Chapter 30. Panggilan Tak Terduga

234 14 0
                                    

REVISI: 8 Agustus 2019


The star is too strong, while I'm not as strong as the star.

***M***



"Tidak ada bintang, lalu apa yang kau lihat?"

Ucap seseorang yang baru saja memeluk wanita yang saat ini menatap langit malam yang mendung menandakan sebentar lagi akan turun hujan.

"Langit?" jawab Rennaya dengan nada seperti bertanya.

Atthar mengerutkan keningnya. "Tidak ada yang menarik dari langit malam ini. Sangat suram. Tidak ada cahaya sedikit pun."

"jangan melihat nya dengan sekejap. Fokuskan pandanganmu, disana.."

Tangan milik Rennaya menunjuk kearah satu sisi langit.

"Disana ada satu bintang kecil yang tetap bertahan walaupun bintang yang lainnya tidak berada bersamanya."

"Lalu, apa yang istimewa dari itu? Satu bintang tidak mampu memberikan keindahan pada langit."

"Memang tidak, tapi satu bintang itu mampu memberikan motivasi bagi siapapun yang bernasib sama dengannya. Meskipun bintang lainnya menghilang saat hujan akan datang, satu bintang itu justru memilih untuk terus berada ditempatnya, dan menunggu bintang yang lainnya kembali menampakkan diri. Meskipun ia tahu akan merasa kesepian, namun yang terpenting adalah ia selalu berada disana, untuk bertahan."

"Apakah kau merasa seperti satu bintang itu?"

"Tidak. hanya saja aku berharap tidak menjadi seperti bintang itu."

"Syukurlah, ku kira kau akan menganggap dirimu sama dengan bintang itu."

Rennaya menggeleng. "Bintang itu terlalu kuat, sedangkan aku tidak sekuat bintang itu."

Atthar membalik tubuh Rennaya. Perlahan dikecupnya kening milik Rennaya. Cukup lama, hingga mampu membuat Rennaya merasa tenang.

"Jikapun nanti ada saatnya kau menjadi seperti satu bintang itu, cukup lakukan apa yang kau mau. Jika kau akhirnya memilih seperti bintang lainnya, lakukanlah. Selama itu membuat dirimu bahagia."

"Apakah menurutmu aku akan menjadi seperti satu bintang itu suatu saat nanti?"

"Tidak ada satupun yang mampu menebak takdir seseorang, Naya. Kita hanya bisa menjalani hidup, sesuai takdir yang ditentukan. Pada akhirnya akan seperti itu. Sekeras apapun kita mencoba untuk menghentikan takdir, pada akhirnya takdir akan berjalan sesuai kehendak Nya."

Rennaya menatap mata Atthar, begitu pula Atthar yang terus menatap mata Rennaya.

Keduanya saling menatap, dengan segala hal yang berkecamuk dalam pikiran mereka masing-masing. Mereka tidak saling mengetahui, jika apa yang mereka pikirkan saat ini memiliki satu inti yang sama.

Semua tentang masa lalu.

Krikk

Tatapan serius Rennaya berubah menjadi tatapan heran dan terkejut.

"Aku lapar."

Ucap Atthar lalu tersenyum bodoh dengan satu tangan memegang perutnya yang sempat mengeluarkan suara aneh tadi.



***M***

Rennaya duduk di salah satu kursi meja makan dengan menopang dagunya sambil memandangi objek didepannya.

My Family, My Enemy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang