Note: Seperti yang kalian tahu, chapter sebelumnya itu ditutup dengan adegan flashback oleh Lucas.
Nah di part ini juga akan lebih banyak adegan flashbacknya, jadi sebelum kalian baca part ini sebaiknya kalian memperhatikan kata FLASHBACK yang sudah ditulis supaya gak bingung, oke. 😊
***M***
Setelah makan malam bersama, semua orang kembali sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
“Tidakkah kau berniat menjelaskan kepadaku apa maksud semua ini?”
Pria paruh baya yang baru saja memasuki ruang kerjanya itu dikejutkan dengan suara istinya yang ternyata juga mengikutinya. Argus membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Myoui dan memberikan tatapan seolah bertanya maksud pertanyaan istrinya.
“jelaskan kepadaku apa maksud mu membuat Rennaya bekerja bersama Atthar. Maksudku, kita sudah membicarakan ini sebelumnya. Kau tadi seharusnya mengumumkan perihal perjodohan Atthar dengan Rennaya, bukan malah menyuruh Rennaya bekerja diperusahaan bersama Atthar”
“aku hanya ingin Rennaya belajar mengenai perusahaan sebelum aku -“
“kau tahu bukan itu maksudku saat ini, Argus” Myoui menatap tajam suaminya.
Argus menghela nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan yang ditujukan oleh sang istri.
“aku rasa pemikiran untuk menjodohkan mereka tidak bisa kita lakukan, setidaknya untuk saat ini. Kita tahu betapa semakin mereka saling membenci satu sama lain.” Jawab Argus sambil melangkah mendekat kearah jendela besar di ruang kerjanya yang memperlihatkan indahnya langit malam California.
“lalu bagaimana dengan rencana kita?” Rennaya tidak bisa menyembunyikan raut wajah bingungnya setelah mendengar jawaban dari suaminya.
“kau tenang saja, aku baru akan memulainya. Meskipun dengan cara yang berbeda dengan yang pernah kita bicarakan dulu.”
Tatapan Argus berubah menjadi sendu. Meskipun terlihat dirinya seperti menikmati pemandangan dihadapannya, tetapi sebenarnya hal lain lah yang saat ini berada difikirannya. Ingatannya kembali saat dirinya pertama kali membawa rennaya di mansion mereka.
FLASHBACK
At Santa Barbara Cemetery - AS
14 April 2003‘ya tuhan apa yang sudah kulakukan? Mengapa aku melakukan tindakan bodoh itu? Sekarang aku harus bagaimana?’.
Tidak ada hal lain yang dilakukannya selain merutuki betapa bodohnya ia yang tak mengetahui seluk beluk kehidupan sahabatnya sendiri.
Ah, sahabat? Apakah mereka memang layak disebut sahabat atas apa yang terjadi saat ini? Dirinya yang telah berhianat sangat tidak pantas disebut sebagai sahabat. Sekarang bagaimana? Semuanya sudah terlanjur terjadi. Ia adalah orang paling bodoh yang melakukan suatu tindakah tanpa memikirkannya terlebih dahulu hanya demi kepentingan pribadi. Dan saat ia mengetahui bahwa tindakannya itu telah menyebabkan seorang anak menjadi yatim piyatu, barulah ia menyadari kesalahan dan kebodohannya sendiri.
Ia tahu, bersembunyi di dalam mobil yang ia kendarai ini tidak akan menyelesaikan masalah. Seharusnya, ia menyerahkan dirinya sebagai orang yang bersalah atas kejadian ini. Namun, apakah ia dapat menerima fakta bahwa nantinya ia akan meninggalkan keluarga yang dicintainya dan mendekap seumur hidup di penjara? Ia sungguh tidak mampu bahkan hanya untuk membayangkannya saja.
Lalu anak itu? Apa yang harus ia lakukan terhadap anak yang telah ia renggut kebahagiaannya itu?
Begitu lama ia larut dalam pemikirannya sendiri hingga seseorang yang menepuk pelan pundaknya memaksanya untuk membalikkan diri menghadap kearah orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family, My Enemy [END]
RomanceRennaya Lourainne Abelard diadopsi oleh keluarga Matthieu beberapa saat setelah ayahnya meninggal akibat kecelakaan tunggal. Meskipun berstatus adopsi, namun kasih sayang yang diberikan oleh orangtua angkatnya mampu membuatnya merasa seperti berada...