Perfect Hurt - 21

731 15 0
                                    

Boleh kah aku menjadi rumah untuk mu? Menjadi tempat pulang dikala dirimu lelah, Tempat kamu berbagi segala suka dan duka. Tapi aku hanya lah rumah yang sederhana, tidak seperti dia si rumah yang megah. Namun satu hal yang perlu kamu sadari. Rumah yang megah belum tentu nyaman dibandingkan dengan rumah yang sederhana. Jadi mau kah kamu singgah dirumah ku?

"Udah siap?" Reza memperhatikan Naila yang tengah berjalan ke arahnya.

"Udah." Ucap Naila.

"Yang lain udah pada ngumpul dirumah Kevin." Reza pun masuk ke mobilnya dan diikuti Naila yang duduk di sebelahnya.

"Akhirnya liburan juga." Senyum Naila tidak luntur sejak tadi. Reza yang melihat itu pun ikut tersenyum.

Perjalanan dari rumah Naila menuju rumah Kevin memang tidak terlalu jauh.

Reza dan Naila segera keluar dari mobil dan mengarah ke gerombolan teman-temannya.

"Udah ngumpul semua?" Tanya Reza ketika sudah keluar dari mobilnya.

"Tinggal nunggu Dimas sama Rissa." Ucap Raffa.

"Rissa bareng Dimas kan?" Ucap Naila.

Raffa mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Naila.

Taklama sebuah mobil sport berhenti di depan perkarangan rumah Kevin.

"Ayo gece,gua males puter balik." Pekik Dimas tanpa keluar dari mobilnya.

Mereka pun segera memasuki mobil masing-masing.

"Eh Nad." Nadine menoleh kearah Raffa yang memanggilnya.

"Lo bareng gua kan?" Ucap Raffa.

"Iyalah, mau sama siapa lagi gua." Sahut Nadine.

"Bayar lo." Ledek Raffa.

"Najong." Ucap Nadine.

"Hahaha, buruan masuk." Ucap Raffa dan Nadine pun masuk ke mobil Raffa.

Di dalam Mobil Raffa terjadi kesunyian. Raffa fokus dengan jalan didepannya, sedangkan Nadine fokus dengan iphone-nya. Raffa yang tidak terlalu suka dengan keheningan pun akhirnya memulai percakapan.

"Di samping lo ada cogan jangan dianggurin aja." Ucap Raffa membuat Nadine menoleh kearah Raffa.

"Biarin, biar sekalian di lalerin." Sahut Nadine.

"Lo kira gua sampah apa di lalerin." Jawab Raffa dengan sewot. Sontak Nadine tertawa. Raffa yang tidak pernah melihat Nadine tertawa pun cukup tersentak.

"Gua kira lo gak bisa ketawa." Ucap Raffa.

"Enak aja lo." Nadine menetralnya wajahnya. Tak sadar jika Raffa melirik ke arahnya.

"Ih lucu." Ucap Raffa spontan ketika melihat perubahan ekspresi Nadine.

"Baru tau gua lucu?" Ucap Nadine.

"Kayak badut Dufan." Nadine cemberut membuat Raffa lagi-lagi tertawa.

"Gak lucu." Ucap Nadine sambil mengalihkan pandangannya kearah jendela.

Perfect HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang