Perfect Hurt - 29

601 14 0
                                    

Ternyata aku salah mengambil keputusan. Keputusan yang aku anggap benar ternyata salah. Dan aku menyesal telah memilih keputusan itu.

"Assalamuallaikum Tante, Rezanya ada?" Tanya Naila dengan gugup saat melihat pintu rumah Reza terbuka. Naila meyakini jika seorang yang berada didepannya ini adalah Mamanya Reza.

"Oh iya ada dibelakang, masuk aja dulu." Ucap Mamanya Reza mempersilahkan Naila untuk masuk.

Naila membalas dengan senyuman dan masuk ke dalam rumah Reza.

"Rezanya ada di deket kolam renang. Kamu kesana aja Tante tinggal dulu ya." Mamanya Reza mengakhiri kalimatnya dengan senyum yang sangat mirip dengan Reza.

Naila tampak berfikir sesaat. Ia takut jika ia salah bicara dengan Reza. Ia takut melihat respon dingin dari Reza. Tetapi dengan sekuat hati akhirnya ia memutuskan untuk membulatkan tekat dan menghampiri Reza.

Langkah Naila terhenti ketika matanya bertemu dengan Reza. Begitupun dengan Reza yang memberhentikan aktivitasnya. Tapi dua detik kemudian Reza memutuskan pandangannya dan berjalan acuh menuju Naila.

"Tau dari mana rumah gua?" Ucapnya Dingin membuat Naila cukup tersentak.

"Tadi nanya sama Raffa." Jawab Naila.

"Ngapain lo kesini?"

"Gua mau- mau jelasin." Ucap Naila ragu.

"Jelasin apa? Gua paling gak suka yang namanya dibohongin." Ucap Reza penuh penekanan.

Naila menelan ludahnya sendiri untuk menahan tangisannya.

"Gak usah nangis. Gua gak suka liat lo nangis depan gua." Ucap Reza yang masih saja berintonasi dingin.

"Mending lo sekarang pulang terus mikir kesalahan lo apa." Ucap Reza lagi lalu meninggalkan Naila begitu saja.

Sakit, Sesak.
Bukan hanya Naila saja yang merasakannya tetapi, Reza juga merasakannya. Ia tidak mengerti setan apa yang merasukinya sehingga dengan teganya ia berkata seperti itu kepada orang yang ia sayangi.

Tangis Naila pecah seketika. Naila tidak tahu apa yang kini harus ia lakukan selain menyesali semua sikapnya kepada Reza.

Apa semua perasaan Reza terhadap dirinya sudah hilang?
Apakah posisinya di sisi Reza sudah tergantikan?

✨✨✨

Naila menjatuhkan tubuhnya begitu saja diatas kasurnya. Setelah pulang dari rumah Reza ia terus-terusan untuk menahan tangisnya dan sekarang ia bebas menangis sejadi-jadinya.

Ia tidak peduli jika orang rumah mendengar tangisannya baginya menangis dapat membuat dirinya merasa tenang.

Kata-kata Reza tadi terus saja menjadi backsound tangisannya. Kata-kata yang menyakitkan itu masih saja terngiang-ngiang dipikirannya. Ia menyesal telah berusaha menghindar dari Reza padahal disini Reza tidak memiliki kesalahan apapun. Ini hanya ketakutan yang ia alami sendiri.

Kalau pun Naila bercerita kepada Reza, pasti Reza akan mendengarkan dan pastinya Reza akan menjaganya tetapi Naila malah memilih untuk menghindar dari Reza bahkan merahasiakan hal ini kepada sahabat-sahabatnya juga.

✨✨✨

Di langit yang sama, Reza diam seribu bahasa di balkon kamarnya. Ia terus saja menggingat kejadian tadi, rasa menyesal karna telah mengatakan hal yang mungkin membuat Naila terkejut atau bahkan tersakiti. Ia terus saja membuka roomchatnya dengan Naila. Reza sudah mengetikkan beberapa kata-kata permohonan maaf namun berkali-kali ia menghapusnya lalu membuatnya lagi dan menghapusnya lagi.

Reza menjadi sangat frustasi dengan keadaan seperti ini. Jujur ia ingin sekali menarik Naila ke genggamannya.

"Lo kenapa sih Nai." Lirih Reza.

Reza memperhatikan foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reza memperhatikan foto itu. Itu adalah foto mirror selfie milik Naila yang sempat gadis itu kirimkan untuk Reza beberapa minggu yang lalu. Reza rindu senyuman Naila. Senyuman yang selalu ia perlihatkan ketika sedang bersama dengan Reza.

"Mungkin gua belom bisa ngerti lo Nai, tapi izinin gua buat ngerti lo lebih jauh. Jangan terus-terusan ngindar dari gua Nai. Gua kangen lo." Lirih Reza yang tidak melepaskan pandangannya dari foto Naila itu.

Reza mengalihkan pandangannya melihat langit. Tidak ada satu pun bintang malam ini. Apa mungkin bintang enggan datang karena bintang juga tau jika hati Reza sedang hampa?

Perfect HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang