REVISI: 8 Agustus 2019
***M***
Rennaya melangkahkan kakinya keluar dari gedung Matthieu Corp yang sudah berganti nama menjadi Matt Corp. Itu dengan raut wajah kesal yang tidak berusaha ia tahan.
Sebenarnya Rennaya pun tidak mengerti apa yang menyebabkan dirinya sekesal ini. Padahal Atthar tidak melakukan sesuatu yang sangat menyebalkan selain memintanya membawa kaset itu. Dan seingatnya, ketika membawa kaset itu kekantor ini Rennaya tidak se emosi sekarang. Ya, tidak sebelum pria itu mengungkit soal cemburu!
Rennaya marah dengan dirinya sendiri yang sangat sulit mengendalikan perasaannya untuk tidak terpengaruh dengan apa yang Atthar katakan padanya.
'sangat sulit terlihat seperti tak tersentuh ketika faktanya hati dan perasaanku selalu tersentuh olehnya.' benak Rennaya.
"Nyonya Matthieu" panggil seseorang dari belakang Rennaya. Rennaya berbalik dan menatap heran orang itu.
"Oh, bukankah anda sudah pergi sejak tadi?"
"Ya, seharusnya memang begitu. Tapi saya bertemu teman lama dan yah, reuni mendadak pun terjadi."
Rennaya tersenyum. "saya mengagumi karakter anda yang tidak melupakan teman lama."
"Benarkah? Terimakasih. Saya juga mengagumi karakter anda yang tidak ragu dalam menyampaikan opini anda."
Rennaya menaikkan dua alisnya. 'sayang sekali kau salah, tuan. Buktinya aku tidak jujur jika aku juga membenci sikap tidak konsisten mu sehingga daddy harus pergi sia-sia ke London yang membuat ku harus bekerja dikantor ini dan melihat kembali adegan menyakitkan Atthar dengan kekasihnya.' umpat Rennaya dalam hati.
"Terimakasih." ujar Rennaya dengan senyum manis yang cukup dipaksakan.
Pria dihadapan Rennaya mengangguk kepalanya sebagai jawaban. "Ah, sepertinya saya sudah terlambat. Kalau begitu permisi, nyonya Matthieu."
Rennaya tidak menjawab. Ia hanya menunjukkan senyum terbaik yang ia miliki, untuk sekedar formalitas.
Rennaya menghembuskan nafasnya pelan.
Ia mulai melanjutkan langkahnya menuju ke mobil yang sudah lama tidak ia kendarai.
Sebelum menyetir, Rennaya menelfon Maura melalui ponsel nya.
"ya Renna?" jawab Maura.
"kau sibuk?" tanya Rennaya sambil menyalakan mesin mobilnya.
"kau ingin jawaban jujur atau bohong?"
"emm, cobalah berbohong sesekali." canda Rennaya.
"aku tidak memiliki waktu bersantai dan Lucas tidak mengganggu waktuku yang tidak bisa bersantai ini. "
"oh aku mengerti sekarang. Kau sebenarnya memiliki waktu bersantai tetapi Lucas mengganggumu, benar begitu?"
"Wah, ku beri kau nilai A!"
"D saja. Aku bosan dengan nilai A." Rennaya bisa mendengar suara Maura yang mendengus dibalik telfonnya. Rennaya tertawa setelah membuat kesal sahabatnya itu.
"Oh iya, kau dimana? Aku akan kesana."
"Aku di Union Square. Cepatlah kemari. Aku sudah kehabisan kesabaran bersama adik brengsek mu ini, Renna!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family, My Enemy [END]
RomanceRennaya Lourainne Abelard diadopsi oleh keluarga Matthieu beberapa saat setelah ayahnya meninggal akibat kecelakaan tunggal. Meskipun berstatus adopsi, namun kasih sayang yang diberikan oleh orangtua angkatnya mampu membuatnya merasa seperti berada...