XIV: Precious Moment

1.6K 288 74
                                    

Dengan aku yang membuka hatiku untuk mencintaimu, itu sama saja aku mempersilakan diriku untuk terluka.

***

Selama beberapa saat, Jung Kook dan Tae Hyung saling berpandangan dari kejauhan. Jung Kook masih tetap dalam posisinya memeluk Sin Bi, sementara Tae Hyung bergeming di tempat kakinya berpijak.

"Agh... Kakiku!" erang Jung Kook berpura-pura sembari memegangi satu kakinya.

Sin Bi yang masih menangis sontak melepaskan pelukannya. Rautnya tampak cemas saat Jung Kook memasang tampang kesakitan.

"Jeon, kenapa kakimu?" Sin Bi mulai meraba kaki Jung Kook.

Salah tingkah lantaran diperhatikan terus oleh Tae Hyung, Jung Kook memberikan Sin Bi kode melalui gerakan mata. Berkali-kali Jung Kook mengedip dan mengarahkan matanya pada Tae Hyung, namun tetap saja Sin Bi tidak menangkap kode yang Jung Kook maksud.

"Apa? Aku tidak mengerti! Matamu kelilipan, Jeon?" tukas Sin Bi yang mood-nya mulai berubah kesal.

Dan tatkala Jung Kook mengedikkan dagunya ke depan seraya bertelepati melalui batin, "Ada orang selain kita, bodoh!" baru lah Sin Bi menolehkan kepalanya dan menyadari kehadiran Tae Hyung.

"Ah, aku mengerti." dengan tergesa Sin Bi bangkit berdiri sementara Jung Kook melanjutkan aksi pura-pura sakitnya.

"Astaga, kakiku sakit sekali! Sepertinya luka bekas terkilir waktu itu kambuh lagi..." Jung Kook terus meringis sambil memijit sendiri kakinya.

Melihat Jung Kook yang sangat kekanakan lantas membuat Sin Bi terkekeh. Gadis itu menggeleng seraya berdecak. Rupanya status idol yang melekat dalam diri Jung Kook bukanlah suatu ukuran bagi Jung Kook untuk tidak melakukan hal bodoh.

"Kakimu terkilir lagi?" Tae Hyung telah berdiri tegak di hadapan Jung Kook kini.

"Ah, hyung! Kebetulan sekali kau di sini. Ya, kau ingat aku pernah terkilir? Dan sekarang sakitnya mulai terasa lagi."

Masih dalam posisi berdiri, Tae Hyung berujar dengan nada sedikit getas. "Bukankah waktu itu kaki kirimu yang terkilir?"

Demi bintang laut bikini bottom, Sin Bi merutuki kebodohan Jung Kook yang malah memegangi kaki kanannya. Lagi-lagi gadis itu menggeleng pasrah dan memijat pelipisnya sendiri.

"Bodoh!" celetuk Sin Bi mengejek.

Sepersekian detik Jung Kook terdiam sebelum akhirnya dia beranjak berdiri. Kemudian lelaki itu berdeham keras. Berupaya menghilangkan ketegangan yang menderanya.

Tae Hyung masih setia memasang ekspresi datarnya. Jung Kook tidak tahu saja bahwa saat ini Tae Hyung tengah mati-matian menahan untuk tidak mengatakan kalimat; jauhi gadisku.

"Apa hantu perempuan itu masih mengikutimu?" tiba-tiba Tae Hyung mengajukan pertanyaan yang membuat Jung Kook terperanjat.

"Eoh?" Jung Kook tertawa samar. "Hantu perempuan yang mana?"

"Yang tempo lalu mengacaukan fansign." tandas Tae Hyung.

Tanpa Jung Kook sadari, Tae Hyung mulai menyerangnya dengan pertanyaan yang menyerempet pada Sin Bi. Lantaran ketidakpekaannya maka Jung Kook tidak paham akan makna yang terselubung dalam pertanyaan Tae Hyung.

"Ah, itu--"

Tae Hyung memotong cepat ucapan Jung Kook. "Kau bukan tipe orang yang senang diganggu makhluk halus. Apalagi kau membenci mereka, Kook-ah."

Jung Kook tertawa sinis. "Sedangkan kau sendiri? Apa yang kau lakukan di sini?" panggilan hyung telah hilang pertanda bahwa Jung Kook telah naik pitam.

UNSEEN ( jjk x heb )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang