"Iya aku pernah suka sama sahabat kamu sebelum kamu datang, namun semua rasa untuk dia tergantikan oleh datangnya kamu, tapi kenapa rasa buat dia datang lagi?" -Naila Verinda Arguna
"Aku ga papa kamu suka sama sahabat aku, bahagia kamu bahagia aku j...
Aku salah selama ini, mengorbankan perasaan orang lain hanya untuk memperjuangkan kamu. Sedangkan kamu? menganggap aku ada saja tidak pernah.
Naila baru saja keluar dari kamar mandi sekolahnya. Ketika ia ingin kembali ke kelasnya, ia melihat Reza sedang berlari-lari mengelilingi lapangan sekolahnya itu dengan keringat yang bercucuran dari wajahnya. Naila memperhatian setiap gerak-gerik cowo itu. Sesekali Naila melihat Reza mengusap dahinya membuat Nailamenelan saliva-nya. Naila pun seperti mendapatkan pencerahan yang membuat ia berbalik arah menuju kantin.
Naila kembali ke lapangan dengan sebotol air mineral yang baru saja ia beli. Tujuannya adalah ingin memberikan air mineral itu untuk Raffa. Ia pun memberanikan dirinya untuk mendekati Reza dengan senyuman yang merekah.
"Nih, diminum dulu." Naila menyodorkan air mineral itu dengan senyum tipisnya.
"Gak usah, gua ga aus." Reza kembali berlari mengelilingi lapangan. Dan lagi-lagi sikap dingin Reza itu membuat Naila berdiri mematung ditempatnya.
Naila tersenyum miris, betapa bodohnya dia meninggalkan Dimas hanya untuk memperjuangkan rasanya kepada Reza yang tidak menganggapnya sama sekali. Naila merutuki dirinya, mungkin ini balasan untuknya karna telah memutuskan hubungannya sepihak dengan Dimas disaat Dimas sedang sayang-sayangnya.
Reza melihat punggung Naila yang lama-lama menjauh itu. Reza menyesal telah berkata seperti itu kepada Naila. Tujuan dia hanya menghilangkan rasanya kepada Naila. Namun, bukan berarti ia harus bersikap dingin kepada Naila.
"Ahh, bego banget gua." Reza mengacak rambutnya frustasi.
✨✨✨
Hari ini Reza dan teman-temannya ada latihan basket sepulang sekolahnya. Dan kini mereka tengah bersiap-siap. Reza mengedarkan pandangannya dan melihat gadis yang ia cari sedang berjalan ke arah gerbang sekolah. ia pun berlari mengejar gadis itu. Reza ingin meminta maaf kepada Naila. Dan sekarang Reza sudah berhasil menjajarkan posisinya dengan Naila dan membuat Naila menyergitbingung.
"Kenapa? mau jutek lagi di depan gua?" Tanya Naila ketus.
"Hmm enggak, gua mau minta maaf." Ucap Reza sedikit ragu
"Maaf bapak moyang lo?! gua udah bela-belain bawain lo minuman terus lo tolak gitu aja. Sekarang lo bilang minta maaf?" Ucapan Naila membuat Reza terkejut. "Dasar cowo gak tau diri!" Tambah Naila.
Reza sama sekali tidak menyangka akan mendapat ucapan seperti itu dari Naila.
"Yaudah kalo lo gak mau maafin gua. gak masalah buat gua. yang penting gua udah minta maaf." Ucap Reza. Walaupun Reza berkata seperti itu. Tetapi Reza tetap saja tidak bisa kesal apalagi marah dengan gadis dihadapannya itu. Naila melipat kedua tangannya di depan dada. Membuat Reza gemas dengan tingkah Naila jika sedang marah-marah. Naila segera meninggalkan Reza begitu saja. Reza menarik sedikit kedua ujung bibirnya melihat tingkah Naila.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ngemper.
❤️8.975 💬 250 comments
tyasdirga akhhhhhhhh❤️❤️❤️
gittaadista meleleh😩😩❤️❤️
wulandariii makannya apa sih? ganteng gilaaaa😍😍
hanistaadyah alig alig alig❤️❤️❤️
raffasteff kembaran gua emang gantengnya gak jauh beda sama gua
dimasbeihersn ngemper bgt masnya
maudyfaa ngemper aja ganteng
kevinjw photo by?😌
aureliaoliv cek line bisa kali
Naila tidak suka melihat comment Aurel di foto Reza. Itu tandanya Aurel sedang chatting dengan Reza.
"Ih ngapain sih nih cewe minta Reza cek linenya segala? emang lo siapanya?" Ucap Naila bermonolog. Lalu ia terdiam "Emang gua juga siapanya Reza?"
Naila memutuskan untuk menonton televisi di ruang tamunya. Tetapi ia mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya. Tanpa berpikir lama ia pun segera membukakan pintu rumahnya itu.
"Hai." Sapa seseorang dihadapan Naila saat ini. Sontak membuat Naila tersentak.
"Dimas?," Naila menyergitkan dahinya. "Lo ngapain ke sini?"
"Mau ngajak lo jalan." Ucap Dimas dengan senyum tipisnya.
"Hmm, Sorry gua gak bisa." Tolak Naila halus.
"Gua mohon. Kali ini aja." Ucap Dimas dengan lembut. Naila menghela nafasnya lalu mengangguk.
"Gua mau ganti baju dulu. lo masuk aja." Naila melangkah ke kamarnya meninggalkan Dimas yang sudah duduk di sofa ruang tamunya.
Setelah beberapa menit. Naila kembali menemui Dimas dengan pakaian yang sudah ia ganti. Naila mengikat kuda rambutnya, ia mengenakan kaus hitam polos yang dipadukan dengan cardigan berwarna coklat dan mengenakan celana jins biru tua, serta sneakers berwarna abu-abu. tak lupa ia membawa sling-bag berwarna hitam. Dimas terpana melihat penampilan sederhana namun cantik dari Naila.
"Yuk." Naila menyadarkan lamunan Dimas.
Dimas pun mengangguk dan mengenggam tangan Naila. Namun ditepis lembut oleh Naila.
✨✨✨
Ketika berada di dalam mobil milik Dimas. Naila dan juga Dimas tanpak sibuk dengan pikiran masing-masing. Dimas yang fokus kepada jalan didepanya dan Naila yang fokus melihat kearah jendela disampingnya.
Hening.
Lagi-lagi itulah suasana yang tercipta diantara keduanya. Sampai akhirnya Dimas membuka suaranya.
"Nai."
"Hm."
"Kangen." Ucapan Dimas itu sontak membuat Naila menoleh ke arah Dimas.
"Gua kangen lo." Dimas memperjelas perkataannya.
Naila bingung harus menjawab apa. Ia memutuskan untuk mengalihkan pandangannya tanpa menjawab perkataan Dimas.