Prolog

15.8K 697 19
                                    

Cahaya remang-remang tercipta di jalanan beraspal. Sebuah motor sport merah melaju cepat di tengah hujan yang deras

"Bi-sakah kita berhenti sebentar?" Seorang gadis berteriak dari balik punggung

"Apa?!" Teriak pria di depannya. Saking derasnya hujan guntur dan angin di malam itu membuat mereka tak dapat mendengar ucapan satu sama lain.

Suara mereka hilang bagai di telan kegelapan malam dan terendam gemuruhnya angin.

"Pe-lan-pe-lan sa-ja!" Teriak gadis itu

Tak ada respond dari si pria, dia tetap melajukan motornya. Keadaan jalan yang cukup sepi membuat ia dapat menyelip beberapa kendaraan lain

Tin.........!!!

Terdengar suara klakson saat motor berbelok di tikungan, si pria pun langsung mengerem secara mendadak. Tetapi na'as, ban motor itu tetap meluncur di aspal hitam karena hujan membuatnya licin.

"Bersiap!"  Seru si pria, si gadis hanya mengangguk mengerti. Dia pun membanting stang motor ke kiri. Si pria pun mengangguk mantap begitu juga gadisnya.

Dengan kecepatan lebih tinggi mereka langsung menuju ke arah pohon besar yang ada di pinggir jalan itu.

Slub....

Suara itu terdengar dan motor beserta pengendaranya pun menghilang.

Sedangkan sebuah mobil yang berusaha menghindari motor itu pun menabrak pohon besar yang juga ada di pinggir jalan.

Brak!!!

Bagasi mobil depan terbuka dan mengeluarkan asap, sedangkang si pengemudi pinsan dengan bercak darah di keningnya. Dan tiba-tiba mobil itu, ikut menghilang....

Hai guys, salam kenal. Ini cerita pertamaku, jadi aku bakalan sangat senang jika kalian tidak jadi silence reader

Jangan lupa vot-ment nya ya
Salam manis
-Nur Alviani

Magic Academy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang