Chapter 19. Egois

330 20 0
                                    

Semua orang sudah berkumpul diruang tengah sejak 15 menit yang lalu. Ah, kecuali Rennaya yang saat ini masih belum muncul juga.

"kenapa wanita itu lama sekali!" rutuk Atthar yang sudah tidak sabar. Sejak tadi ia terus menatap jam tangannya. Baginya ketepatan waktu adalah segalanya.

"sabarlah, mungkin gaun yang ibu berikan sedikit sulit ia kenakan."

"kalau begitu aku akan keatas untuk membantunya, Mom"

"Lucas!" ucapan tegas daddy mereka mengurungkan niat Lucas. Sementara Atthar menatap tajam kearah Lucas. Yang benar saja, anak ini akan membantu Rennaya memakai gaun!?

Atthar hampir saja memutuskan untuk naik dan menyeret Rennaya agar segera keluar jika saja wanita itu tidak tiba-tiba datang dan membuat semua orang diruangan itu terpesona dengan penampilannya yang... 'cantik' pikir Atthar.

Seandainya saja dirinya tidak harus berakting menyebalkan saat ini, maka ia tidak akan ragu untuk menyeret wanita dihadapannya itu kepelaminan. "Shit!".

Semua orang yang berada diruangan itu terkejut dengan umpatan Atthar yang tiba-tiba. Menyadari semua orang menatap kearahnya, diapun kembali mengontrol ekspresi wajahnya.

"tidakkah kau tau bahwa dirimu sangat membuang waktu!? kita sudah terlambat 5 menit hanya untuk menunggu orang tidak penting sepertimu!"

"Maaf, aku sudah selesai dari tadi, tapi.. " semua orang masih menunggu kelanjutan dari apa yang akan disampaikan Rennaya "tapi gaunku ini terlalu.. Terbuka" ujar Rennaya. Ia setengah mati menahan rasa malu sejak tadi. Saking senangnya dengan kalung pemberian Myoui, dirinya sampai tidak sadar jika gaun yang ia kenakan saat ini sangat-sangat kekurangan bahan. Yah, memang hanya punggungnya saja yang terbuka, tapi tetap saja! Dirinya bukan Maura yang menganggap indah gaun semacam ini.

Lucas menghampiri Rennaya dan membuat gestur seperti pangeran yang menyambut tangan sang putri. Rennaya terkekeh melihat itu. Dengan sebelah tangan menutup belahan dadanya yang terbuka, tangan yang satunya lagi ia gunakan untuk meladeni tingkah konyol adiknya.

"jangan ditutup Ren, 'itu' sangat membantu menambah kecantikanmu"
Rennaya melotot kearah Lucas. Sudah pandai merayu hah?

"jika kau ingin merayu, gunakan bahasa yang sopan. Merayulah secara elegan. Kau tampak seperti pria mesum. Dan jangan merayuku!"

"jangan terlalu kejam padaku, Ren. Nanti kualat dan justru malah jatuh cinta padaku"

"harusnya kau mengatakan itu pada Maura, adik kecilku." candaan Rennaya itu sungguh menyebalkan ditelinga Lucas. Pria itu memutar bola matanya keatas.

"bisakah langkah sok manis kalian dipercepat? Dan hentikan tingkah sok romantis kalian. Menjijikan!" suara Atthar menginterupsi percakapan antara Rennaya dan Lucas. Dengan langkah cepat dirinya berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan oleh supir keluarga Matthieu, meninggalkan Argus, Myoui, Lucas dan Rennaya yang menyusul dengan langkah pelan dibelakangnya.

Di halaman yang luas itu sudah terparkir 3 mobil yang akan digunakan mereka menuju ke gedung tempat acara berlangsung.
Mobil pertama dinaiki oleh Argus dan istrinya. Mobil kedua ditumpangi Atthar bersama Rennaya, dan mobil terakhir digunakan oleh Lucas seorang diri. Itu sudah menjadi formasi mereka setiap tahunnya.

Didalam mobil yang ditumpangi oleh Atthar dan Rennaya, atmosfer ketegangan antara kedua insan itu sangat jelas terasa. Bahkan sejak Rennaya memasuki pintu mobil itu, dirinya sudah disambut dengan tatapan tajam milik Atthar.

Meskipun begitu, Rennaya merasa tidak perlu khawatir pria itu akan menurunkannya lagi seperti waktu itu mengingat mobil ini beriringan dengan mobil yang ditumpangi dad dan mom mereka. Yah, kecuali Atthar berniat mencari masalah dengan dad.

My Family, My Enemy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang