Chapter 14. Saat Itu

280 20 0
                                    

14 Februari 2020
12.30

Sorang wanita terlihat memasuki lift dengan langkah santainya.

Seperti itulah yang terlihat dalam monitor yang saat ini sedang dipantau oleh Atthar dan Tiffany melalui kamera cctv. Beberapa layar itu menampilkan kegiatan orang-orang yang berlalu lalang di lobi, lift maupun sekitar ruangannya.

Hembusan nafas terdengar ditengah tengah kegiatan mereka. Siapa lagi kalau bukan Tiffany.

“Belum berubah pikiran?”

“Bukan belum tapi tidak. Tidak akan, Tiff”

“aku ingin mendebat mu tapi aku sudah lelah. Percuma saja berbicara dengan orang keras kepala sepertimu.”

“kalau begitu cukup bantu aku dan diam lah”

“Kau gila. Sebentar lagi aku akan menikah dan kau memintaku berpura-pura menjadi kekasihmu”

“Jangan bertingkah seolah kau menyukai ide pernikahan itu, Tiff. Bukankah kau lebih mencintai -”

“Diam atau aku akan memikirkan kembali bantuan ku padamu!”

Dasar!

Mataku kembali tertuju pada layar di depan ku.

Disana terlihat Rennaya berjalan ke arah meja sekretaris ku. Aku cukup terkejut melihat Rennaya yang sudah bersiap membuka pintu ruangan ku mengingat aku bahkan belum melakukan persiapan apapun.

Aku panik! Tiba tiba saja aku lupa akan melakukan apa. Sedetik kemudian seorang pria terekam dalam layar itu. Aku tahu pria itu Lucas. Untung saja anak itu datang. Detik itu juga aku mengingat kembali tujuanku tadi.

Ku lirik Tiffany yang juga fokus pada layar dihadapan kami.

“Jangan terkejut dengan apa yang akan kulakukan”

“Tidak akan. Tapi kuperingatkan kau untuk tidak terlalu lama. Kau tahu, melakukan ini dengan sahabat sendiri sedikit menjijikan”

Shit! Menjijikan? Seandainya saja aku tidak membutuhkan bantuannya sekarang sudah ku sumpal mulut tajamnya itu.

Bunyi pintu terbuka mengalihkan perhatianku. Untung saja kesadaranku pulih pada waktu yang tepat dan segera melakukan apa yang sudah kami sepakati sebelumnya. Ah, aku benar-benar merasa brengsek sekarang.

“wah, kurasa aku salah memilih masuk diruangan ini, kak” itu suara Lucas.

Kulirik Rennaya yang berdiri mematung melihat apa yang kulakukan. Lalu beberapa menit kemudian barulah Rennaya berjalan ke arah kami.

Tiba-tiba kurasakan Tiffany berusaha bergerak menjauhiku. Apa yang difikirkan wanita ini? Ingin merusak rencanaku, heh!? Ku tahan gerakannya dan langsung dibalas tatapan marah wanita itu.

“aku akan mencoba mendengarkan penjelasanmu, Atthar”

“tidak ada yang perlu dijelaskan.”

“jika kau menjelaskan, aku akan mempertahankan pikiran positifku terhadapmu-“

“ Beginilah aku yang sebenarnya. Kau tahu? Aku lelah dan sudah cukup muak berpura-pura menunjukan sisi baik terhadapmu. Mulai sekarang, aku akan berhenti bertingkah palsu dan memuakkan”

My Family, My Enemy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang