Perfect Hurt - 14

786 17 0
                                    

Mungkinkah ku jadi pilihan hatimu?
Andai dirimu memilih hatiku. Kan ku serahkan cinta tulus dihatiku. Meski kau takkan pernah tau ketulusan hatiku ini. biarku simpan dalam mimpi.

Pagi ini, seperti biasa Naila berangkat ke sekolahnya. Namun saat ia tidak sengaja melihat ke arah jendelanya. Ia melihat ada motor sport yang terparkir di depan rumahnya. Tak ambil pusing ia pun segera turun ke ruang makan untuk sarapan.

"Reza?" Naila membulatkan matanya melihat Reza yang sedang makan bersama Mama-nya

Reza menatap Naila lalu tersenyum.

"Kamu lama banget sih Nai, ini buruan makan. Kasian Reza jadi nunggu lama." Ucap Mama Naila sambil memberikan piring yang berisi nasi goreng kepada Naila.

Naila pun makan dengan beribu-ribu pertanyaan di kepalanya. Bagaimana bisa ada Reza disini? Bagaimana mamanya bisa mempercayai Reza untuk makan bersama?
Sedangkan Reza yang juga sedang makan melirik Naila sambil menahan tawanya. Wajah bingung Naila sangat lucu.

Tak lama Naila dan Reza pun selesai makan dan langsung pamit kepada Mama Naila untuk berangkat ke sekolah.

"Hmm Za." Ucap Naila saat Reza sedang menaiki motornya. Reza menatap dalam Naila.

Damn!

Tatapan itu membuat Naila salah tingkah dan langsung membuang mukanya. Lagi-lagi tingkah Naila membuat Reza tersenyum.

"Kok lo bisa disini?" Ucap Naila setelah berhasil menetralkan detak jantung serta wajahnya.

"Ya bisa lah," Jawab Reza. "Ayo naik." Tambahnya lagi. Naila pun segera naik ke motor Reza.

"Kenapa lo gak bilang gua dulu semalem kalo mau jemput gua?" Naila melanjutkan pertanyaannya yang tertunda.

"Ya kalo cowok mau nembak cewek enggak harus bilang ke ceweknya dulu kan?" Ucap Reza santai membuat Naila membulatkan matanya.

"Mm-maksudnya?" Naila memastikan perkataan Reza sekali lagi.

"Ya gitu, bukan berarti kalo gua mau jemput li harus bilang lo dulu kan?" Jawab Reza.

Naila hanya diam, dia tidak sama sekali mengerti maksud perkataan Reza dan ia pun tak mau jika ia telanjur geer dengan perkataan Reza tadi.

✨✨✨

"Nai, gua duluan ya, mau ngasih tugas ini ke guru gua dulu." Ucap Reza kepada Naila saat mereka baru saja sampai di Parkiran Sekolah.
Naila hanya mengangguk lalu Reza berjalan menuju ruang guru, Sedangkan Naila jalan menuju kelasnya. Tiba-tiba tangan Naila ditarik oleh seseorang.

"Mulai sekarang lo jauhin Reza." Ucap orang itu.

Naila menyergitkan dahinya. "Kenapa?" Tanya Naila kepada orang itu.

"Reza bakalan jadi tunanggan gua." Ucapnya sontak membuat Naila membulatkan matanya.

"Hah?" Ucap Naila polos.

"Bego, gua bilang Reza bakalan jadi tunangan gua. Dan lo jangan pernah lagi deket-deket sama Reza. Gua masih ingetin lo secara baik-baik, kalo sampe lo nganggap ini hal yang sepele," Ucapan orang itu menggatung membuat Naila penasaran. "Lo bakalan nyesel." Tambah orang itu lalu pergi meninggalkan Naila yang hanya mematung.

Perfect HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang