🌝|Under the Night|🌝

1.5K 105 0
                                    

🌛🎑🌜

Langit malam gelap tanpa bintang.

Aziza melangkahkan kakinya perlahan. Pikirannya dipenuhi keraguan dan perasaan takut melandanya.

"Ya Allah tolong Aziza ya Allah. Aziza harus pulang, ... Nenek pasti khawatir. " gumam Aziza

"satu satunya cara kembali hanya dengan jalan kaki. Semoga masih ada angkutan umum, .. Lindungi Aziza ya Allah dari orang orang jahat dijalan."

"Bismillah..."

Aziza berjalan menuju jalan raya kota Seoul. Jantungnya tak mau mereda dalam berdetak. Ia merasa ketakutan yang luar biasa. Ia hanya seorang diri, bagaimana jika ia bertemu penjahat atau orang mabuk dijalan. Namun bagaimana lagi, ia tak punya pilihan.

Belum genap menempuh 5 meter, sebuah suara klakson mobil mengagetkannya.

tiinn

Aziza merasa suara itu ditujukan ke padanya. Ia pun menoleh ke sebelah kirinya. Sebuah mobil mewah berwarna berwarna putih tepat melaju sangat pelan disampingnya. Aziza mulai merasa aneh dengan mobil itu.

Dadanya semakin berguncang. Ia hanya bisa mengucap dalam hati, meminta perlindungan sang Ilahi.

Tin tin tin

"Astagfirullah hal adzim"

Aziza yang merasa takut mempercepat langkahnya. Andai Aziza memiliki indra pendengaran yang tajam, pasti ia bisa mendengar suara seseorang sedang terkekeh.

tinnnnn.....

Aziza enggan menoleh. Pasti itu orang iseng. Atau malah penjahat, ia harus berhati hati.

"mau apasih penjahat itu? penjahat kok pakai mobil mewah, apa ia berencana untuk menculikku?" Batin Aziza tak karuan

"Atau mungkin.... Ia sudah banyak memakan korban, dan aku... Korban yang kesekian ... Naudzubillah ya Allah. Tolonggggg ya Allah! "

Dalam suasana lelah dan takut, Aziza masih sempat sempatnya berpikiran seperti itu. Pikirannya memang sedang kacau.

"Aziza? Kamu Aziza kan? "

Terdengar samar suara seseorang memanggil nama Aziza. Aziza enggan menoleh. Ia justru memejamkan matanya saking ketakutan dan terus berjalan lurus kedepan. Tangannya mengepal erat tasnya.

"hah... Kok tau namaku?, penculik itu benar benar tak bisa diremehkan. Ia pasti penjahat yang sudah ahli, bagaimana bisa dia tahu identitasku! "

Karena berjalan dengan mata tertutup. Aziza tidak menyadari di depannya ada sebuah lubang.

Bruskk

"Aww....! " Aziza tersungkur ke trotoar.

"Aziza, kamu tidak papa?

"Hwaaaa..., jangan culik saya!!! "

"heii. Ini aku Chanhyun! Buka matamu" laki-laki itu berjongkok hendak menolong Aziza

Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang