XV: Misinterpreted

1.6K 285 73
                                    

Bukan tentang siapa yang paling lama berada di sisimu, tapi tentang siapa yang menghapus air matamu ketika kau menangis.

***

Ajang penghargaan Bilboard Music Awards atau biasa disingkat BBMA tinggal menghitung hari. Acara paling bergengsi se-Amerika itu mengundang BTS sebagai satu-satunya boygroup Korea Selatan yang masuk ke dalam daftar nominasi top social artist.

Selaku pemilik agensi dan orang yang paling berjasa atas terbentuknya BTS, Bang Si Hyuk terus menerus menekankan pada ke tujuh anggota BTS agar menjaga nama baik BTS dan Big Hit entertainment selama mereka di Amerika nanti.

Pria paruh baya bertubuh tambun itu juga tak lelah memperingati Jung Kook agar tidak berulah seperti orang gila saat acara berlangsung. Dengan cara apapun, Jung Kook harus menutupi kemampuan indra ke enamnya itu. Jangan sampai ada penggemar yang tahu perihal kemampuan Jung Kook.

Seolah tak ada beban, Jung Kook dengan santainya mendengarkan ocehan-ocehan Bang Si Hyuk yang sedang menyinggung soal kemampuan supranaturalnya. Alih-alih fokus menyimak, Jung Kook justru lebih memilih mengunyah biskuit yang diambilnya dari atas meja.

"Jeon Jung Kook, kau mendengar apa yang aku katakan?" tegur Bang Si Hyuk kala menangkap ketidakseriusan Jung Kook.

Jung Kook mengangguk sekali. "Hm." kemudian dia mengambil lagi biskuit yang rupanya milik Ji Min. Tatkala Ji Min mendelik tajam ke arahnya, Jung Kook memasang tampang tak acuh seraya mengedikkan bahu malas.

"Ah, kepalaku sakit karena anak ini!" Bang Si Hyuk memijit pelipisnya sendiri.

Tak berapa lama kemudian dia beranjak meninggalkan ruang rapat. Pria itu tak ingin terancam tensinya naik lantaran harus menghadapi kekeraskepalaan sang magnae.

Sedangkan sepanjang rapat berlangsung, dan kala Bang Si Hyuk mengeluarkan nasehat-nasehat keramatnya yang panjangnya bisa melebihi sungai nil, tatapan Tae Hyung terus tertuju kepada Sin Bi yang sedang memperhatikan foto-foto BTS yang terpanjang di dinding.

Tak hentinya Tae Hyung terus menahan kuluman senyumnya. Gaun pemberiannya telah dipakai Sin Bi dan tampak sangat pas di tubuh gadis itu. Dan yang paling membuat Tae Hyung bahagia adalah saat melihat Sin Bi yang seolah tampak senang mengenakan gaun barunya.

"Dia menyukainya." batin Tae Hyung dalam hati.

***

"Kapan kita akan berangkat ke Amerika, Jeon?" Sin Bi bertanya girang dan begitu semangat.

Anggota BTS yang lain telah pergi, menyisakan Jung Kook yang kini termenung di bangkunya. Bersama Sin Bi yang terus menerus bertanya seputar kapan mereka berangkat ke Amerika.

"Aku ingin sekali naik pesawat! Apa itu mengasyikkan?" lagi-lagi Sin Bi bertanya tanpa jenuh. Sin Bi mendesah berat sebelum berujar lagi. "Kira-kira sewaktu aku masih hidup, aku pernah naik pesawat tidak ya..." Sin Bi menoleh pada Jung Kook. "Menurutmu bagaimana, Jeon?"

Alih-alih menanggapi sederet pertanyaan Sin Bi, Jung Kook malah menyumbat kedua telinganya dengan earphone. Reaksi yang Jung Kook berikan sukses membuat Sin Bi memutar kedua bola matanya malas.

Lantas Sin Bi mencabut paksa sebelah earphone Jung Kook lalu berteriak kesal. "AKU SEDANG BERBICARA DENGANMU!"

Kontan Jung Kook merebut sebelah earphone-nya dan memasangkannya lagi di telinga kirinya. Lelaki itu memejamkan dwinetranya. Kini punggung Jung Kook bersandar pada senderan bangku dan kedua kakinya terulur lurus di atas meja.

UNSEEN ( jjk x heb )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang