Aku terlalu bodoh karna tidak mengakui perasaanku kepadamu. Sampai akhirnya aku tersadar bahwa aku tidak bisa menghilangkan perasaan ini. Justru perasaan ini selalu membesar setiap harinya.
Pagi ini Dimas melangkah menuju rooftop sekolahnya dengan wajah yang tidak bersahabat. Ia kesal dengan Reza karena sudah berusaha merebut Naila dari dirinya. Sesampainya Dimas di rooftop ia langsung menarik kerah baju Reza.
"Maksud lo apa?" Ucap Dimas kepada Reza dengan tatapan sinis.
"Apaan dah?" Reza masih menanggapi Dimas dengan santai.
Dimas melayangkan pukulannya pas di pipi Reza membuat rahang Reza sedikit mengeras. Reza dari tadi sudah menahan emosi untuk tidak melawan Dimas. Tetapi, Dimas tidak berhenti sama sekali memukuli Reza tanpa mendapatkan perlawanan sedikit pun dari Reza. Raffa dan Kevin terus saja berusaha melerai mereka berdua.
"Dim, sadar itu Reza temen kita." Ucap Raffa menarik bahu Dimas. Namun, Dimas malah mendorong Raffa keras membuat Raffa yang tidak siap dengan dorongan itu pun terjatuh. Raffa bangkit lagi dan kembali menarik Dimas dibantu oleh Kevin.
"LEPASIN DIMAS, BIARIN DIA PUKULIN GUA AMPE DIA PUAS." Teriak Reza.
"Gila lo mau mati hah?" Ucap Kevin menatap Reza dengan tatapan tidak percaya.
Dimas kembali memukul wajah Reza. Kini Kevin beralih untuk membantu Reza berdiri.
"BERHENTI." Teriakan itu membuat keempat cowok itu menoleh ke arah suara.
"Lo apa-apaan sih Dim?," Ya, Suara itu adalah suara Naila yang datang bersama sahabat-sahabatnya. "Lo mau dibilang apa disekolah ini? jagoan? iya?" Ucap Naila di depan wajah Dimas membuat Dimas menundukkan kepalanya.
Naila berlari ke arah Reza yang telah di bopong oleh Kevin. "Bawa Reza ke UKS." Perintah Naila yang langsung diangkukan oleh Kevin.
"Segitu pedulinya lo sama Reza dari pada sama gua yang udah lo sakitin." Ucap Dimas berbisik kepada Naila saat Naila melewati Dimas.
Naila menghiraukan perkataan Dimas tadi dan beranjak pergi ke UKS.
✨✨✨
Naila mengambil baskom yang telah diisi air. lalu ia mencelupkan sapu tangannya yang masih bersih ke dalam air tersebut untuk membersihkan luka di wajah Reza.
"Awww." Pekik Reza saat Naila menyentuh luka diujung bibirnya membuat Naila sedikit tersentak.
"Maaf." Ucap Naila lalu memperhalus gerakannya membersihkan luka Reza.
Kini di UKS hanya ada mereka berdua. Teman-teman Naila kembali ke kelas karna mereka ingin mengikuti pelajaran. Sedangkan Kevin ia ingin melihat keadaan Dimas dan juga Raffa.
"Sorry, gara-gara gua lo jadi bolos." Naila yang sedang menempelkan hansaplast di dahi Raffa mendadak memberhentikan aktivitasnya dan menatap dalam Reza tanpa menjawab perkataan Reza. Naila menjauhkan dirinya dari Reza karna ia takut Reza akan mendengar detakan jantungnya yang sangat kencang ini.
"Udah selesai," Naila memasukan kembali barang-barang yang tadi ia gunakan untuk membersihkan luka Reza ke tempatnya. "Gua mau balik ke kelas dulu." Naila membalikkan badannya beranjak pergi. Namun, Reza menahan tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/152352762-288-k647863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Hurt
Teen Fiction"Iya aku pernah suka sama sahabat kamu sebelum kamu datang, namun semua rasa untuk dia tergantikan oleh datangnya kamu, tapi kenapa rasa buat dia datang lagi?" -Naila Verinda Arguna "Aku ga papa kamu suka sama sahabat aku, bahagia kamu bahagia aku j...