32

7.5K 214 13
                                    

"Rena berangkat kapan ya? Bodoh!  Kenapa gue gak nanya tadi!!. Bodoh!!  Arsen lo bodoh!! "Teriak Arsen didalam mobilnya sambil sesekali ia memukul stir mobilnya.

"Eh-eh kenapa? "Kaget Reni saat Rena memasuki rumah dengan keadaan menangis.

"Aku mau berangkat ke Amerika sekarang juga"ucap Rena.

"Sekarang juga? Kenapa bukannya nanti malam ya? "

"Nggak, aku maunya sekarang. Kalau nggak ada tiket aku telfon opa suruh jemput! "Kekeh Rena.

"Ok. Mama hubungin dulu pihak bandara nya"ucap Reni yang diangguki Rena.

"Gimana? "Tanya Rena setelah maminya selesai menelepon.

"Ada. "

"Ok,aku berangkat sekarang"ucap Rena.

"Bella sama Sella nggak dikasih tau dulu?"

"Nanti aku telfon"

"Oke. Vino anterin adeknya ke bandara"teriak Reni.

"Ngapain bukannya take off nya nanti malam ya?"jawab Vino.

"Udah ganti jadwal penerbangan"

"Kenapa?"

"Tanya noh"ucap Maminya sambil mengarahkan dagunya ke Rena.

"Kenapa?"

"Nggak papa ayo lah!"kesal Rena sambil menyeret kopernya yang sedari tadi sudah di ruang tamu.

"Bentar"

"Mi,Rena pamit ya. Mami baik-baik disini jaga kesehatan,kalau mama kesepian Bella atau Sella suruh main aja kesini biar Mami nggak kesepian lagi"pamit Rena.

"Kamu juga baik-baik disana. Jangan sampai kecapekan. Belajar yang bener kejar cita-cita kamu yang katanya mau jadi Arsitek terkenal. Jangan macam-macam disana itu negeri orang"pesan Maminya.

"Iya Mami kuh.."ucap Rena mencium pipi dahi maminya dan yang terakhir adalah punggung tangan Maminya agar ia selalu senantiasa mendapat restu dari Maminya.

"Mami mau ikut?"tawar Vino.

"Iya,nganter Rena ke bandara dan melihat Rena untuk terakhir kalinya sebelum pergi jauh dan nggak pulang"ucap Reni dan setetes air bening menetes dipipinya.

"Mami..Rena bakal pulang tapi dalam waktu yang lumayan lama."ralat Rena.

"Iya"

"Yuk"ajak Vino.

"Bentar" "bi,Pak Rena berangkat dulu ya. Doain yang terbaik untuk Rena ya biar bisa menjadi orang yang sukses"pamit Rena pada pembantu dan supirnya.

"Sial! Kenapa harus macet siih!!"kesal Arsen memukul setir mobilnya.

"Pasti non,pasti bibi doain yang terbaik untuk non Rena"ucap pembantunya.

"Iya non saya juga doain yang terbaik untuk non Rena selalu"ucap supirnya.

"Makasih Bi,Pak. Rena berangkat dulu ya"pamit Rena menyalami pembatu dan supirnya.

"Bi,jaga rumah ya saya mau nganter Rena"pesan Reni pada pembantunya.

"Iya bu"

"Udah?"tanya Vino.

"Udah yuk"

"Bang ke makam dulu ya"pinta Rena

"Iya"

"Papi,Rena mau lanjutin pendidikan di Amerika Rena minta doa restu Papi semoga aja Rena menjadi anak yang baik dan sukses disana ya Pi. Rena berangkat dulu "pamit Rena sambil mengusap batu nisan yang bertuliskan nama Papinya.

Bad Boys And TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang