambah kobaran api di antara mereka semakin membesar.
Seketika bayangan wajah Arvi dan kedua orang tuanya serta saudaranya terlintas di benaknya. Refleks ia langsung melepas paksa cumbuan mereka membuat Dio kaget saat ia sedang terlarut dalam gairah yang menyesatkan itu. Nafas mereka berdua terengah-engah akibat ciuman panjang itu. Wajahnya memerah sempurna. Mereka saling bertatapan sejenak.
"Ini salah, Di. Kita gak seharusnya lakuin ini."
Dio terdiam sejenak. Akal sehatnya perlahan menyadarkannya kembali. Ia menatap Viona tak enak. Ia merutuki dirinya yang tak bisa menahan diri untuk tidak lancang menyentuh wanita itu.
"Ma-maaf... A-aku hanya terbawa suasana." ucapnya menyesal. Mengapa mereka bisa terbuai ke dalam permainan yang dulu menjerumuskan keduanya ke dalam jurang kenistaan untuk kedua kalinya? Viona menatap lelaki itu.
"Apa yang dulu kita lakukan itu dosa dan menghantui kehidupan kita seumur hidup. Aku gak mau melakukan kesalahan yang sama, Di. Sudah cukup kita membohongi orang-orang di sekitar kita."
Dio terdiam. Setetes air mata mengalir dari mata indah wanita itu. Tangan kekar Dio tergerak untuk menghapus bulir air mata itu dengan lembut. Apa yang telah ia lakukan kepada Viona? Viona hanya diam dengan suasana hati tak karuan.
"Menikahlah denganku, Viona. Aku ingin kita hidup bersama dengan anak kita."
Viona semakin tak bisa menahan air mata harunya. Cairan bening itu tak bisa dihentikannya. Dio langsung meraihnya ke dalam pelukannya. Viona pasrah dan terisak dalam lingkupan hangat tubuh lelaki itu. Aroma parfum yang tak asing baginya membuatnya sedikit tenang. Dio mengelus sayang rambut hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red In The Silence
RomanceSejak pertama masuk SMA, Viona memendam sebuah rasa kepada teman sekolahnya, Dio. Mengamati dan mengagumi dalam diam meski sang pujaan hati tak pernah melihatnya. Mencoba bertahan menjadi sosok tak terlihat, dekat tapi seakan jauh untuk tergapai. Hi...