17

9.3K 293 8
                                    

Tiba-tiba.

Jeduarrrrr.....

"Wadau, udah dibilangin jangan ngebut-ngebut juga!!! Jadi gini kan kita nabrak pohon!!! "Marah Vino pada Rena karena gara-gara Rena kepala Vino kejedot dasbor mobil.

"Bang, kepala gue pusing "adu Rena dengan suara serak dan hampir habis.

"Dek? "Panggil Vino sambil mengangkat kepala Rena yang menempel disetir kemudi.

"Astagfirullah, dek kepala lo berdarah"teriak Vino heboh.

Dan setelah itu Vino memindahkan Rena ke bangku penumpang.

"Bang"panggil Rena lagi dengan lemas.

"Rena, lo pasti kuat jangan tutup mata dulu! "Perintah Vino.

"Bang, kepala gue sakit banget dan gue pusing, tolong bang"ucap Rena lemas.

"Rena, gue tau kepala lo berdarah tapi tunggu dulu, bentar lagi"ucap Vino cemas sambil menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi walaupun mobilnya bagian depan sudah penyok semua.

"Gue udah nggak kuat bang"ucap Rena dan dengan perlahan matanya mulai menutup.

"Rena, jangan nutup dulu matanya"teriak Vino sambil menggoncang tubuh Rena dari samping.

Dan dengan kecepatan tinggi akhirnya Vino sampai dirumah sakit terdekat.

Dan tidak menunggu lama lagi Vino langsung mengangkat Rena ala bridal style, menuju UGD.

"Sus, tolong adik saya segera "ucap Vino pada salah satu suster.

"Baik, masnya bisa tunggu diluar saja"ucap Suster itu lalu mendorong brangkas Rena masuk.

"Gue harus telpon siapa dulu?"Bingung Vino. "Mami atau papi? Mami aja deh"Tambahnya.

"Hallo,Asalamualaikum, mami Rena masuk rumah sakit, mami bisa nggak langsung kesini"ucap Vino dalam telpon tanpa jeda.

"Kok, bisa? Ok, mami kesitu langsung"ucap Mami Vino.

Tut.. Tut... Sambungan telpon pun terputus.

"Arkhhh, sial, gue nggak bisa jaga Rena, gue nggak becus jadi kakak, gue nggak pantes jadi kakak Rena, Rena maafin gue, gue bodoh seharusnya gue nggak ngebolehin lo mengemudi disaat lo sedang emosi!!! gue BODOH, BODOH, BODOH"marah Vino pada dirinya sendiri sambil memukuli tembok, sampai-sampai tangannya merah dan siap mengeluarkan darah.

"Vino, apa yang kamu lakuin? "Teriak Reni yang melihat Vino memukul tembok.

"Mami"kaget Vino.

"Apa yang kamu lakuin? "Tanya maminya lagi.

"Mi, Vino nggak bisa jaga Rena,Vino nggak bisa jadi kakak yang baik, Vino bodoh mi, Vino nggak pantes jadi kakak Rena"ucap Vino sambil memeluk maminya dan tanpa sadar air matanya keluar tanpa se ijinnya.

"Husst, kamu ngomong apa sih, siapa yang bilang kamu nggak bisa jaga Rena, dan siapa juga yang bilang kalau kamu nggak pantes jadi kakak Rena?"ucap Reni menenangkan Vino yang sudah menangis dipelukan Reni.

"Tapi, mi kalau Vino becus jaga Rena pasti Rena nggak akan ada disini"ucap Vino lagi.

"Dengar kata mami, kalau kamu nyalahin kamu terus kamu bisa bikin Rena nggak sakit lagi? Nggak? "Ucap Reni sambil menghapus air mata Vino.

"Tapi mi.. "Ucap Vino.

"Nggak ada tapi-tapian mami nggak suka kalau kamu nyalahin diri kamu sendiri Rena pasti sembuh tenang aja"ucap Reni menenangkan.

Bad Boys And TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang