Chapter 2. Perintah

765 38 2
                                    

“kenapa kau kembali?” ucap seseorang yang baru saja datang dan menginterupsi kegiatan mereka dengan tatapan tajamnya kearah satu objek. Ya, objek yang sangat ia benci. Sampai kapanpun.

***M***


ah apakah aku tadi sempat berfikir mereka anak tampan? Tidak, Lucas memang tampan tapi pria ini tidak sama sekali. Aku membencinya.’ benak Rennaya.

“kak jangan kasar seperti itu terhadap Ren. Dia baru saja kembali setelah 3 tahun dan kau menyambutnya dengan ucapan kasar. Kau keterlaluan”  Lucas menjawab pertanyaan yang ditujukan Atthar kepada Rennaya dengan menggebu-gebu dan mencoba mengontrol dirinya agar tidak melayangkan tinjunya terhadap kakaknya itu. ‘seandainya kau bukan kakakku’.

Sedangkan Rennaya yang mendapatkan pertanyaan itu hanya membalas Atthar dengan senyum palsunya setelah melepaskan pelukannya dengan mommy mereka.

“aku merindukan mom, dad dan semua orang dirumah ini. Ah, Kecuali dirimu tentunya.” Rennaya mengucapkannya dengan tenang seakan tidak terusik dengan tatapan tajam dari Atthar. Sedangkan Myoui yang melihat ketegangan itu langsung mencoba menggenggam tangan Renaya untuk menenangkannya. Ia tahu, dibalik sikap Rennaya yang terlihat tenang Rennaya sebenarnya tidak sanggup menjawab bahkan mendengar ucapan kasar dari putra sulungnya tadi.

“kau pasti sangat lelah setelah perjalanan panjangmu sayang, ayo mommy temani ke kamarmu. Mommy sudah mendesign nya sesuai dengan seleramu, kau pasti suka” ucap Myoui mencoba  mencairkan suasana. Bukan apa, semua orang dirumah itu sudah tau akan permusuhan antara Atthar dan Rennaya yang sudah berlangsung sejak lama itu.

Sebelum Rennaya pergi selama 3 tahun, ketegangan yang tercipta akibat permusuhan mereka telah menjadi tontonan sehari-hari mereka di mansion itu. Atthar dan Rennaya bahkan tidak pernah makan di meja yang sama. Saat mereka makan malam, salah satu dari mereka akan mencoba mencari alasan untuk tidak berada dalam satu meja.

Rennaya tahu niat mommynya segera mengajaknya ke kamar adalah untuk menghentikan ketegangan yang ada. Ia langsung mengikuti langkah mommynya, karena jujur diapun tidak sanggup berlama-lama dalam ketegangan yang diciptakan oleh Attar. ‘dasar pengganggu. Tidak salah aku membencimu!’

Rennaya memutar bola matanya keatas dan menghembuskan nafasnya keras. Jujur, ia lelah dengan semua ini. Padahal, ia sudah mencoba melarikan diri dengan pergi selama 3 tahun lamanya ke LA. Study S2? Ya, dia memang study disana, tapi hanya 2 tahun. Sedangkan satu tahun setelahnya ia habiskan dengan bersenang-senang untuk melupakan segala yang ingin ia lupakan. Semua ketegangan ini. Membuatnya lelah.

Selain itu, selama disana ia juga mencoba mengumpukan informasi mengenai pembunuh ayahnya. Oh, jangan bahas itu dulu sekarang. Kepalanya sudah cukup pening setelah kejadian penyambutan Atthar yang manis tadi.

“Apa kau suka sayang?” ah, Rennaya terlalu larut dengan pikirannya sehingga tidak sadar bahwa ia sudah berada didalam kamar yang..

“aku suka sekali, mom!” seru Rennaya dan segera memeluk mommynya.

“aku tahu kau pasti akan menyukai ini. Lagipula tidak sulit menyiapkan kamar yang hanya serba putih seperti ini. Jangan berlebihan seperti aku memberikanmu truk berisi emas, Rennaya” ucap mommynya sembari bercanda dan membalas pelukan Rennaya yang cukup erat sampai membuat mommynya seperti kehabisan nafas.

“memang tidak sulit, mom. Tapi apa kau tahu seberapa besar penderitaanku saat kamarku dulu kau hias serba pink. Aku sangat benci dengan pink, mom!’

“yah dan kau sangat menyukai warna putih. Sekarang kamarmu benar-benar layak disebut kamar mayat sayang”  Rennaya dan mommynya tertawa dengan apa yang dilontarkan oleh seseorang yang baru saja masuk dikamar Rennaya.

Rennaya berbalik dan segera memeluk orang itu.

“Dad aku merindukanmu!”

“daddy lebih merindukanmu sweety. Kau tega sekali meninggalkan daddy tampanmu ini selama bertahun-tahun lamanya” ucap  daddy nya sembari membalas pelukan Rennaya.

“hanya 3 tahun, dad. Dan itu hnya di LA. Jangan berlebihan seolah-olah aku pergi merantau ke penjuru dunia” ujar Rennaya sambil memutar bola matanya keatas.

Daddynya ini memang selalu berlebihan mengenai segala hal yang menyangkut dirinya. Hal itulah yang membuatnya sangat menyayangi daddynya. Dan hal itu pula yang membuat pria itu sangat membencinya. Siapa lagi kalau bukan Atthar bangsat Matthiew itu. Mengingatnya membuat mood Rennaya seketika berubah. Tanpa sadar ia menghembuskan nafasnya kasar dan didengar oleh daddy dan mommy nya.

Daddynya mencoba melihat wajah Rennaya dengan melepas pelukan anak perempuannya itu.

“kau sepertinya sangat lelah sweety. Istrahatlah, setelah itu kau turun bersama kami untuk makan malam”

“tapi-“ Rennaya baru saja akan menyela daddy nya sebelum daddynya itu memutus ucapannya.

“tidak ada kata tapi atau alasan lainnya kali ini. Kau baru saja kembali setelah 3 tahun. Ayah sangat ingin kita makan dalam satu meja bersama. Kau bisa memberi jarak dua atau tiga kursi dari Atthar. Tapi kau harus ada dengan dia dalam satu meja yang sama. Kali ini, tidak boleh ada bantahan”

Rennaya tahu, ia benar-benar tidak bisa membantah saat ini.

***Tbc***

See yaa!
CORALETHA

My Family, My Enemy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang