🍂| Dear Chanhyun |🍂

859 74 1
                                    

"ITU TAK SEBANDING DENGAN RASA SAKIT AZIZA BODOHHH!" Teriak Seunjo, kali ini ia mendorong Chanhyun, membuat tubuh Chanhyun sedikit terhiung.

Chanhyun semakin tak mengerti dengan ucapan Seunjo.

"GARA GARA LO AZIZA MENDERITA!!! GARA GARA LO JUGA..... " Seunjo berucap kencang. Suaranya terhenti ketika hendak melanjutkan kalimatnya mengingat Aziza koma.

"GARA - GARA LO AZIZA KOMA BODOHHH!!!" sambung Seunjo, kembali mendorong tubuh Chan hingga Chanhyun kembali terhiung.

Seketika tubuh Chanhyun mati rasa, tubunya mendadak lemas mendengar ucapan Seunjo. Ia tak percaya jika Aziza koma. Chanhyun hanya bisa diam,namun tak mungkin juga Seunjo yang semarah ini berbohong kepadanya.

Chanhyun berjalan mundur, Sementara Seunjo terus melontarkan cacian padanya.

"LO KEMANA HAH DISAAT AZIZA KESULITAN, MENDERITA GARA GARA LO???"

"LO BENER BENER PENGECUT!!!"

"a-aku sama sekali tidak tahu... " balas Chanhyun mulai berkaca-kaca.

Dirinya benar-benar tidak tahu, ia tak mendengar kabar Aziza sama sekali.

Hingga pukulan kedua berhasil mendarat sempurna dipipi kiri Chanhyun. Chanhyun hanya bisa pasrah saat Seunjo memukulinya. Saat ini dirinya hanya memikirkan Aziza.

Seunjo mendorong tubuh Chanhyun ketembok. Ia melampiaskan amarahnya yang selama ini ia pendam. Ia memukuli Chanhyun, membuat laki-laki itu babak belur tak berdaya.

"STOPP!!!, Seunjo Stopp" suara Hanum yang baru datang berusaha melerai keduanya. Hanum menarik paksa Seunjo menjauh dari Chanhyun . Chanhyun terbatuk lemas, tubuhnya jatuh ke lantai.

"Arrghhhh... Biarkan aku memukulnya Hanum. Biar dia tau rasa sakit!!!" Ucap Seunjo berkaca-kaca dengan napas tersenggal-senggal habis memukuli Chanhyun.

"Udah, cara kamu itu salah. Kamu bisa bikin orang meninggal kalau seperti ini!!" Ucap Hanum melirik Chanhyun yang tersungkur ketanah memegangi dadanya, darah mengalir dari goresan-goresan lecet akibat pukulan Seunjo.

Hanum lalu menyeret Seunjo keluar rumah, mengusir Seunjo agar Seunjo pulang saja. Ia menutup pagar rapat-rapat agar Seunjo tak berusaha masuk lagi. Hanum bisa mendengar suara teriakan Seunjo yang mencaci Chanhyun.

Hanum bergegas menghampiri Chanhyun. Bukan sebagai perasaan egois untuk dekat-dekat idolanya, melainkan ketulusan rasa kasihan sebagai sesama manusia apalagi pada orang yang Aziza sukai.

Hanum membantu Chanhyun. Ia dapat melihat air mata mengalir di pipi Chanhyun, mengenai luka luka yang ada di wahahnya, menambah rasa perih.

"Kamu nggak papa Chanhyun?" Ucap Hanum hendak membantu Chanhyun berdiri namun Chan menolak. Ia berusaha bangkit sendiri.

Hanum membuka pintu rumah, memang saat ini kunci rumah nenek Mayoung dipegang Hanum, nenek mayoung mempercayakan kunci itu padanya selama ia di Indonesia. Hanum kebetulan datang untuk menyimpan pakaian nenek Mayoung selama dirumah sakit.

Hanum membuka pintu rumah lebar-lebar. Ia mengambil sebuah air hangat agar Chanhyun mengompres luka-lukanya.

Hanum lalu menceritakan segalanya. Mulai dari berita Chanhyun dan Aziza, komen buruk di medsos Aziza, cacian dan makian untuk Aziza, teror tikus mati, Aziza yang disiram air, Aziza yang terluka karena ulah para fans Chan, dan peristiwa tak mengenakan lainnya hingga Aziza yang kecelakaaan dan kini terbaring koma.

Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang