Chapter 28. Hari Ini Saja

250 16 0
                                    

REVISI : 8 Agustus 2019



Suasana tegang yang terjadi diruangan kerja Argus sangat terasa ketika tiga orang pria dalam mansion itu berkumpul untuk membicarakan masalah yang ditimbulkan oleh anak bungsu keluarga Matthieu.

Meskipun beberapa menit waktu telah berlalu sejak mereka berada diruangan itu, namun belum ada satupun yang berniat memulai pembicaraan.

Lebih tepatnya, Argus yang memanggil mereka masih memilih untuk diam dan menatap salah satu anaknya dengan tatapan tajam. Sedangkan yang ditatap tidak berani menatap balik mata tajam yang menatapnya.

"Kau tahu apa salahmu?"

"ya, dad."

"jelaskan!"

"yang terjadi semalam diluar kendaliku. Meskipun aku tidak mengingat jelas semuanya, tapi aku mengingat saat kak Atthar menyiramku dengan air. Hanya itu saja, selebihnya aku tidak ingat."

"benarkah? Apa kau juga lupa saat menampar Rennaya!?" ujar Atthar yang sejak tadi mengontrol diri agar tidak kembali menambah memar diwajah Lucas.

Lucas tampak terkejut. "Ak.. Aku tidak sadar melakukan itu, kak, daddy percayalah padaku, aku tidak mungkin melakukan itu jika sadar"

"daddy memanggilmu bukan untuk mendengar penjelasan tentang itu, Lucas. Itu adalah urusanmu dengan Atthar karena telah berani melakukan itu kepada istri saudaramu. Yang menjadi masalah adalah, kau melanggar peraturan yang telah daddy buat."

"Aku minta maaf, dad. Tentang club dan.. Alkohol."

"Dan kau pikir daddy akan semudah itu memaafkanmu?"

"Kau tidak dibolehkan keluar dari rumah ini sampai libur semester selesai. Kau paham?"

Hah!?

"aku hanya mengunjungi club beberapa kali, dad! Aku juga mengkonsumsi alkohol hanya untuk meredakan emosiku!"

"emosi? Katakan apa hal yang membuatmu emosi sampai mabuk dan lupa diri hingga melakukan hal yang tidak pantas kepada kakakmu!? Katakan Lucas!!"

Lucas diam. Ia tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya, kan?

"kenapa? Tidak berani mengatakan alasannya? Atau alasan yang kau maksud memang hanya alibi mu saja, Lucas?"

"apakah aku harus mengatakannya disini? Sekarang?"

"Apakah ada yang melarangmu mengatakannya?"

"tidak ada, dad. Tapi ini mungkin akan sedikit mengejutkan daddy."

"katakan saja. Daddy penasaran dengan pembelaan konyol atas kesalahanmu."

Lucas menghembuskan nafasnya pelan. Detik setelahnya ia menatap balik mata Argus yang sejak tadi ia hindari.

"Aku mencintai Rennaya. Apakah alasanku sudah jelas?"

Atthar menatap nyalang kearah Lucas sedangkan pandangan Lucas tetap lurus kearah Argus. Atthar melihat keangkuhan dimata Lucas. Tidak sedikitpun merasa bersalah dengan pengakuannya.

Atthar mengepalkan tangannya.

"apa?"

"iya, dad. Aku mencintai Rennaya."

Argus menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Hukumanmu berubah. Kau akan ke luar negeri sampai liburan semester mu selesai. Kau bebas memilih ke Negara mana saja."

My Family, My Enemy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang