Chapter 22. Damn You!

321 17 0
                                    

REVISI: 7 Agustus 2019





Flashback

Argus berjalan bersama Myoui disampingnya. Setelah percakapannya dengan Brad yang membuatnya harus menenangkan diri selama beberapa saat, kini dirinya telah siap untuk kembali berbaur dengan para kolega yang sedang menunggu nya untuk melaksanakan acara inti. Sebagai pimpinan perusahaan, acara inti tentu tidak akan dimulai jika orang nomor satu diperusahaan tidak berada ditempatnya.

Dengan sabar Myoui membantu suaminya untuk berjalan dengan baik. Meskipun keadaan Argus sudah cukup membaik dari sebelumnya tapi suaminya itu masih belum mampu.

Ditengah perjalanan menuju ketempat berkumpulnya para tamu undangan, seorang pria bertubuh kekar mengenakan jas hitam datang menghampiri Argus dan Myoui. Kedua tangan mereka berusaha untuk membopong tubuh lemah Argus namun Myoui menahan tangan pria itu.

"biar aku saja yang membantunya berjalan. Kembalilah ketempat kalian."

Tanpa membantah pria bertubuh kekar itu kembali ketempat persembunyiannya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Myoui.

Myoui menarik nafas nya pelan. "aku hampir lupa latar belakang keluarga kita."

"jangan membahasnya sekarang, sayang."

Argus dan Myoui akan melanjutkan langkah mereka jika saja sayup suara tidak terdengar ditelinga mereka. Argus dan Myoui menoleh kearah suara yang ternyata berasal dari balkon tidak jauh dengan tempat mereka berdiri.

"sekarang aku tidak peduli lagi jika kau tidak sudi menganggapku sebagai adikmu. Sekuat apapun kau menolaknya, itulah faktanya."

Meskipun tidak bisa melihat dengan jelas namun Argus dam Myoui tentu saja mengenal dengan jelas siapa pemilik suara itu. Anak gadis mereka, Rennaya.

Mendengar suara Rennaya yqng bergetar seperti menahan tangis membuat rasa khawatir seketika muncul dalam diri Argus. Myoui dan Argus bertatapan selama beberapa detik. Tidak menghiraukan Myoui yang menahan tangannya, ia tetap memaksa untuk melihat langsung keadaan Rennaya. Namun langkah nya terhenti saat melihat ada Atthar juga disana.

"kau sudah memberitahu dua fakta padaku. Sekarang, mau kuberi satu fakta?"

Fakta? Degupan jantung Argus bertalu mendengar perkataan Atthar yang menyebut tentang fakta. Dia belum mempersiapkan diri jika Rennaya mengetahui fakta itu saat ini juga. Bahkan dirinya sudah berjanji akan mengatakan fakta itu sendiri kepadanya, seperti nasihat Brad.

Argus melihat Rennaya mendongakkan kepalanya dengan mata yang sembab. Nyilu terasa didadanya. Terakhir kali dirinya melihat Rennaya seperti itu adalah ketika dirinya pertamakali bertemu Rennaya setelah kematian ayahnya untuk membawa anak gadisnya itu tinggal bersamanya.

"siap mendengarkan fakta dariku?"

"katakan saja"

"faktanya, sejak tadi aku ingin melakukan ini"

Argus terpaku. Ia tentu tahu jenis pelukan apa yang diberikan oleh Atthar kepada Rennaya. Itu adalah pelukan yang lebih dari sekedar pelukan kasih sayang.

Argus yang tadinya berencana menemui Rennaya dan menjauhkannya dari Atthar -yang awalnya dia fikir menjadi penyebab Rennaya menangis- mengurungkan niatnya. Ia menggenggam tangan istrinya dan pergi dari tempat itu.

"itu urusan anak muda. Kita yang sudah tua tidak boleh mengganggu mereka, kan." ucap Argus saat menarik tangan Myoui.
Myoui dapat melihat dengan jelas senyum yang terpancar diwajah Argus membuat dirinya tanpa sadar juga ikut tersenyum  karenanya.



My Family, My Enemy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang