Note: Di part sebelumnya itu lebih banyak adegan flashback kan..
Nah di part ini udah gak dibahas flashback seperti yang dibahas di part sebelumnya. Jadi untuk latar waktunya kembali lagi ke semula. Yaitu di tahun 2023.
Thankyou😊
***M***
Rennaya kembali kekamarnya untuk menjernihkan pikirannya setelah apa yang ia dengar diruang makan tadi. Memikirkan untuk menghabiskan waktu lebih lama bersama seorang Atthar membuat kepalanya pusing setengah mati. Sedangkan Atthar sudah tidak terlihat lagi sejak makan malam selesai.
Di sisi lain, Lucas sibuk mengerjakan beberapa tugas kuliah di kamarnya yang bernuansa hitam dan merah itu. Saat sedang asik dengan kegiatannya, tiba-tiba ia mendapatkan telepon dari seseorang. Lucas pun mengambil handphone nya yang ia letakkan di atas nakas.
‘Wanita GILA’
Lucas menghembuskan nafasnya kasar saat melihat nama yang tertera di layar handphonenya. Siapa lagi wanita gila yang benar-benar gila selain seseorang yang menelpon nya saat ini. Ia tentu tau hanya wanita itu lah yang ia beri nama ‘wanita GILA’ di handphone nya. Spesial kan? Tentu saja. Sudah sepantasnya wanita itu berterimakasih atas perlakuan spesial seorang Lucas Matthieu terhadapnya.
Setelah memikirkan dengan penuh pemikiran yang matang akan konsekuensi yang akan dihadapinya ketika mengangkat panggilan dari ‘wanita GILA’ itu, ia pun dengan berat hati memutuskan untuk mengangkatnya.
“HEY! JUNIOR KURANG AJAR KENAPA KAU LAMA SEKALI MENGANGKAT PANGGILANKU HAH!?”
Belum saja handphone itu sampai ketelinga Lucas, sudah terdengar suara seorang wanita yang berteriak dan memekikkan telinga siapapun yang mendengarnya. Lucas sangat bersyukur handphone nya belum benar-benar sampai ditelinganya saat suara cempreng itu terdengar ditelinganya.
“um?” Lucas mecoba untuk terdengar santai setelah sebelumnya meneangkan degupan jantungnya. Oh, degupan tadi itu bukan seperti degupan saat ia berdekatan dengan Rennaya tetapi lebih seperti degupan seseorang yang dimasukkan paksa kedalam kandang singa yang kelaparan.
“KAU MEMBUATKU MENUNGGU LAMA, DAN KAU HANYA MENJAWAB DENGAN ‘UM’!?”
“Bisakah kau tidak berteriak? Wibawamu sebagai seorang senior akan hilang jika kau tidak ahli mengontrol emosimu. Harusnya kau sebagai mahasiswa psikologi lebih tau itu kan?”
“lalu kau sebagai mahasiswa psikologi juga, tidakkah kau tahu batas kesabaran seseorang, HAH!?”
“yah yah. Memangnya ada apa kau menelfon ku malam malam? Jangan bilang kau mulai merindukan adik juniormu yang tampan dan terkenal ini? Ah, tidak perlu mengakuinya. Aku tahu kau pasti malu.”
“aku tidak merindukan mu, bodoh! Apa kau lupa kau mengambil jurnal yang ku pinjam di perpustakaan? Kau tau, berkatmu aku tidak diperkenankan lagi meminjam buku disana meskipun aku sudah memohon karena aku sedang menyusun skripsi ku saat ini. Dasar kau BEDEBAH! KEMBALIKAN JURNAL ITU SEKARANG!”
“hei hei santai kakak cantik, aku akan mengembalikan itu besok. Jadi tenanglah.”
“berhenti menyebutku panggilan itu!”
“baiklah Maura”
“DASAR KURANG AJAR!”
Tit..
Lucas menatap heran kearah handphone nya.
***M***Rennaya sedari tadi hanya menatap keluar jendela kamarnya. Dinginnya angin malam yang berhembus kencang tak menghalanginya untuk tetap berdiri didepan jendela yang pintunya telah terbuka. Sebagai perlindungan diri akan dinginnya angin malam, ia memilih untuk semakin mengeratkan pelukan terhadap dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family, My Enemy [END]
RomanceRennaya Lourainne Abelard diadopsi oleh keluarga Matthieu beberapa saat setelah ayahnya meninggal akibat kecelakaan tunggal. Meskipun berstatus adopsi, namun kasih sayang yang diberikan oleh orangtua angkatnya mampu membuatnya merasa seperti berada...