Chapter 9. Tidak Lagi

404 25 2
                                    


FLASHBACK SELESAI.

Sepulangnya dari museum, Rennaya langsung menuju kamarnya tanpa menyapa siapapun yang berpapasan dengannya. Bahkan ketika Myoui menyuruhnya untuk makan, Rennaya hanya terus berjalan seperti tidak mendengar ucapan mommy nya itu.

Sementara disisi lain, Atthar yang tadi sempat saling bertatapan selama beberapa detik dengan Rennaya yang baru saja datang tampak tidak peduli dan terus menikmati makan malamnya.

Berbeda dengan Atthar, Lucas justru terus menatap heran punggung Rennaya yang berjallan menuju kamarnya bagaikan mayat hidup sampai punggung wanita itu menghilang karena terhalang dinding yang berada di dekat tangga.

Argus yang melihat kondisi Rennaya yang tiba-tiba berubah itu langsung menoleh ke arah salah satu putranya yang tampak tidak peduli dengan keadaan sekitarnya, Atthar.

"apa ada sesuatu yang terjadi selama kau bersamanya dikantor tadi?"

"tidak ada." Atthar yang merasa sebagai objek yang diberikan pertanyaan menjawab dengan seadanya sambil terus menyantap hidangan makan malamnya.

"berhentilah melukainya Atthar" ujar Argus dengan nada tegas yang sangat kentara disuaranya.

Tanpa diduga Atthar langsung menghentakkan sendok makannya membuat Lucas dan myoui otomatis menoleh kearahnya. Sedangkan Argus yang memang sedari tadi terus menatap tajam kearah Atthar tampak tidak terpengaruh dengan tindakan tiba-tiba putranya tersebut.

"mengapa selalu aku yang bersalah jika terjadi sesuatu terhadap wanita pembawa sial itu!?"

"ATTHAR!"

Teriakan Argus bagaikan angin lalu ditelinga Atthar. Tanpa mengatakan apapun Atthar segera pergi dari ruang makan itu menuju kearah kamarnya yang terletak di lantai dua.

***M***

Athar sedikit terkejut saat melihat Rennaya yang ternyata masih berdiri di balik tembok yang berada di dekat tangga. Ya, Rennaya memang sempat menghentikan langkahnya saat mendengar suara daddynya tadi.

Atthar memutuskan untuk tidak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya sebelum suara Rennaya terdengar.

"ternyata kau masih berhubungan dengan wanita itu, Atthar"

"bukan urusanmu."

'mengapa aku masih saja terluka karena dirinya? Apakah tiga tahun belum cukup membuatku benar-benar menghilangkan perasaanku terhadapnya?'

"aku ingin bertanya untuk terakhir kalinya" Rennaya menarik nafasnya pelan untuk meredakkan emosinya sebelum melanjutkan perkataannya.

"apakah selama 5 tahun kita bersama kau tidak sedikitpun memiliki perasaan terhadapku? Jangan bilang kalau kau benar-benar melakukan itu hanya untuk mengelabuiku, Athar!"

"sayangnya itulah kenyataanya. Seorang wabah sepertimu memang layak mendapatkan itu semua. Terima saja."

Setelah mengatakan itu Atthar kembali melanjutkan langkahnya. Meninggalkan Rennaya yang berusaha menahan air matanya agar tidak keluar kembali sebelum seseorang datang dan melihat dirinya dalam keadaan menyedihkan seperti saat ini. Ketika mendengar suara pintu kamar Atthar yang tertutup, Rennaya pun menaiki tangga untuk masuk ke dalam kamarnya.

Dirinya sengaja menunggu Atthar masuk kedalam kamarnya karena tidak ingin lagi bertemu dengan pria itu. Sudah cukup perasaannya terluka hari ini.

'tidak lagi' benak Rennaya.





***Tbc***

My Family, My Enemy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang