Hai. Kamu. Iya kamu.
Perkenalkan aku.
Seorang gadis yang mungkin saja tidak pernah kau hiraukan kehadirannya.
Aku ingin bercerita sedikit mengenai kita.
Kita? Ada apa dengan kita?Kita tidak ada apa-apa. Tapi izinkan aku mengajukan beberapa pertanyaan untukmu.
Apa sesulit ini mengapai mu?
Apa kau tidak berniat menengok ke arah ku beberapa detik saja?
Kita itu apa? (Ah untuk pertanyaan ini biar aku yang jawab) Kita seperti Matahari dan Bulan. Seperti minyak dan air.Berkali-kali aku mengkhianti hatiku untuk berhenti. Aku suka dan aku benci keadaan seperti ini.
Tetapi. Kita punya satu kesamaan.
Yaitu sama-sama sedang memperjuangkan hati seseorang.
Aku yang memperjuangkan kamu,
dan kamu yang memperjuangkan dia.Dia.
Aku iri dengan dia.
Dia begitu sempurna bagimu.
Dia yang kini bersamamu.
Dia yang bisa berbagi cerita dengan mu.
Dia yang dengan bebas menghampiri mu.
Ah,
Aku ingin bisa seperti dia.
Apa aku bisa?Aku harus melupakan kamu. Lucu sekali, aku harus melupakan seseorang yang bahkan tidak pernah aku miliki.
Masih bisa kah aku bersemayam dihatimu? meski ada dia yang lebih sempurna.
Ini takdir bukan?
Disini takdir menyatakan jika aku bukan untukmu.
Tapi aku masih berharap ini bukan takdir. Karna aku masih menginginkan kamu menjadi milikku.Nyatanya, aku masih saja betah dengan keadaan menahan cemburu ini. Aku masih asik bermain-main dengan perasaan cemburu ini.
Mau kah menoleh kearah ku sebentar saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Hurt
Teen Fiction"Iya aku pernah suka sama sahabat kamu sebelum kamu datang, namun semua rasa untuk dia tergantikan oleh datangnya kamu, tapi kenapa rasa buat dia datang lagi?" -Naila Verinda Arguna "Aku ga papa kamu suka sama sahabat aku, bahagia kamu bahagia aku j...