Bunga Tulip melambangkan pernyataan cinta, kepedulian, kemewahan, semangat tinggi, persahabatan dan..
Permohonan maaf.
-MK-
***
Seorang wanita terlihat berjalan bak model yang berlenggak lenggok di atas catwalk. Meskipun tidak memakai gaun yang feminim dan tetap setia pada celananya tetapi tak menyurutkan kecantikannya sedikitpun. Dia tetap mempesona bagi siapapun yang melihatnya. Mata bulat dan bibir yang penuh serta rambut panjang dan kaki jenjangnya sukses mengalihkan perhatian semua pelayan seketika tertuju padanya.
Siang ini Rennaya berencana untuk bertemu Maura, mengingat dia masih memiliki hutang terhadap sahabatnya itu. Senyumnya sejak tadi tak surut dari wajah cantinya. Hal itu sejalan dengan pikirannya yang sedang positif hari ini. Ya, meskipun sedikit dipaksakan.
Tapi itulah dia, jika saja beberapa hari belakangan masalah tidak datang secara beruntun, sebenarnya dia adalah sosok yang selalu berpikir positif.
Tapi belum saja dirinya sampai dihalaman mansion, Maura lebih dulu datang menemuinya. Hal itu membuat Rennaya sedikit terkejut mengingat dirinya sudah bersiap sedemikian rupa untuk bertemu sahabatnya itu. Sedikit menjengkelkan sebenarnya, padahal dia sudah membayangkan akan mengendarai mobilnya kembali dengan style kerennya hari ini.
"Hai kak Renna!"
" 'Kak Renna'? Ada angin apa kau memanggilku seperti itu?"
"apa kau tidak lihat ada angin tornado dibelakangku?"
"apa kau sedang membicarakan adegan film sekarang?" sindiran Rennaya dengan nada datarnya itu membuat Maura tak bisa menahan tawanya.
"Aku hanya mencoba saja. Dan mulutku langsung kebas setelah memanggilmu seperti itu" lanjut Maura.
"Telingaku juga langsung berdengung setelah mendengarnya"
"Kau mau kemana?" tanya Maura tiba-tiba yang baru menyadari penampilan Rennaya.
"tadinya aku akan kerumahmu tapi kau sudah disini"
"tidak usah kerumahku. Aku sedang tidak ingin bertemu ayah"
Maura masuk lebih dulu kedalam Mansion disusul oleh Rennaya. Mungkin terkesan tidak sopan tapi bagi Maura itu sudah biasa. Toh, dirinya sudah familiar di Mansion ini.
"kenapa lagi? Paman memblokir rekening mu?"
Maura menggeleng dan menggoyangkan jari telunjuknya seperti mengisyaratkan 'tidak'.
"kau masih marah karena ayahmu 'mengambil'ku waktu itu?
"itu kekanakan sekali, Renna"
"Lalu apa?"
"Sesuatu yang mampu membuatku menjadi terpuruk"
Rennaya menghentikan langkahnya sebelum masuk kembali kedalam kamar yang hanya berjarak kurang dari satu meter lagi dihadapannya.
"Benarkah? Apa paman menjodohkan mu dengan Lucas?"
Sekarang Maura lah yang menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan memukul lengan Rennaya.
"Bukan itu! Kalau itu bukan terpuruk lagi tapi bahkan bisa gila mendadak"
"Jangan begitu Maura, ada pepatah yang bilang orang biasanya berjodoh dengan musuhnya, karena benci dan cinta itu beda tipis."
"kalau begitu kau juga akan berjodoh dengan Atthar kan?"
Rennaya terdiam sesaat.
"konyol. Aku dan dia bersaudara. Mana mungkin"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family, My Enemy [END]
RomansaRennaya Lourainne Abelard diadopsi oleh keluarga Matthieu beberapa saat setelah ayahnya meninggal akibat kecelakaan tunggal. Meskipun berstatus adopsi, namun kasih sayang yang diberikan oleh orangtua angkatnya mampu membuatnya merasa seperti berada...