Perfect Hurt - 4

1.3K 44 1
                                    

Biarpun kamu bukan milikku lagi, biarkan rasa ini tetap aku miliki sampai rasa ini hilang dengan sendirinya.

"Lo ngapain sih tadi Nad?Tanya Rissa yang tidak habis pikir atas kelakuan sahabatnya tadi.

"Lo gak denger tadi dia neriakin kita udah kaya apaan tau? dikita kita budeg kali" Nadine melipat kedua tangannya di depan dada.

"Yailah cuma karna gitu doang?" Rissa benar-benar tak menyangka dengan kelakuan Nadine.

"Lo bikin malu gua sebagai temen lo tau gak sih?" Ucap Tasya yang juga ikut kesal atas kelakuan Nadine

Mereka berdebat sampai ke Kelas mereka, membuat Naila mengerutkan dahinya

"Kenapa?" Tanya Naila yang terus menampilkan wajah bingung dan penasarannya.

"Nih temen lo bikin keributan" Rissa meletakkan Batagor pesanan Naila di atas mejanya.

"Makasih, Eh keributan gimana?" Naila membuka batagor pesanannya itu sambil terus menatap ketiga sahabatnya meminta penjelasan.

"Tadi dia main jambak-jambakan sama Raffa" Ucap Tasya sambil membenarkan tasnya yang mau jatuh

"Hah? kok bisa?Naila terkejut mendengar perkataan Tasya

"Dia tadi nanya lo dimana, tapi sambil teriak-teriak gitu. gua kaget, emang dia kira kita-kita budeg apa?! segala ngatain gua pawang singa" Nadine menggebu-gebu menceritakan kekesalannya.

"Cuma gitu doang? Emang dasar lo pawang singa" Ucap Naila yang disertai tawa Rissa dan Tasya. Sedangkan Nadine menyenderkan badannya ke kursi

✨✨✨

Bel tanda pulang sudah berbunyi dan para murid-murid di SMA Garuda Indo pun berangsur-angsur pergi meninggalkan sekolah.

Dimas sudah menunggu Naila di depan kelas 11 IPA 1. Kelas Naila memang terlambat keluar dikarenakan adanya ulangan susulan. Dimas tampak gelisah menunggu Naila beda dari biasanya dimana ia selalu bahagia ketika menunggu Naila keluar dari kelasnya. Tiba-tiba Naila keluar kelas dan menyapanya dengan senyuman tipis

"Hai" Dimas tersenyum tipis kearah Naila dan begitu pun Naila

"Nai, Dim, gua sama Rissa balik duluan ya" Ucap Tasya dan kemudian ia melangkah pergi menuju parkiran sekolah diikuti Rissa dibelakangnya.

"Gua juga balik dulu ya" Nadine pun juga pamit kepada Naila dan Dimas

"Hati-hati ya kalian" Teriak Naila

Hening.

Dimas dan Naila memang jalan beriringan menuju parkiran. Tetapi, merasa malah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Begitu sampai di Parkiran. Naila memecahkan keheningan diantara dirinya dan Dimas.

"Mau kemana?" Tanya Naila

"Hmm Taman Kota" Ucap Dimas sambil memakai helm fullfacenya.

Naila langsung menaiki motor Dimas. dan motor Dimas pun segera mengarah ke Taman Kota.

Perfect HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang