23

7.3K 234 2
                                    

Seperti yang mereka rencana kan kemarin. Rena mulai hari ini diacuhkan dan tidak dipedulihan oleh mereka semua, sampai-sampai Rena bingung apa salah dia ke mereka semua.

"Sell?"panggil Rena. Sella hanya diam tanpa menjawab panggilan Rena.

"Bell? "Panggil Rena pada Bella tapi, Bella juga sama dengan Sella yang hanya diam tanpa menyahut.

"Sen? " Arsen pun sama hanya diam tanpa menjawab panggilan Rena, sebaliknya dengan Dava, Bryan,Kaka,Rangga.

"Bang? "Panggil Rena pada Vino.

"..."vino hanya diam.

"Guys gue nggak lagi ultah loh, lo pada kenapa gue panggil nggak ada satu pun yang jawab pangilan gue? Gue pernah ada salah sama lo semua? Sehingga lo nganggep gue nggak ada disini? "Tanya Rena panjang lebar.

"Pergi yuk, pindah tempat "ajak Arsen lalu mereka semua pergi meninggalkan Rena sendirian dan tanpa ada yang menjawab pertanyaan Rena tadi.

"Kasian juga anjirr"ucap Bryan sambil berjalan menjauhi Rena.

"Mau gimana lagi? Drama-drama dah"balas Vino malas.

"Huhh"suara buang nafas Bella yang sangat berat.

"Kenapa lo? "Tanya Sella.

"Kasian gue lihatnya, noh liat dia duduk ngelamun,mungkin lagi mikir salah dia apa sama kita-kita sampai kita bersikap kayak gitu sama dia"ucap Bella sambil sesekali melihat Rena.

"Ya mau gimana lagi? "Balas Arsen.

"Nggak papa, sekali-kali juga, nggak sehari-hari kan"balas Arsen.

"Yaudah ikut aja dah gue"

Setelah itu mereka semua menuju lapangan basket untuk bermain basket dan duduk bersama sambil bercerita. Dan tanpa sengaja Rena lewat didekat koridor dekat lapangan basket dan Rena melihat sahabat-sahabatnya sedang tertawa dan bercanda ingin rasanya ia ikut tapi, ia terpikir oleh sifat sahabat+abangnya yang mengganggap nya tidak ada. Dengan langkah berat Rena berjalan menuju kantin sendirian.

"Salah gue apa ya? "Gumam Rena disalah satu meja kantin.

"Loh, mbak Rena teman-temannya pada kemana? "Tanya salah satu pemilik kantin yang sudah kenal dengan Rena.

"Pada sibuk sama urusannya mbak, jadinya saya sendirian disini, kasihan banget ya saya mbak"ucap Rena sambil tersenyum.

"Kasian banget sih mbak, semoga aja urusan teman-teman mbak cepet selesai ya, biar mbak Rena nggak sendirian lagi"ucap pemilik kantin tersebut.

"Iya, mbak"balas Rena.

"Yaudah saya kembali kerja dulu yang mbak"

"Oh, iya mbak silahkan"

"Cacing-cacing diperut ambil semua nutrisi tapi nggak perlu takut ada mbak kantin.. "Nyanyian Bryan.

"Ngomong aja cacing lo minta makan Yan"sindir Bella.

"Hehe,iya,kamu tau aja"ucap Bryan sambil nyengir.

"Heran gue sama lo,badan kecil,makan banyak nggak gemuk-gemuk. Apa jangan-jangan setiap lo makan tuh nasinya nggak jadi daging tapi jadi cacing,makannya lo kurus mulu! Orang yang makan bukan lo,tapi cacing lo!"ejek Dava.

"Lo tuh kalau ngomong sukanya lo tancep-tancepin sampai dihati ya?!"jawab Bryan.

"Gue emang gitu orangnya,nggak suka basa-basi langsung menusuk dihati"ucap Dava sok.

Setelah itu mereka semua berjalan menuju kantin, dan kebetulan lagi Rena masih ada disana dengan tatapan melamun.

"Drama lagi"seru Kaka pelan.

Bad Boys And TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang