Kini aku membuat pernyataan bahwa aku kembali mencintaimu.
"Gua minta lo sekarang jauhin Reza!" Bentak Aurel kepada Naila.
"Hak lo apa ngelarang-larang gua deket sama Reza?" Balas Naila.
"Udah berani ya lo sekarang hah?" Aurel maju satu langkah ke arah Naila dan membuat Naila memundurkan badannya.
"Gua calon tunangannya." Bentak Aurel.
"Baru calon belom tentu jadi." Ucap Naila dengan senyum yang meledek Aurel, lalu Naila pun mendorong bahu Aurel dan meninggalkannya.
Naila cukup bangga kepada dirinya sendiri yang sudah bersikap berani dihadapan Aurel.
Naila berjalan sendiri sepanjang koridor yang mengarah ke kelasnya. Suasana koridor tidak terlalu ramai hanya ada beberapa murid.
Tiba-tiba Naila merasakan ada yang menyamakan langkahnya, Ia pun menoleh dan mendapati Reza tengah memperhatikannya.
"Kenapa?" Tanya Naila sambil memberhentikan langkahnya.
Reza pun ikut memberhentikan langkahnya dan menatap Naila lekat-lekat.
"Lo yang kenapa?" Reza menatap Naila dengan tatapan dinginnya.
"Dih gak jelas lo." Ucap Naila yang hendak melanjutkan langkahnya namun ditahan oleh Reza.
"Lo abis ketemu Aurel kan? Dia bilang apa?" Kini Reza benar-benar menatap dalam Naila membuat Naila tak berkutik sedikit pun.
"Emm-sakit Za lepasin." Naila malah mengalihkan pembicaraan dengan cara berusaha melepaskan tangannya dari tangan Reza.
"Jawab gua dulu Naila Verinda Arguna." Ucap Reza lembut. Naila sangat suka ketika Reza menyebutkan nama lengkapnya.
"Dia ngancem gua." Jawab Naila.
Reza pun melepaskan tangannya, tidak ada ekspresi terkejut sedikit pun yang tergambar diwajah Reza.
"Lagi?" Reza tersenyum miring menatap Naila.
"Maksud lo?" Naila mengerutkan dahinya.
"Itu juga jadi alesan lo jauhin gua kan Nai." Ucap Reza.
Naila cukup tersentak mendengar perkataan Reza barusan.
"Lo—lo tau dari mana?"
"Gak penting gua tau dari mana," Reza meraih bahu Naila sehingga posisi mereka kini berhadap-hadapan.
"Mulai sekarang gua minta sama lo buat gak usah takut sama semua ancaman dari Aurel, Sekarang ada gua Nai, gua yang bakal jagain lo." Tambah Reza.
"I'm yours Naila Verinda Arguna."
Jantung Naila pun berdetak lebih kencang dari biasanya. Namun, ia tidak mau Reza mengetahuinya.
"Ih apaan sih lo? i'm yours i'm yours Lo nembak gua aja belom." Ucap Naila spontan.
"Oh jadi nunggu di tembak dulu nih?" Reza mulai menggoda Naila.
Naila yang baru sadar dengan ucapannya tadi pun malah merutuki dirinya sendiri.
"Gamau nanti gua mati." Jawab Naila asal.
"Bagus lah, cinta mati sama gua." Ucap Reza sambil tertawa melihat Naila yang semakin blushing.
"Blushing lo ketauan banget." Tambah Reza.
"Ih apaan sih siapa juga yang blushing?" Ucap Naila sambil menutupi kedua pipinya dan pergi mendahului Reza.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Hurt
Подростковая литература"Iya aku pernah suka sama sahabat kamu sebelum kamu datang, namun semua rasa untuk dia tergantikan oleh datangnya kamu, tapi kenapa rasa buat dia datang lagi?" -Naila Verinda Arguna "Aku ga papa kamu suka sama sahabat aku, bahagia kamu bahagia aku j...