Chapter 1. Kedatanganku

966 44 1
                                    

20 tahun kemudian...

San Francisco Museum of Modern Art, AS
12 Jan 2023

Seorang gadis tak hentinya menatap sebuah bingkai besar yang terpajang didinding ruangan bernuansa putih itu dengan tatapan sendunya.

Meskipun banyak karya seni lainnya yang dapat dilihat oleh mata abu-abunya, namun ia merasa lebih tertarik menatap satu objek yang melukiskan sketsa dua pasangan yang terlihat tersenyum bahagia menghadap kearah siapapun yang melihatnya.

Lukisan itu terlihat berbeda dari lukisan lainnya. Dibawah lukisan itu, terdapat tulisan,

'feb, 14.2020'

Yang menandakan tanggal sang pelukis melukis gambar tersebut. Tidak ada yang tahu mengapa lukisan itu menjadi lukisan terakhir sang pelukis.

Terlalu sibuk dengan pemikirannya, orang-orang yang berlalu lalang disekitarnya pun tidak dihiraukannya, sebelum suara seseorang yang menginterupsi dan mengembalikan kesadarannya.

"Ren" Rennaya yang sedari tadi hanya menatap sendu lukisan itu seketika menolehkan kepalanya saat merasa seseorang memanggil namanya. Melihat siapa yang memanggilnya, Rennaya langsung tersenyum senang dan memeluk orang tersebut.

"Oh aku sangat merindukanmu adik kecilku" seru Rennaya yang hanya dibalas dengan tatapan datar oleh orang itu. Ia melepas pelukan Ren dengan mendorong pelan bahu wanita itu.

"Aku bukan adik kecilmu lagi. Kau lihat? Aku sudah sangat dewasa sekarang" ucap Lucas dengan mencoba menatap serius kearah Rennaya.

Rennaya menaikkan kedua alisnya dan melepaskan pelukannya. Ia menatap Lucas lama kemudian mencubit pipi Lucas.

"hei kau ini masih 19 tahun. Dasar bocah!" Lucas yang pipinya dicubit oleh kakak angkatnya ini hanya bisa mengerang kesakitan.

Ia mencoba melepaskan tangan kakaknya yang sepertinya enggan menjauhkan tangannya dari pipinya. Sedangkan kakaknya hanya tertawa melihat adik angkatnya itu kesakitan.

"baiklah terserah kau. Iya aku masih 19 tahun. Kau puas?" Rennaya yang mendengar ucapan pasrah Lucas kemudian melepaskan cubitannya dan memeluk kembali lucas.

"sangat puas adikku yang tampan" Lucas menaikkan satu alisnya keatas mendengar perkataan kakaknya dan tersenyum jahil sebelum mengatakan sesuatu yang membuat Rennaya terdiam sejenak.

"kau baru sadar aku tampan? Lalu sekarang apakah kau akan menerima pernyataan cintaku 3 tahun lalu?"

Rennaya segera mengontrol ekspresi wajahnya yang cukup terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh adik angkat yang sudah ia anggap seperti adik kandung nya sendiri.

Rennaya mencoba untuk mencari kata-kata untuk membalas perkataan Lucas dengan nada santai. Sungguh ia tidak menyukai pembahasan yang satu ini. Walaupun Lucas mugkin mengatakannya dengan nada bercanda tetapi ia tahu Lucas menyimpan sedikit keseriusan dari perkataannya itu.

"bocah seusiamu jangan dulu memikirkan cinta. Itu ilegal! Dan lagi, pernyataan citamu 3 tahun lalu itu tidak layak kau sebut sebagai pernyataan cinta. Bayangkan saja, mana ada bocah 16 tahun menyatakan cinta kepada wanita berusia 22 tahun" ucap Rennaya.

Lucas menaikkan kedua alisnya kemudian mendekati Rennaya dan memeluknya. Ah, ia sangat merindukan Rennaya. Ya Rennaya. Ia sebenarnya tidak pernah sudi menyebut Ren sebagai kakaknya. Karena sejak dulu hingga sekarang, ia hanya melihat Ren sebagai seorang wanita.

Mungkin pernyataan cintanya beberapa tahun yang lalu hanya dianggap Ren sebagai angin lalu. Tapi tidak baginya.

Lucas mendekati telinga Ren lalu berbisik padanya.

"kalau begitu, haruskah aku menyatakan cintaku lagi jika nanti aku berusia 20 tahun? Tapi kau janji harus menerimaku saat itu juga" Ren terdiam sejenak. Ia tahu tidak ada kata menyerah dalam kamus adiknya ini. Tapi ia juga tahu ini bukanlah sesuatu yang baik apabila tidak ia hentikan segera.

"Lucas, aku lapar" Lucas tahu, saat Ren menyebut namanya itu berarti Ren tidak ingin dibantah.

Lucas menghela nafasnya pelan.

"baiklah. Kalau begitu kita pulang sekarang."

***M***


At Matthieus' Mansion

"Rennaya!" Ren dan Lucas baru saja masuk kedalam mansion dan langsung disambut oleh teriakan mommy mereka. Myoui.

Myoui berlari dan memeluk Rennaya, anak gadis yang sudah sangat dirindukannya setelah 3 tahun memutuskan untuk pergi ke LA dalam rangka melanjutkan S2 nya disana. Rennaya pun membalas pelukan Myoui dengan tidak kalah eratnya. 'oh, aku sangat merindukan pelukan mu, mom'

Ren kemudian memperhatikan wajah sang ibu yang semakin hari semakin memperlohatkan keriput halus diwajahnya, walaupun tetap saja kecantikannya tetap terpancar seberapa banyak pun keriput halus yang mencoba menutupi kecantikannya itu. Selain itu, Myoui menjadi yang paling menonjol dirumah ini karena dia berbeda dengan orang barat kebanyakan. Wajar saja, ia adalah orang Jepang yang kemudian dipersunting oleh daddy angkatnya yang merupakan orang Amerika dan menghasilkan anak anak yang tam-

"kenapa kau kembali?" ucap seseorang yang baru saja datang dan menginterupsi kegiatan mereka dengan tatapan tajamnya kearah satu objek.

Ya, objek yang sangat ia benci. Sampai kapanpun.

***Tbc***

SeeYaa!CoraLetha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SeeYaa!
CoraLetha.

My Family, My Enemy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang